Sidikalang-Dairi Pers : Program termasyur pemerintahan Johnny
Siotahang-Irwansyah Pasi untuk membangun Dairi dengan program kunker ke desa
desa hampir mati .. Hampir setengah tahun kegiatan itu tidak dilakukan lagi .
Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah program itu tanpa
perencanaan atau memang
benar dugaan sejak awal kalau program tersebut hanya sebatas pencitraan diri
tanpa jelas akurasi keuntungannya bagi kesejahteraan rakyat di desa.
Pemerhati pembangunan dairi Marulak Siahaan menyebutkan
harusnya Bupati Dairi tidak berpanggku tangan lagi karena sudah 4 bulan program
itu tidak dilakukan sedang di desa rakyat telah menunggu kehadiran Bupati untuk
kunjungan ke desa tersebut. Program itu bagi
sebagaian kecil rakyat di desa cukup membantu dimana para pejabat Dairi
dapat membantu petani kecil di desa meski hanya panen hasil pertaniannya. “
Jadi saya fikir karena itu cukup membantu petani didesa memanen hasil
pertaniannya harusnya bupati tidak membuat kecewa rakyat yang menanti program
itu kembali dilakukan” sebutnya.
Hal serupa juga disampiakan ketua LSM Gransi Dairi Jonner
Simbolon dimana harusnya Bupati ada sedikit rasa malu membiarkan progranya tidak berlanjut. “
kita tahu sekali dua minggu Bupati mengajak
para pejabat Dairi ke desa.melakukan berbagai kegiatan yang membantu
rakyat mulai dari bercocok tanam, panen jagung hasil pertanian rakyat dan
melakukan pelanayan KTP dan lain-lain. Kini rakyat sudah menunngu sedang
kegiatan sudah fakum lebih dari 4 bulan “ sebutnya.
Ditambahakan jika Bupati tidak melanjutkan program tersebut
maka rakyat Dairi nantinya akan menilai
Bupati Dairi gagal dalam program kerja. Harusnya jelang akhir periode ini
Bupati meningkatkan kunjungan ke desa membawa pejabat bercocok tanam di desa.
Jika dahulu sekali dalam dua minggu jelang akhir periode ini harus nya tiap
minggu Bupati membawa pejabat. Ini akan membuat rakyat semakin yakin bahwa
program itu benar-benar punya perencanaan matang dan bukan asaldicetuskan “
sebutnya.
Hal senada juga disamapaikan Arson Sihombing warga desa Lae
Pinagar yakni program kunker Bupati Dairi sempat ke sohor dan merupakan satu
satunya program kebanggaan. Namun kini
nyaris matai karena sejak puasa septermber 2012 sudah berhenti. Kini sudah awal
tahun dan rakyat di desa sudah merindukan. Jika program ini dihentikan maka rakyat Dairi bisa menilai
program Bupati Dairi ternyata gagal” tegasnya.
Untuk itu Arson Sihombing berharap Bupati kembali menjalankan
program kebanggaanya kunjungan ke desa dengan membawa pejabat. Arson
menambahkan jika dahulu pejabat yang dibawa pada level pejabat eselon II dan
III pada akhir periode ini harusnya ikut melibatkan pegawai lebih besar
sehingga panen rakyat di desa bisa lebih cepat terbantu “ sebutnya sambil
senyum (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar