Sidikalang-Dairi Pers : Keluhan umat Katholik atas tidak
diikutkannya dalam kunjungan lawatan ke yerussalem menggunakan APBD Dairi
beberapa bulan lalu akhirnya dilantunkan fraksi PDI-P Dairi dalam sidang Paripurna R APBD Dairi . Bupati Dairi Jonny
S
kala itu dengan tegas berjanji siap
memfasilitasi dan mempertemukan umat Katholik kepada BMAG (Badan Musyawarah
Antar Gereja) . Jonnny sitohang kala itu
menyebutkan kalau putusan untuk tidak
mengikutkan umat katholik adalah tanggung jawab BMAG sedang pemerintah hanya memberikan dana ke BMAG untuk pemberangkatan
tersebut. Sekalipun demikian Bupati
menyebut bertanggung jawab mempertemukan keduanya.
Namun hingga aklhir November 2013 janji manis Bupati Dairi
Johnny Sitohang akan mempertemukan pihak yang merasa dikecewakan ini dengan
BMAG sama sekali tidak terbukti.
Sehingga terkesan Bupati Dairi sebagai pemerintah yang diharapkan dapat
menyelesaikan kisruh tersebut di tuding
Asbun ( asal bunyi) . Hingga kini kekecewaan umat katholik atas tidak
diikutkannya ke yerussalem tersebut
belum terjawab.
Ketua Pemuda Katholik Dairi Resualon Lumban Gaol Kepada Dairi
Pers pekan silam menyebutkan sangat menyesalkan janji Bupati Dairi tersebut
karena hingga kini tidak terbukti dapat memfasilitasi pertemuan Katholik dengan BMAG. “ Semua kita mendengar janji Bupati kala itu siap memfasilitasi
pertemuan BMAG dengan umat Katolik sehingga jelas apa alasan BMAG untuk tidak mengikutsertakan umat Katholik
dalam lawatan ke Yerus salem. Kenyataan
hingga kini tidak terbukti. Ini sama sekali kurang bagus karena itu janji seorang bupati yang
sejatinya harus dibuktikan “ sebut
Resualon.
Disebutkan sebelumnya umat katholik melancaran protes kepada
BMAG yang sama sekali tidak mengikutkan
umat Katholik dalam lawatan ke yerussalaem tanpa alasana yang jelas. Umat Katholik yang berjumlah sekitar
40.000-an orang di Dairi menyebut sangat kecewa dengan apa yang menimpa nasib Katholik
yang dianggap mencederai rasa keadilan. “ Hingga kini data statistik
jumlah umat Katholik di Dairi merupakan
kedua terbesar. Namun cukup menyakitkan
tidak mengikutkan seorang pun dari umat ini . Ini benar-benar sebuah
pelecehan “ jelas Resualon.
Sesuai catatan Dairi pers lawatan sekitar 25 tokoh umat Kristen
Dairi ke yerussalem menggunakan dana
APBD Dairi sekitar Rp. 1 Miliar berikut lawatan umat Muslim ke Mekkah. Namun
persoalan menjadi timbul ketika umat katolik di Kristen sama sekali tidak diikutkan
untuk kegiatan itu padahal menggunakan dana APBD Dairi.
Berbagai protes telah dilancarkan Organisasi pemuda Katolik
Dairi yang ingin mempertanyakan mengapa umat katholik tidak diikutkan. Dalam
agenda sidang DPRD Dairi permasalahan
ini juga disampaikan namun dalam nota jawaban bupati Dairi Johnny Sitohang
berjanji mempertemukan keduanya hingga masalahnya jelas dan kelar. namun hingga kini janji manis itu bohong semata. Padahal itu disampaikan di
depan muspida Dairi dan mitra pemerintah perwakilan rakyat DPRD Dairi. Sebuah
contoh buruk yang dipertontonkan seorang kepala daerah.
Wakil ketua DPRD Dairi Benpa H Nababan kepada Dairi pers
menjelaskan harusnya Bupati Dairi lebih
menepati janjinya berkaitan dengan penyampaian fraksi PDI-P tersebut. “
Bupati telah berjanji mempertemukan keduanya untuk penyelesaian. Dan harusnya
ini ditepati beliau. Jika itu tidak realisasi maka sangat jelas ada yang sesuatu yang pantas dipertanyakan dari seorang Bupati Dairi. Umat Katholik merupakan salah satu umat terbesar
di Dairi dan harusnya layak diikutkan dalam lawatan ke yerussalem. Ketika Umat
Katholik sama sekali tidak diikutkan maka telah melecehkan umat katholik.
(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar