Sidikalang-Dairi Pers :
Munculnya berbagai tokoh yang bakal menjadi calon Bupati Dairi tahun
2014-2019 menurut DR (HC) Abdul Angkat, SH
bagaimanapun pemimpn di Dairi harus pelangi.
Pelangi dalam agama dan
suku. “itu karena Dairi ini heterogern dan yang paling utama dikatakan
komitmen mereka bagaimana ketika duduk .
Saya nilai tren rakyat Dairi sekarang berbeda dengan pilkada sebelumnya yakni
rakyat inginkan kenyataan bukan sekedar
pelangi di kampanye namun rakyat inginkan benar-benar saat duduk juga menepati
janjinya secara nyata. Siapa calon yang berani tanda tangan kontrak ke
masyarakat saya yakin itu yang berpeluang lebih besar. Uang bukan utama lagi
bagi rakyat”
Demikian disampaikan ketua DPC Partai Nasdem Dairi DR (HC)
Abdul Angkat,SH selasa (30/10) di Sidikalang. Dikatakan perpaduan antara
pelangi masih formula terbaik bagi
mereka yang ingin nbertarung di pilkada seminimalnya pelangi agama dan
suku. Menjawab pelangi salah stunya dari birokrta menurut Abdul angkat tidak
harus namun leboih baik ketiak orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang pemerintahan akan membuat roda
pemerintahan lebih baik. Namun hal itu tidak menjadi suatu keharusan karena tetap juga banyak dari pihak swasta
yang memahami tentang birokrat.
Mantan Politisi partai golkar ini menyebutkan sesungguhnya
uang bukanlah penentui utama bahkan kini tren di masyarakat rakyat
semakin jeli melihat vigur. “ Selama rakyat melihat seorang vigur berkeringat
memikirkan kepentingannya maka rakyat juga akan dengan penuh kesadaran akan memlihnya
tanpa melihat uang.” Sebutnya
Dikatakan berbagai pengalaman pilkada di beberapa daerah yang
selalu dibumbui money poltik ternyata rakyat telah sampai pada kesimpulan
ternyata uang yang diterima pada pilkada adalah racun . Uang yang diterima nilainya
tidak seberapa namun penderitaannya hingga 5 tahun. Pertanyaannya adalah apakah
rakyat utamakan uang beberapa puluh ribu
saja lantas 5 tahun menderita?. Saya lihat kesadaran itu sudah tumbuh subur di
tengah masyarakat. Maka kenyakinan saya pada pilkada mendatang saya yakin rakyat tidak akan mau lagi
diperbudak uang. Jika ada yang masih mendewakan uang yang jumlahnya hanya beberapa puluhan ribu itu maka saya katakan mereka pasti berasal dari kalangan yang tidak
ingin perubahan Dairi lebih baik, Sebutnya.
Disebutkan apa yang dilakukan orang dalam pilkada periode lalu
berdampak luas pada kondisi sekarang. Demikian juga kelak ke anak cucu. “
Bayangkan betapa malunya kelak jika anak cucu bertanya mengapa memilih pemimpin
karena uang?. Apakah warisan seperti ini yang akan kita berikan kepada turunan
kita?. Lantas sanggupkah kita mengajari
anak cucu kita juga nakal karena uang? Yakinlah jika itu dilakukan maka kita
jugalah yang disalahkan generasi mendatang “ tegas Abdul
Berkaitan dengan sejumlah nama dari suku Pakpak yang
diperkirakan potensial pada pilkada mendatang dikatakan Abdul persoalan orang
Pakpak adalah persoalan tidak pede. (Percaya Diri) padahal siapa yang
mengatakan suku ini tidak mampu secara SDM ? namun ini berkaitan dengan kesempatan yang tidak diberikan. Juga dimungkinkan dengan budaya Pakpak yang
sepertinya kurang berani tampil percaya diri. Ini yang harus dirubah bahwa
semua orang sama dan ketika mampu kenapa
tidak? Sebutnya.
Sementara
itu berkaitan dengan jika ada tawaran ikut berperan dalam pilkada sebagai kandidat menurut Abdul Angkat masih banyak yang lebih layak darinya. “ Kita
mendukung siapa orang-orang yang mau berkeringat untuk rakyat”. Jadi bukan
harus saya dan masih banyak yang lain. Namun jika memang secara bulat mendapat
dukungan barangkali sangat naif menolak tawaran seperti itu “ sebut Abdul
(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar