·
* jalan tersebut sudah digunakan
warga sejak dulu,namun sejak jembatan
putus tidak berfungsi lagi
Sopobutar - Dairi Pers: Semenjak
Berdirinya SMA Negeri 1 Kecamatan Siempat Nempu Hilir,jalan penghubung antara Desa
Janji tepatnya di Dusun Pardamean dengan Desa Bakal Gajah
Kecamatan Silima
Pungga-Pungga berubah menjadi jalan yang sangat penting bagi warga.Karena
sebahagian anak sekolah dari Kecamatan Parongil lebih memilih sekolah di Pardamean
dengan alasan sudah lebih dekat. Namun hal ini tidak berlangsung lama,disebabkan
jembatan yang selama ini digunakan tidak
berfungsi sebagaimana biasanya karena telah dimakan usia. Jembatan sudah ambruk
jatuh kesungai Sembelin. Sehingga siswa di SMA Pardamean semakin berkurang
karena lebih memilih ke Parongil.
Menurut data yang diperoleh
Dairi Pers dari kepala Desa Janji, Alitua
Siburian pengajuan untuk pembangunan jalan sudah pernah dilakukan oleh mantan
camat setempat R. Br Situmorang ke Pemkab, namun sampai saat ini tidak membuahkan
hasil. Pengajuan kembali dilakukan oleh
kepala desa Siburian, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pedesaan(PNPM-MP) pengajuan dilakukan tahun 2011. Menurut Kepala Desa, tahun
2012 sudah sempat terdanai dan lulus verifikasi di kecamatan,namun saat imade
kecamatan,untuk pengaspalan tidak
terdanai yang terdanai hanyalah PSAB untuk tiga dusun di Desa Janji disebabkan
dana yang tidak cukup .Untuk tahun ini kepala desa setempat sangat
mengharapkan pembangunan jalan dapat terdanai.
Menurut
informasi dari kepala desa pada awal bulan februari warga dan Sekdes Bakal
Gajah Kecamatan Parongil datang kerumah Kepala Desa Siburian untuk
berkoordinasi tentang pembangunan jalan penghubung, karena kalau dananya
dialokasikan dari dana PNPM dibutuhkan penanganan dari 2 kecamatan karena
berada dibatas sungai Sembelin .Warga Bakal Gajah berharap agar kepala Desa
Janji membuat pengajuan pengaspalan jalan
yang ukurannya 300 meter, karena menurut warga untuk pembangunan
jembatan yang sudah rusak sepanjang 12 meter Desa Bakal Gajah sudah terdanai
untuk tahun 2013 dan pembangunan jembatan sudah diprioritaskan Kecamatan Silima
Punga-Pungga. Namun untuk pengaspalan sepanjang 300 meter, bukan urusan Kecamatan Silima Punga-Punga karena merupakan
daerah Kecamatan Siempat Nempu Hilir.Hal tersebut perlu diperhatikan antar dua kecamatan. Jika hanya jembatan yang dibangun oleh Kecamatan Silima
Pungga sama saja tidak memiliki hasil karena tidak memiliki sambungan
pembangunan dari Kecamatan Siempat Nempu Hilir. Menurut Kepala Desa
Siburian, Camat Silima Pungga-Pungga
sudah pernah menghubunginya lewat seluler supaya pengajuan pengaspalan
sepanjang 300 meter dilakukan ke UPK kecamatan, ujar Siburian.
Mengingat sangat dibutuhkannya
pembangunan jalan, diminta kepada instansi terkait, Pemkab Dairi, Fasilitator Kabupaten(Faskab)dan
juga Fasilitator teknik kabupaten(Fastekab)untuk memberikan perhatian,
tanggapan serius untuk pembangunan jalan penghubung tersebut. Karena dibutuhkan
kerja sama antar dua kecamatan, apalagi jalan tersebut bukan hanya kepentingan
dua desa namun kepentingan dua kecamatan dan juga letak SMA Negeri 1 Pardamean berada
di dekat jalan. Jika jalan penghubung sudah dibangun, maka jumlah siswa SMA Negeri
1 Pardamean akan bertambah karena siswa
SMA dari Desa Bakal Gajah, Bakal Batu, Lae Panginuman dan juga Lae Pangaroan
sudah memilih ke SMA Negeri 1 Pardamean karena sudah lebih dekat.
Pada
minggu yang lewat Bupati baru saja meresmikan(serah terima) dua ruang kelas
berarti daya tampung sekolah tersebut sudah bertambah dan pembangunan jalan
sangat diharapkan seluruh warga Kecamatan Siempat Nempu Hilir.Bila jalan sudah
dibangun, masyarakat yang ingin ke kota ataupun ke Parongil sudahl ebih memilih
dari jalan tersebut tidak lagi dari jalan ampi dan pajak Pardamean akan semakin
ramai karena warga Bakal Gajah dan Bakal
Batu akan lebih memilih kepajak Pardamean. Kepala Desa Janji Siburian beserta
warga Kecamatan Siempat Nempu Hilir dan juga warga Desa Bakal Gajah Kecamatan
Silima Pungga-Pungga berharap kepada instansi terkait untuk memberi perhatian
serius. Siburian juga berharap pengaspalan sepanjang 300 meter bisa terdanai, karena
bila pembangunan jembatan sepanjang 12
meter dari Kecamatan Silima Pungga-Pungga namun tidak disambung pengaspalan
sepanjang 300 meter dari Kecamatan Siempat Nempu Hilir sama saja tidak ada gunanya.
jalan tersebut selama ini sudah digotong
royong bersama warga pada tahun 2012 jembatan dibuat jembatan darurat dari
bambu.(TP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar