Rabu, 02 Oktober 2013

“ Doakan Kami Menang, Agar Dapat Mengembalikan Saudara Berkumpul Kembali Dengan Keluarga”



      Sidikalang-Dairi Pers :  Cabup pasangan nomor 4 Luhut Matodang menyampaikan pesan kepada PNS Dairi yang menjadi korban mutasi  agar tabah dan sabar. Kita dapat merasakan penderitaan batin yang dalam atas mutasi tersebut dan itu telah membuat keluarga pecah. Potensi kekurang harmonisan keluarga dapat terjadi karena kwantitas bertemu berkurang. Mutasi demikian hanya melahirkan kesusahan dan kurang  manusiawi.
“ Siapapun saudara  dan siapapun pilihan calon bupati yang saudara coblos pada 10 Oktober silahkan sesuai keyakinan vigur yang dipilih .  Doakan Kami Menang, Agar Dapat Mengembalikan Saudara kembali Berkumpul dengan Keluarga”.  
      Demikian disampaikan Luhut Matondang Calon Bupati Dairi yang berpasangan dengan MG Lingga . “ Kita mendegar jeritan itu dan kita menampung keluh kesah PNS  tersebut. Hingga kini Tim Luhutma Dongannta hanya bisa memberikan bantuan advokasi bagi PNS yang dimutasi semena-mena. Dan itu satu-satunya jalan terbaik dan bentuk rasa simpati akan penderitaan PNS yang menjadi korban mutasi semena-mena.
      Luhut Matondang menjelaskan dirinya bukan seorang PNS  namun dapat memahami betapa sulitnya cobaan yang dihadapi PNS. Betapa mereka susah karena mutasi ke kecamatan yang  jauh pastinya membuat semuanya tidak nyaman . “ Sekali lagi doakan kami. Paling lama sebulan telah dilantik maka tugas singkat kami mengembalikan saudara ke posisi semula dan dapat berkumpul kembali  dengan keluarga” sebut Matondang.
      Hal senada juga disampaikan MG Lingga yang menyebutkan sangat dapat memahami penderitaan sedemikian harus terpisah dari keluarga.  Ada PNS yang dipindah dari Sidikalang ke pegagan hilir. Ada yang ke silahi sabungan, ke siempat nempu hilir.  Semua itu kecamatan-kecamatan terjauh di Dairi . Padahal Selama ini bertugas di Sidikalang. Keluarga dan anak-anak berada di Sidikalang.. Dikatakan Lingga salah satu yang sangat-sangat memprihatinkan seorang ibu yang PNS harus dipindahkan ke kecamatan terjauh. Bayangkan ketika PNS demikian mempunyai anak kecil harus berangkat dan terpisah dari keluarga, Sebutnya
      Dikatakan MG Lingga dirinya pernah mengalami hal kekurang adilan pada akhir jabatannya di pemkab Dairi. Dirinya harus kehilangan job meski tinggal dua  bulan lagi akan pensiun. ‘ Saya menjadi PNS lebih dari 30 tahun mengabdi pada negara ini. Jabatan terakhir saya eselon II namun hnaya tinggal beberapa bulan lagi langsung di non jobkan. Betapa bijaksananya misal saya mengakhiri masa jabatan saya sebagai pejabat setelah separuh hidup saya mengabdi pada negara . Namun saya harus merasakan mengakhir jabatan sebagai staf biasa. Saya merasakan penjoliman itu karena saya sama sekali tidak pernah menerima teguran maupun sanksi PP 54 tentang disiplin PNS.
      Atas dasar itu dikatakan dirinya dapat merasakan beban dan penderitaan PNS yang kini harus dimutasi ke tempat yang jauh . “ Bagi PNS Dairi yang merasa dimutasi semena-mena silahkan berikan daftar kepada kami atau berjumpa dengan kami. Mudah mudahan nanti ketika Tuhan mengaminkan doa memenangkan pilkada Dairi maka tugas awal  kami kembalikan saudara kepada keluarga dan berkumpul kembali sebagai sedia kala. Kami tidak perduli siapa calon bupati yang saudara coblos. Namun bagi kami yang terpenting saudara-saudara PNS harus merasa nyaman dan tidak tergangu karena harus berpisah dari keluarga “ sebut Lingga.
      Sebagaimana fenomena yang terjadi jelang pilkada Dairi diketahui ratusan PNS Dairi dimutasi ke kecamatan yang  jauh dari Sidikalang. Ada juga PNS yang terkena mutasi antar kecamatan . Kondisi itu melahirkan iba akan kejamnya kebijakan tanpa melihat resiko sosial yang harus ditanggung PNS. Bersembunyi dibalik  kalaimat  PNS bersedia ditempatkan diselruh wilaayah Indonesia  tidak menjadi serta merta membenarkan elit birokrai Dairi bertindak seman-mena memindahkan PNS. Justru kesan yang dirasakan tekanan arogansi untuk memaksa PNS yang bersangkutan harus tunduk dengan selera politik elit birokrat. Disisi lain besar dugaan mutasi semena-mena tersebut merupakan strategi agar PNS yang lain tidak berani melawan keinginan elit birokrat . Maka apapun yang diperintahkan akan dilakukan termasuk harus bertindak tidak netral dan terjebak dalam politik praktis pemenangan salah seoarang cabup di Dairi. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar