Kamis, 04 Juli 2013

Rekaman Diduga Suara Bupati Dairi Dikirimkan Ke Presiden



     Sidikalang- Dairi Pers : Salah satu hasil rapat yang digelar sekitar 300 an penduduk local Dairi dan masyarakat sabtu pecan silam menyepakati mengirimkan rekaman yang diduga suara bupati Dairi ke Presiden RI dan ketua umum Golkar Aburizal Bakrie.
  Pengiriman rekaman tersebut disertai surat pernyataan sejumlah tokoh Dairi yang meminta keadilan kepada presiden agar meluruskan masalah tersebut.
     Demikian disampaikan ketua DPP IKPPI Dairi Ir. Ahmad Padang kepada Dairi Pers Rabu ( 26/6). “ Kita inginkan kedamaian di Dairi dan sudah kesepakatan semua agar rekaman yang diduga suara bupati Dairi itu dikirimkan ke presiden, ketua DPP Golkar, Menkopolhukam, MA, Kajatisu,Badan Intelijen Negara (BIN)  Kapolri, Kapoldasu serta beberapa pihak lain yang relefan sebagai upaya pemberitahuan apa yang terjadi di Dairi. Kita lakukan langkah antisipatif  dan mohon peran serta pejabat Negara yang lebih tinggi berkaitan dengan rekaman yang diduga suara bupati Dairi Johnny Sitohang sekaitan dengan pidato/ arahan yang berbau SARA” sebut Ahmad Padang.
     Hal senada juga disampaikan Raja Ardin Ujung sebagai ketua Forkala Dairi dan Selamat Ujung ketua MPC Pemuda Pancasila Dairi pengirimkan rekaman tersebut sebagai reaksi positif atas sejumlah kalimat yang dianggap kurang bijaksana  dari seseorang yang diduga pejabat Negara di Dairi. Kalimat itu perlu diklarifikasi sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi Dairi dan keharmonisan tetap terjaga.
     Kita tidak ingin masalah ini menjadi besar dan secepat mungkin diselesaikan sehingga tidak menimbulkan berbagai multi tafsir di kalangan masyarakat. Kita ingin kenegarawanan tampak dan mengedepankan prinsip-prinsip saling menghormati dalam masyarakat heterogen Dairi” sebut  Selamat Ujung.
     Menjawab apa sebenarnya isi dari rekaman yang diduga suara Bupati Dairi Johnny Sitohang itu hingga dituding berbau SARA menurut selamat Ujung tidak perlu dituliskan ke media massa karena lebih mengutamakan kenyamanan di Dairi. “ Kita menghargai dan sangat  menjunjung tinggi ketertiban di Dairi maka lebih baik isi dari sambutan itu tidak dipublikasi. Namun demikian siapapun orang yang berani menyampaikan pidato berbau SARA tersebut harus mempertanggung jawabkan kalimatnya sehingga tidak mendiskreditkan salah satu suku atau agama di Dairi “ sebutnya (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar