*
Pemkab Dairi “ Memelas” Ke DPRD
Sidikalang-Dairi pers : Meski sudah kelewat batas waktu dan
tanpa payung hukum pemkab Dairi terkapar memelas layaknya seorang pria tak laku
minta dicintai. Kesombongan yang
dipertontonkan
pemkab Dairi dalam sidang paripurna DPRD Dairi bulan desember
2013 langsung mengatakan APBD dengan
Peraturan bupati agaknya harus dibayar mahal setelah “ dicueki” DPRD
Dairi. Hingga kini diketahui pemkab
Dairi melalui beberapa kepala dinas dan sekda disebutkan masih terus bergerilya
mempengaruhi dewan. Namun tidak adanya peraturan yang bisa membenarkan sidang
jadwal ulang maka berkembang isu kalau Aparat berwajib tengah mengincar anggota
DPRD Dairi yang tiba-tiba inginkan sidang jadwal ulang . Isu itu berkaitan
dugaan kalau anggota DPRD yang mau kembali menggelar sidang “ bermain mata”
dengan oknum dari pemkab Dairi.
Isu yang berkembang kalau pergerakan sejumalah anggota DPRD
Dairi dan sejumlah nama dari pemkab Dairi menjadi pantauan aparat berwajib .
Bahkan disebutkan kalau hal itu bukan hanya dilakukan aparat dari wilkum Dairi
saja.
Sumber Dairi Pers beberapa anggota DPRD Dairi menyebutkan
hingga kini sekda Dairi bersama kepala Dippeka serta sejumlah kepala dinas
masih mencoba mempengaruhi sejumlah anggota DPRD Dairi agar mau menjadwal ulang
APBD yang telah ditolak DPRD Dairi itu. Padahal awalnya Bupati Dairi Johnny
Sitohang dengan lugas menantang DPRD Dairi siap melakukan APBD dengan peraturan
bupati.
Dahlan Sianturi anggota DPRD Dairi menyebutkan bahkan wabup
Irwansyah Pasi, SH pernah menyampaikan permintaan maaf bupati Johnny Sitohang
kepada dewan atas kalimat tersebut. Kala itu Dahlan hanya berkata ringan “ kok
yang lain bicara yang lain minta maaf”.
Memelasnya sejumlah kepala dinas pemkab Dairi ini diduga kuat
kalau bayangan bupati menggunakan APBD
dengan perbup mudah dan gampang . Namun setelah dijalankan mulai kelimpungan.
Pasalnya anggaran tidak diakui rakyat. Artinya pemkab akan selau berhadapan
dengan pengaduan masyarakat ketika peraturan bupati menjadi dasar hukum
pelaksanaan sebuah APBD. Besarnya resiko
yang bakal dihadpai diduga sebagai motivasi para kepala SKPD ini hingga sanggup
memelas. Bukan itu saja kondisi tidak menentu ini membuat pemkab seakan sakit
dimana SKPD bingung dan tidak tahu berbuat apa.
Sementara itu “gerilya “ yang dipertontonkan sejumlah oknum
dari pemkab Dairi ini agaknya mulai gelap mata meski undang-undang sudah tidak
membenarkan tindakan itu. Merekaterus berupaya “menggoda” dewan yang tidak
mengerti peraturan atau dewan yang “berharap” sesuatu . Namun ada juga anggota
DPRD Dairi yang tidak mengerti aturan hingga mau saja dengan ajakan yang tanpa
dasar hukum tersebut. Di duga kuat dewan jenis ini mendapat iming iming
sejumlah uang sehingga mau melanggar aturan yang ada.
Incaran
Sementara itu infromasi yang berhasil dihimpun Dairi pers
menyebutkan tindak tanduk oknum pemkab dan sejumlah anggota DPRD dairi kini
telah menjadi incaran aparat. Diduga kuat jika rapat penjadwalan ulang itu
kembali terlaksana maka besar dugaan
telah terjadi dugaan “ sogok” sehingga rapaty ang tanpa dasar hokum itu dapat
dilakukan kembali.
Hal itu dimungkinkan karena beredarnya isu kalau pemkab telah
menyisihkan sejumlah dana agar dewan mau melakukan rapat kembali untuk R APBD
2013. Kemungkinan besar akan ada anggota DPRD Dairi ketangkul untuk kegiatan
yang dipaksakan ini. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar