Sidikalang-Dairi Pers :
Cabup pasangan nomor 4 Luhut Matodang menyampaikan pesan kepada PNS
Dairi yang menjadi korban mutasi agar
tabah dan sabar. Kita dapat merasakan penderitaan batin yang dalam atas mutasi
tersebut dan itu telah membuat keluarga pecah. Potensi kekurang harmonisan
keluarga dapat terjadi karena kwantitas bertemu berkurang. Mutasi demikian
hanya melahirkan kesusahan dan kurang
manusiawi.
“ Siapapun saudara dan
siapapun pilihan calon bupati yang saudara coblos pada 10 Oktober silahkan
sesuai keyakinan vigur yang dipilih .
Doakan Kami Menang, Agar Dapat Mengembalikan Saudara kembali Berkumpul
dengan Keluarga”.
Demikian disampaikan Luhut Matondang Calon Bupati Dairi yang
berpasangan dengan MG Lingga . “ Kita mendegar jeritan itu dan kita menampung
keluh kesah PNS tersebut. Hingga kini
Tim Luhutma Dongannta hanya bisa memberikan bantuan advokasi bagi PNS yang
dimutasi semena-mena. Dan itu satu-satunya jalan terbaik dan bentuk rasa simpati
akan penderitaan PNS yang menjadi korban mutasi semena-mena.
Luhut Matondang menjelaskan dirinya bukan seorang PNS namun dapat memahami betapa sulitnya cobaan
yang dihadapi PNS. Betapa mereka susah karena mutasi ke kecamatan yang jauh pastinya membuat semuanya tidak nyaman .
“ Sekali lagi doakan kami. Paling lama sebulan telah dilantik maka tugas
singkat kami mengembalikan saudara ke posisi semula dan dapat berkumpul
kembali dengan keluarga” sebut
Matondang.
Hal senada juga disampaikan MG Lingga yang menyebutkan sangat
dapat memahami penderitaan sedemikian harus terpisah dari keluarga. Ada PNS yang dipindah dari Sidikalang ke
pegagan hilir. Ada yang ke silahi sabungan, ke siempat nempu hilir. Semua itu kecamatan-kecamatan terjauh di
Dairi . Padahal Selama ini bertugas di Sidikalang. Keluarga dan anak-anak
berada di Sidikalang.. Dikatakan Lingga salah satu yang sangat-sangat
memprihatinkan seorang ibu yang PNS harus dipindahkan ke kecamatan terjauh.
Bayangkan ketika PNS demikian mempunyai anak kecil harus berangkat dan terpisah
dari keluarga, Sebutnya
Dikatakan MG Lingga dirinya pernah mengalami hal kekurang
adilan pada akhir jabatannya di pemkab Dairi. Dirinya harus kehilangan job
meski tinggal dua bulan lagi akan
pensiun. ‘ Saya menjadi PNS lebih dari 30 tahun mengabdi pada negara ini.
Jabatan terakhir saya eselon II namun hnaya tinggal beberapa bulan lagi
langsung di non jobkan. Betapa bijaksananya misal saya mengakhiri masa jabatan
saya sebagai pejabat setelah separuh hidup saya mengabdi pada negara . Namun
saya harus merasakan mengakhir jabatan sebagai staf biasa. Saya merasakan
penjoliman itu karena saya sama sekali tidak pernah menerima teguran maupun
sanksi PP 54 tentang disiplin PNS.
Atas dasar itu dikatakan dirinya dapat merasakan beban dan
penderitaan PNS yang kini harus dimutasi ke tempat yang jauh . “ Bagi PNS Dairi
yang merasa dimutasi semena-mena silahkan berikan daftar kepada kami atau
berjumpa dengan kami. Mudah mudahan nanti ketika Tuhan mengaminkan doa
memenangkan pilkada Dairi maka tugas awal
kami kembalikan saudara kepada keluarga dan berkumpul kembali sebagai
sedia kala. Kami tidak perduli siapa calon bupati yang saudara coblos. Namun
bagi kami yang terpenting saudara-saudara PNS harus merasa nyaman dan tidak
tergangu karena harus berpisah dari keluarga “ sebut Lingga.
Sebagaimana fenomena yang terjadi jelang pilkada Dairi
diketahui ratusan PNS Dairi dimutasi ke kecamatan yang jauh dari Sidikalang. Ada juga PNS yang
terkena mutasi antar kecamatan . Kondisi itu melahirkan iba akan kejamnya
kebijakan tanpa melihat resiko sosial yang harus ditanggung PNS. Bersembunyi
dibalik kalaimat PNS bersedia ditempatkan diselruh wilaayah
Indonesia tidak menjadi serta merta
membenarkan elit birokrai Dairi bertindak seman-mena memindahkan PNS. Justru
kesan yang dirasakan tekanan arogansi untuk memaksa PNS yang bersangkutan harus
tunduk dengan selera politik elit birokrat. Disisi lain besar dugaan mutasi
semena-mena tersebut merupakan strategi agar PNS yang lain tidak berani melawan
keinginan elit birokrat . Maka apapun yang diperintahkan akan dilakukan
termasuk harus bertindak tidak netral dan terjebak dalam politik praktis
pemenangan salah seoarang cabup di Dairi. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar