Rabu, 21 Agustus 2013

Begini Yang Disebut Teruji?



      Sidikalang-Dairi Pers : Ketua LSM Grnasi Dairi Jonner Simbolon sekembalinya dari sejumlah kecamatan di Dairi untuk mendapatkan informasi akan rekasi masyarakat terhadap kemajuan Dairi menyampaikan prihatin yang mendalam akan kerusakan jalan hampir disemua jalan menuju perdesaan di Dairi. Saya sedih saja
membaca jargon “Telah Teruji” padahal jalan-jalan yang menjadi kebutuhan rakyat banyak rusak.  Hati-hati membuat jargon jika faktanya bertentangan malah dapat dituding sebagai pembohongan publik.
      Dikatakan Jonner Simbolon salah satu jalan yang menghubungkan Desa Lae Hole- Pancur Nauli –Lae Mechiho di kecamatan Parbuluan Dairi kondisinya rusak parah hingga sangat menyusahkan Rakyat. Lobang menganga dibahu jalan sudah  kedalaman sekitar 30 cm dan ketika hujan air tergenang yang menimbulkan semacam kolam di tengah jalan. Hampir semua bahu jalan menuju desa tersebut rusak dan hingga kini tidak ada perbaikan. Demikian juga gambaran di desa-desa yang ada di kabupaten Dairi.
      Kita sangat prihatin kecamatan dimana Bupati Dairi berasal saja kondisinya demikian dibiarkan apalagi di tempat lain tentu dapat dibandingkan. Ini benar-benar sangat mengecewakan karena telah merugikan rakyat dan sepertinya perhatian pemerintah untuk rakyat di desa sama sekali gagal.
      Dikatakan hasil pantauannya dan hasil konfirmasi dengan sejumlah warga menyampaikan penderitaan yang miris dimana akibat kerusakan jalan tersebut praktis mobil angkot jarangan melintasi jalan. “ Saya tanyakan sejumlah supir angkot yang biasa beroperasi disana semua mengatakan paling  berani melintasi jalan tersebut sekali dalam seminggu. Itupun setiap memasuki jalur tersbut pasti akan ada kerusakan yang ditimbulkan. Demikian juga keluhan orang tua yang anaknya bersekolah harus berjalan kaki menempuh jalan sekitar 3 km.
      Sebagai rakyat Dairi yang bergerak di bidang pemantauan rakyat sangat sedih akan pemandangan yang sudah keterlaluan itu. Apalagi melihat jargon dalam baliho telah teruji. Terlalu berani menyatakan teruji dengan kondisi penuh kehancuran. Semakin parah sebut lanjutkan. Apanya yang dilanjutkan apa kehancuran?
      Yakinlah rakyat sudah tidak bodoh lagi. Sejuta  kalimat indah bisa dirangkai namun rakyat akan menilai kenyataan apakah itu pembohongan atau kebenaran. Jadi kalimat demikian bisa blunder dan berbalik menghakimi pejabat ketika menyampaikan kebohongan dalam pilkada mendatang.
      Dikatakan simbolon mata rakyat kini telah terbuka seiring pemahaman dan kemajuan  informasi dari berbagai media. Disamping itu rakyat kini bukan rakyat jaman orde baru yang berada di bawah tekanan. Kini rakyat telah berani menyatakan haknya dan berkata benar. Jadi mencoba melakukan pembohongan tidak sesuai kenyataan maka akan berdampak buruk bagi kepemimpinan.
      Jonner menyebutkan silahkan berkata jujur dan mengakui segala kelemahan dan itu akan membuat rakyat berpikir. Itu jauh lebih baik dari pada menyebar pembohongan, ujarnya (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar