Sidikalang- Dairi Pers : Salah satu hasil rapat yang digelar
sekitar 300 an penduduk local Dairi dan masyarakat sabtu pecan silam
menyepakati mengirimkan rekaman yang diduga suara bupati Dairi ke Presiden RI
dan ketua umum Golkar Aburizal Bakrie.
Pengiriman rekaman tersebut disertai surat pernyataan sejumlah tokoh
Dairi yang meminta keadilan kepada presiden agar meluruskan masalah tersebut.
Demikian disampaikan ketua DPP IKPPI Dairi Ir. Ahmad Padang
kepada Dairi Pers Rabu ( 26/6). “ Kita inginkan kedamaian di Dairi dan sudah
kesepakatan semua agar rekaman yang diduga suara bupati Dairi itu dikirimkan ke
presiden, ketua DPP Golkar, Menkopolhukam, MA, Kajatisu,Badan Intelijen Negara
(BIN) Kapolri, Kapoldasu serta beberapa
pihak lain yang relefan sebagai upaya pemberitahuan apa yang terjadi di Dairi.
Kita lakukan langkah antisipatif dan
mohon peran serta pejabat Negara yang lebih tinggi berkaitan dengan rekaman
yang diduga suara bupati Dairi Johnny Sitohang sekaitan dengan pidato/ arahan
yang berbau SARA” sebut Ahmad Padang.
Hal senada juga disampaikan Raja Ardin Ujung sebagai ketua
Forkala Dairi dan Selamat Ujung ketua MPC Pemuda Pancasila Dairi pengirimkan
rekaman tersebut sebagai reaksi positif atas sejumlah kalimat yang dianggap
kurang bijaksana dari seseorang yang
diduga pejabat Negara di Dairi. Kalimat itu perlu diklarifikasi sehingga dapat
memberikan kenyamanan bagi Dairi dan keharmonisan tetap terjaga.
Kita tidak ingin masalah ini menjadi besar dan secepat mungkin
diselesaikan sehingga tidak menimbulkan berbagai multi tafsir di kalangan
masyarakat. Kita ingin kenegarawanan tampak dan mengedepankan prinsip-prinsip
saling menghormati dalam masyarakat heterogen Dairi” sebut Selamat Ujung.
Menjawab apa sebenarnya isi dari rekaman yang diduga suara
Bupati Dairi Johnny Sitohang itu hingga dituding berbau SARA menurut selamat
Ujung tidak perlu dituliskan ke media massa karena lebih mengutamakan
kenyamanan di Dairi. “ Kita menghargai dan sangat menjunjung tinggi ketertiban di Dairi maka
lebih baik isi dari sambutan itu tidak dipublikasi. Namun demikian siapapun
orang yang berani menyampaikan pidato berbau SARA tersebut harus mempertanggung
jawabkan kalimatnya sehingga tidak mendiskreditkan salah satu suku atau agama
di Dairi “ sebutnya (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar