Sidikalang-Dairi
pers : Gelombang keresahan dan
ketakutan yang kini dialami sejumlah oknum PNS di Dairi akibat ancaman mutasi
dan di intimidasi wajib mendukung salah
satu Cabup harusnya disikapi anggota DPRD Dairi dengan mengundang Sekda Dairi
melakukan dengar pendapat. Namun justru DPRD Dairi terlihat “ Cuek “
bahkan
sama sekali tidak merespon
keresahan rakyat yang tengah terjadi di masyarakat. “ Ini satu lagi pembuktian oknum-oknum wakil Rakyat
di DPRD Dairi tidak perduli dengan gejolak yang terjadi. Jika demikian sikap
dewan lantas kemana lagi rakyat mengadukan keresahan yang dialami ?
Demikian
disampaikan ketua LSM Gransi Jonner Simbolon kepada wartawan rabu (18/9).
Dikatakan Jonner Simbolon keresahan sejumlah PNS di Dairi bukan hal baru lagi .
Bahkan berbagai bukti telah dilansir media massa . Namun apa yang dilakukan
sejumlah oknum PNS bertindak tidak netral bahkan melanggar aturan sama sekali
tidak diperdulikan dewan . Dimana fungsi control yang menjadi hak DPRD Dairi ?
Bukankah kita sebagai rakyat patut menduga ada apa dengan dewan memilih diam
ketika rakyat sudah sangat resah ., Sebut Jonner
Dikatakan Jonner keresahan rakyat Dairi akan intimidasi, tekanan dan pengancaman agar
mendukung salah satu calon bupati pasti
sudah diketahui DPRD Dairi . Laporan secara lisan maupun tertulis kepada mereka justru “ dipetieskan “. Lantas
apa gunanya wakil rakyat ketika
dibutuhkan justru tidak muncul memberikan kenyamanan dan ketenteraman warga ? .
Sebut jonner.
Dikatakan
Jonner sebenarnya mudah bagi DPRD Dairi untuk mengatasi keresahan rakyat Dairi
ini jika memang benar-benar pro rakyat
dan mau perduli dengan keluhan rakyat . Cukup dengan mengundang pemkab
Dairi untuk didengarkan komitmen mereka tentang
netralitas PNS.
Sungguh peran DPRD Dairi untuk menyikapi apa yang tengah terjadi dimasyarakat sama sekali diragukan
padahal sering menjual nama rakyat dalam
setiap sidang . Saat rakyat membutuhkan
dewan diam dan memilih “ cuek” . Intimidasi dan tekanan sejumlah oknum –oknum
tim sukses agar PNS memilih seorang cabup telah terjadi di hampir semua desa di
Dairi. Bahkan laporan lisan dan tertulis juga sudah disampaikan namun DPRD
Dairi sepertinya bungkam tidak dapat
mengakomidir keresahan warga tersebut . Jangan ketika ada kepentingan dewan
menjual nama rakyat. Namun ketika rakyat menjerit ketakutan malah dewan cuek,
sebut Jonner.
Hal
senada juga disampaikan ketua Nasdem Dairi DR (HC ) Abdul Angkat, SH kalau
dugaan keterlibatan PNS dalam politik praktis pilkada sudah sangat jelas sejak
tiga bulan silam dalam kegiatan pemberangkatan seorang cabup di Buntu Raja oleh
guru, PNS dan siswa siswi. Barang bukti foto dugaan keterlibatan sejumlah Camat
juga dalam pilkada Dairi sudah sering dilansir media massa . Namun DPRD Dairi
sepertinya mendiamkan dan tidak mampu memberikan kenyamanan bagi rakyat.
Angkat
menjelaskan sangat menyesalkan tindakan wakil rakyat Dairi tersebut meski
sejumlah PNS dan rakyat telah berulang kali menyampaikan keluhan dan keresahan namun tidak direspon,
sebutnya.
Sementara
itu Anggota DPRD Dairi Pisser Simamora
yang dikonfrimasi Rabu (18/9) via ponsel menyebutkan benar laporan lisan juga mereka terima. Bahakan jumlahnya sangat banyak . Dan hal itu
sejatinya harus disikapi dewan dengan
memanggil Sekda, Inspektorat serta pihak-pihak yang berkaitan dengan penegakan
disiplin PNS untuk di dengar penjelasannnya di depan dewan. “ Namun kami di
dewan mempunyai tupoksi masing-masing. Hal itu merupakan tupoksi dari komisi A
untuk mengundang pihak pemerintah jika ada hal yang dianggap urgent dan butuh
penjelasan” sebutnya.
Keresahan
sejumlah PNS di Dairi menjelang pilkada semakin meningkat bahkan diperparah
dengan banyaknya PNS yang dimutasi pemkab Dairi . Mutasi tersebut bahkan diduga
kuat bermotif politik karena hampir semua PNS yang dimutasi tidak pernah
melakukan pelanggaran atau mendapat teguran sebelum dimutasi ke kecamatan .
Dilain pihak ketakutan dan
intimidasi juga dirasa kan rakyat di desa. Munculnya intimidasi yang dilakukan
sekelompok orang diduga tim sukses salah satu pasangan Cabup di Dairi dengan
ancaman tidak akan diberikan Raskin, Bantuan bedah rumah hingga berbagai
bantuan pemerintah lainnya membuat rakyat Dairi resah.. Metode yang telah
melanggar undang-undang tersebut tetap
saja tidak membuat DPRD Dairi tergerak untuk menggunakan hak kontrolnya meminta
keterangand ari pemerintah. (R.07)
Mulut DPRD nya udah disumbat dengan duit kali..
BalasHapusMulut DPRD nya udah disumbat dengan duit kali..
BalasHapusJonner kok ditanggapi...!!!!
BalasHapusbohanama dairi on : bupati, pandita, anggota dewan, ndang adong na boi haposan. pailahon sude. hape molo marnatal hira malaikat sude berengon.
BalasHapus