Sidikalang-Dairi pers : Pasca Pemberitaan salah satu media
terbitan Medan “ Jika tidak lagi Dicalonkan Golkar, Johnny Sitohang maju dari
jalur perseorangan” menjadi pokok bahasan
dikalangan masyarakat Dairi. Berbagai
ragam komentar berkembang yang melahirkan berbagai spekulasi. Namun banyak juga
menyebut penyataan itu hanya semacam
teknik yang segaja dilempar sehingga namanya menjadi pokok bahasan. Teknik
serupa biasa dilakukan dikalangan artis
ketika popularitas telah menurun. Iosu yang dilempar untuk kembali
membangkitkan popularitas yang sudah kabur.
Marulak Siahaan ketua PAC MPI Sidikalang menyebutkan berbagai
spekulasi bisa muncul termasuk salah satu teknik untuk mengangkat popularitas
yang sudah mulai rabun. “ Sah-sah saja kalau ada yang berpendapat
demikian namun sebenarnya sebuah teknik komunikasi bisa blunder merugikan
ketika sebuah teknik mengangkat popularitas salah dilakukan. Adalah menjadi
berat dan merugikan bagi seseorang ketika membeberkan soal uang apalagi
berkaitan dengan partai. Artinya partai manapun akan tersinggung jika
dikait-kaitkan dengan uang dalam batas penggunaan partai dalam pencalonan kepala daerah.
Masalah uang ke partai adalah masalah tabu yang tak etis dibahas di media
terlebih soal menggunakan “kapal” dalam pencalonan kepala daerah. Boleh jadi
melecehakan partai dan merusak nama baik partai. . Namun teserah tentu sebuah komentar
dilontarkan pasti ada tujuan dan penyebabnya “ sebut Marulak.
Sementara itu isu Johnny Sitohang yang dikenal sebagai ketua DPRD
Golkar Dairi yang juga kini menjabat
Bupati Dairi akan maju dari calon perseorangan menjadi ramai di bahas
masyarakat Dairi. Diberbagai kedai dan warung kopi seputraan kota Sidikalang.
Masalah ini menjadi bahasan ramai yang mau tak mau kepopuleran tokoh ini
terlihat terangkat. Namun secara umum banyak juga yang menyebutkan pernyataannya
tersebut sangat merugikannya bahkan membuat luka partainya. Hal itu akibat
pernyataannya mengaitkan pencalonan dengan uang ke partai.
Sementara itru dikalangan PNS lingkungan Pemkab Dairi
sepertinya tidak mau berkomentar ketika membahas perihal pernyataan Bupati
Dairi itu di Koran. Para PNS memilih mendiamkan dan tidak mau berkomentar.
Ketua Partai Nasdem Dairi DR HC Abdul Angkat yang dikenal
sebagai pentolan Golkar Dairi saat dipertanyakan Dairi pers budaya partai menanggapi pernyatan sepeeti itu menyebutkan
dirinya bukanlah kader Golkar Lagi namun
telah menjadi kader Nasdem dan konsen membesarkan . Namun disebutkan sebagai
mantan orang golkar . Partai manapun juga akan kecewa dengan pernyatan seoarang
kader yang terkesan sesumbar. Apalagi mengaitkan nama partai dengan masalah
uang untuk menggunakan “kapal” partai.. Dikatakan pernyataan seperti itu
berbahaya dan dapat menghancurkan reputasi partai . . Namun demik,ian baginya
disebut biarlah itu menjadi urusannya
dan partai yang telah ditinggalkannya dan lebih baik dirinya membesarkan
partainya daripada mengurusi hal yang
demikian.
Sementara itu diberbagai warung kopi berbagai tanggapan muncul namun inti tanggapan lebih
banyak mengatakan jika benar putusan partainya tidak memajukan nama tersebut
merupakan sesuatu yang bijaksana dan tepat.
Alasan utama yang berkomentar karena
berbagai janji saat kampanye tidak terbukti kala menjabat Bupati. Alasan lain hingga kini tidak ada pembangunan
fisik fenomenal yang dilakukan pemerintahan sekarang sehingga akan sulit
menjualnya untuk dua periode.
Tanggapan lain banyak juga yang berhubungan dengan pribadi .
Namun inti utama jika benar partai tersebut tidak mencalonkannya lagi maka
akan sangat berat bagi Johnny Sitohang
ketika berani maju dari jalur Independen. Ada juga yang berharap Bupati Dairi
ini maju kembali mencalonkan diri
sehingga nanti akan terbukti apakah ucapannya di Media siap bersaing dengan
calon yang dimajukan Golkar sehingga terbukti siapa yang mempunyai akar
rumput. Masyarakat dairi menunggu bukti
ucapan sesumbarnya di medai apakah berani maju lewat jalur independen.
Uli Panggabean menyebutkan jika sudah berani mengucapkan
tantangan seperti itu harusnya jantan saja. Untuk membuktikan ucapannya itu
coba maju dari calon Independen saja jika sudah merasa sudah punya massa. Untuk
apa bicara partai kalau sudah merasa menang. “ Berani gak masuk dari jalur independen?
Saya yakin ini hanya “jual kecap” semacam soft terapi seakan-akan massanya
banyak. Tanpa peran partai dia bisa dua periode. Ter lepas dari
“kepedeannya” namun yang pasti tantangan
rakyat Dairi berani gak maju calon independen sekalipun nanti misalnya
partainya memilihnya. Jika berani itulah yang disebut seorang negarawan. Sebaliknya ketika masih
bertahap meminta semua partai (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar