Kamis, 04 Juli 2013

Firmus Kudadiri : Dairi Tidak Butuh Bupati Pandai Pidato Tapi Butuh Bupati Pandai Kerja



     Sidikalang-Dairi Pers : wakil ketua IKEPADA (Ikatan Keluarga Pakpak Dairi) se Jakarta, Bogor, Tangerang , Bogor dan bekasi menyebutkan incumbent Johnny Sitohang pada pilkada periode silam saat meminta dukungan kepada perantau Dairi di Jakarta berjanji cukup satu periode dan juga berjanji sanggup membawa Dairi berubah dalam dua tahun.
Jika gagal maka akan mundur. Namun janji itu hanya tinggal janji dan konon akan maju kembali. “ Saya tegaskan kami sudah tua dan tidak waktunya lagi main-main apalagi ini berkaitan dengan masa depan Dairi. Jadi saya ingatkan kembali saudara incumbent untuk mereviuw kembali janji di depan tokoh Pakpak di Jakarta” tegasnya rabu (26/6) di Sidikalang.

     Dikatakan alasan dahulu Ikepada memberikan dukungan karena memang satu-satunya pasangan yang menggandeng suku Pakpak adalah Johnny Sitohnag-Irwansyah Pasi. Jadi suatu keharusan suku pakpak memperjuangkan pemimpin Pakpak. Maka dengan cara dan peran para perantau memberikan respon dan bantuan karena simpati dengan janji pelangi serta tawaran waktu dua tahun untuk perbaikan ekonomi Dairi.
     Namun dalam perkembangannya hingga 4 tahun lebih sama sekali tidak terpenuhi janji itu bahkan yang terjadi lapoaran dari para family di Dairi kalau kondisi Dairi semakin hari semakin terpuruk. Fasilitas umum jalan ke desa rusak., Tidak ada pembangunan fenomenal, mutasi yang melahirkan air mata dan sejumlah ketidaknyamanan. “ Secara pribadi saya katakan  kecewa telah memberi dukungan dari awal kepada pasangan ini dan saya serukan mari pemilik hak ulayat di Dairi membuka mata pemimpin ke depan harus pemimpin yang memikirkan nasib rakyat Dairi terkhusus Pakpak karena ini adalah kampung halaman Pakpak dan menjadi suatu kewajaran kebersamaan dalam memimpin Dari secara nyata.” Tegasnya.
     Firmus Kudadiri yang bekerja di Badan Dunia PBB selama 25 tahun itu menyebutkan sempat lupa akan kampung halaman karena indahnya di rantau Namun ketika mendengar kondisi kampung halaman yang dijejali  cerita air mata rasanya jiwa terpanggil dan harus melakukan sesuatu untuk mengobati kesalahan karena pernah memberikan dukungan yang salah .
     Dikatakan kalau para perantau Pakpak yang berada di Jakarta secara umum telah melakukan rapat berkaitan dengan vigur dan kinerja pejabat ncumbent. Menganalisa semua  apa kebijakan selama 4 tahun lebih pemerintahan dan hasilnya tidak ada nilai positif yang membenarkan pasangan ini membawa Dairi lebih baik. Justru yang terjadi kemerosotan dan air mata.
     Saya melihat dan mempelajari sejumlah balon Bupati Dairi dan saya simpulkan pilih calon yang bebas dari intrik politik, dendam politik dan bebas korupsi dan pilih calon yang dapat membawa kenyamaman dan mengembalikan keharmonisan di Dairi.
     Saat ditanya soal vigur Luhut Matondang- MG Lingga dikatakan secara pribadi dan beberapa rekanan-rekan  perantau di Jakarta telah memutuskan dukungan dan siap memenangkan Luhutma Donganta dengan alas an pasangan ini lebih memungkinkan memberikan kenyamanan di Dairi karena bebas dari dendam politik. Pasangan ini baru pertama kali mencalonkan diri,  jadi tidak mempunyai dendam apapun terhadap personil pemerintahan. Alasan lain track record Luhut dan MG Lingga baik pada bidang masing-masing yakni Luhut Pengusaha Sukses dan MG Lingga sosok birokrat bersih dan berpengalaman yang diharapkan duet ini akan mampu menjawab resah Dairi selama ini.
     Hal ketiga Sosok Luhut Yang “ Lugu” dalam politik menjadi daya magnet kuat menyakinkan perantau bahwa vigur Luhut Matondang-MG Lingga bukan tipe pandai bicara namun pandai bekerja. Dairi butuh pemimpin yang pandai bekerja bukan pandai pidato untuk mengejar keterpurukan. Sekelas Luhut yang menjadi pengusaha sukses tentu karena mempunyai  SDM mapan dan manajemen yang handal. Dan itulah jawaban untuk keresahan Dairi
     Pasangan ideal yang mempunyai konsep membangun ekonomi kerakyatan , Jaringan yang luas di Jakarta yang diyakini mampu membawa anggaran lebih besar untuk perubahan di Dairi. Dan apa yang dilakukan dalam menarik simpati rakyat merupakan hal santun dan politik yang dilakukan menghormati hak demokrasi orang lain .
                Dikatakan Firmus yang paling utama  sesungguhnya Luhut- MG Lingga menawarkan keharmonisan yang berarti mengembalikan indahnya sosial kemasyarakatan di Dairi yang telah hilang dalam beberapa tahun ini. Rakyat Dairi butuh kenyamanan dan inginkan pergantian sebuah kekuasaan berlangsung nyaman dan tanpa ada unsur  dendam . Untuk Dairi yang lebih baik ke depan saya percaya pasangan Luhut- MG Lingga , sebut Firmus. (R.07)

2 komentar:

  1. Tidak Pelangi Bos, kawan yang Muslim dimana ? apa di sepelekan ? Jangan.

    BalasHapus
  2. Isteri Luhut Matondang,Remita Sembiring,sekarang anggota DPRD Karo, pernah ikut CAlon wakil Bupati Dairi 2008 lalu.

    saya kutif dari berita diatas

    'Hal ketiga Sosok Luhut Yang “ Lugu” dalam politik menjadi daya magnet kuat menyakinkan perantau bahwa vigur Luhut Matondang-MG Lingga bukan tipe pandai bicara namun pandai bekerja. Dairi butuh pemimpin yang pandai bekerja bukan pandai pidato untuk mengejar keterpurukan. Sekelas Luhut yang menjadi pengusaha sukses tentu karena mempunyai SDM mapan dan manajemen yang handal. Dan itulah jawaban untuk keresahan Dairi'

    saya pernah menegenal sosok luhut matondang 20 Tahun lalu,saat itu saya masih remaja,menurut aku tak ada keistimewaannya.

    BalasHapus