Sidikalang-Dairi Pers : Disela-sela pesta LKP yang berlangsung
di gedung Djauli Manik selasa (23/10) perantau asal Dairi Jannes Banurea
menyebut yang ada sekarang hanya birahi kekuasaan.
Hal itu terjadi mulai dari
pemerintahan pusat hingga daerah. Dan itu tidak terkecuali di Dairi. Sangat
sedikit penguasa yang benar-benar memikirkan rakyat sekarang , sebutnya..
Demikian disampaikannya kepada sejumlah wartawan yang bertugas
di Dairi di rumah Rakyat posko Passiona Sihombing. Ditambahkan perantau asal
Dairi di jakarta menilai Dairi ini jauh menurun dalam pembangunan jika
dibanding kabupaten tetangga. secara kasat mata tentu bisa kita bandingkan
dengan kabupaten tetangga. Lantas apa yang tengah terjadi ?” sebutnya.
Dikatakan berkaitan dengan pembanmgunan lebih nyata di Humbang
dan Pakpak Bharat . hal itu berbeda dengan Dairi yang jika selintas saja
dilihat tidak dapat dipungkiri terjadi penurunan. Kita tidak menyalahkan pemkab
Dairi namun jelas hal ini harusnya menjadi instropeksi diri mengapa kalah
dengan kebaupaten tetangga padahal usia Dairi jauh lebih tua dari dua kabupaten
tetangga itu , sebutnya.
Jannes Banurea menyebutkan entah apa yang terjadi semuanya
bagai berlomba. Semuanya mengemas hanya sebatas casing (kulitnya) saja. Sedang
rakyat selalu menjadi korban. “ sesungguhnya rakyat inginkan program nyata
bukan hanya pencitraan diri, indah di luar saja. Namun harusnya pemerintahan
daerah dapat bersinenrsis secara tulus agar nasib rakyat berubah dan meningkat.
Itulah sesungguhnya arti sebuah pemerintahan. Jadi bukan sekedar enak
ditelinga. Dengan pencitraan diri “ sebutnya.
Berkaitan dengan program kunker Bupati Dairi yang setiap dua
kali seminggu di gelar. Dimana pejabat bersama pejabat Dairi turun ke desa
dikatakan bagus sekalipun akurasi perubahan nasib rakyat secara nyata di desa masih dipertanyakan. “ Bagimanapun
pemimpin yang dekat dengan rakyat itu baik namun jauh lebih baik jika kedekatan
itu bukan sekedar fisik namun kehadrian pempimpin itu dapat membawa perubahan
kesejahteraan di desa. Berjabat tangan dan hiburan kala malam boleh jadi salah
satu strategi pendekatan. Namun jauh lebih penting bagi rakyat solusi apa yang
dilakukan pemeirntah atas berbagai kompleksnya pemermasalahan kemiskinan,
ekonomi dan sosial yang mendera rakyat. Jika kunjungan tanpa solusi
masalah-masalah rakyat itu berarti kunker yang dilakukan gagal. Sekarang
kembali ke rakyat menilainya apakah puas
dengan hanya berjabat tangan dan kibod
?atau puas ketika pemerintah nyata memikirkan mereka. Tetap rakyat juga
penentunya” sebutnya.
Saat dipertanyakan kepadanya Sososk Passiona yang akan maju dalam pilkada mendatang dikatakan
kembali pada Passiona sendiri apakah dia mau berkeringat memilikrkan secara
tulus kepentingan rakyat?. Jika itu dilakukannya maka tidak sulit baginya
meraih kemenangan di hati rakyat. Rakyat sekarang sudah pintar memilih bukan
karena uang namun lebih kepada harapan dan nasib yang lebih baik. “ Saya tidak
kenal dengan Passiona. Dia junior saya mungkin namun pesan saya jika mau berhasil
berkeringatlah memikirkan rakyat “ sebutnya.
Saat dipertanyakan sarannya kepada masyarakat Dairi disebutkan
kembali kepada rakyat tipe bagaimana sebenarnya yang diinginkan rakyat Dairi.
Jika DKI Jakarta memilih Jokowi-Ahok yang menang dipilihy bukan karena uang tetapi karena
program dan track record mereka. Kembali kepada rakyat Dairi yang
dipertanyakan. Jika masih mengutamakan uang silahkan dan jika ingin memberi
kesempatan bagi wajah baru silahkan. Toh tetap warga Dairi juga nanti yang akan
merasakan dampak pilihan itu “ tegasnya.
Dikatakan dari perantau Jakarta sementara tidak ada yang
berminat mencalonkan diri menjadi calon Bupati di Dairi. Namun demikian
dikatakan sebagai perantau asal Dairi yang mencintai Dairi mereka mengikuti
tiap perkembangan politik dan semua hal tentang Dairi. Tentu perantau punya hak
ikut memikirkan nasib daerahnya. Dan kita perantau tetap memantau itu,. Ketika
waktunya tiba tentu kita akan memberikan jalan keluar, Jelasnya. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar