Sidikalang-Dairi Pers : Mutasi yang dilalukan pemkab Dairi
pekan silam menjadi catatan tersendiri di posisi staf ahli bupati Dairi.
Beberapa pejabat eselon II itu agaknya silih berganti memangku jangan staf
biasa di staf ahli bupati.
Catatan Dairi Pers awal bupati Dairi Johnny Sitohang dilantik
langsung beberapa kepala dinas masuk dalam jabatan staf ahli bupati Dairi. M. Tinambunan
mantan kepala dinas pertanian Dairi “ dikandangkan” sebagai staf ahli Bupati.
Selanjutnya sejumlah nama Adil tarigan mantan Camat Tigalingga . Simamora. Dan
Samuel Hutagalung juga masuk dalam urutan staf ahli.Sedang Datulam Padang
mantan kepala dinas Pendidikan Dairi menjadi staf biasa saja di staf ahli
bupati Dairi.
Waktu berjalanan seiring pensiunnya Simamora dan Adil
Tarigan dua nama masuk yakni Elpianus
Sigalingging sebagai staf ahli. Setahu bagaimana dalam mutasi selanjutnya JM
Silalahi dikandangkan di staf ahli . Kini giliran Elpianus sigalingging yang
tadinya staf ahli langsung menjadi staf biasa di ruangan yang sama. Datulam
Padang yang menyandang gelar staf biasa di staf ahli hampir 4 tahun akhirnya bernafas lega karena Bupati
Dairi akhirnya mengangkatknya sebagai staf ahli. Datulam Padang merupakan
pejabat pangkat paling tinggi namun paling lama memangku jabatan staf biasa di
staf ahli bupati Dairi
Dalam mutasi pekan silam kembali membuat mutasi terkesan
“lawak-lawak” dimana gelar yang disandang E. Sigalingging dalam beberapa bulan
sebagai staf biasa di ruangan itu akhirnya naik menjadi staf ahli. Kini giliran
M. Tinambunan yang selama ini menjadi staf ahli menjadi staf biasa. Dalam
mutasi itu juga muncul satu nama baru Parisian Sihaloho mantan camat silahi
sabungan “masuk kandang” sebagai sebagai staf ahli.
Mantan camat silalahi itu
agaknya akan ikut dalam “ opera” berebut jabatan staf biasa di staf ahli
bupati dalam waktu mendatang.
Keberadaan staf ahli bupati Dairi selintas sepertinya hanya
menjadi tempat “ Pesantren kilat” memarkirkan para pejabat eselon yang pangkat
sudah tinggi. Berkaitan kinerja hingga kini belum terlihat. Sedang jabatan staf
ahli di pemkab Dairi sepertinya hanya parkir sementara menuggu pensiunnya para
pejabat tersebut. Pandangan lain staf ahli bupati diduga hanya tempat untuk
pembinaan para pejabat berpangkat tinggi
yang kurang bisa mengerti selera pimpinannya.
Kinerja staf ahli bupati hingga kini tidak
pernah terpublikasi bahkan rungan staf ahli yang tergolong luas dan mewah tu
hanya dihadri para staf ahli dan staf biasanya hanya untuk absensi. Besar
dugaan staf ahli bupati hanya tempat “rodam” (acara pembenytukan mental
layaknya mahasiswa baru di perguruan tinggi) para pejabat Dairi yang pangkatnya
tinggi namun tidak memahami keinginan
pimpinannya. (R.07)
Bupati Dairi gak pengen pejabat-pejabatnya pintar, klo pintar pasti mau melawan. jadi Pejabat di Dairi harus seperti kerbau yang dicokok hidungnya, biar gampang diatur.
BalasHapus