Rabu, 17 Oktober 2012

Curhat Suster Katholik Untuk Pemkab Dairi



     Sidikalang-Dairi Pers : Bukanlah haram jika ada kepercayaan  disecuil orang  pendidikan kurang  penting namun secara umum pendidikan dianggap paling utama untuk kehidupan yang lebih baik.
  Bagi masyarakat batak banyak  prinsip dan panutan hidup yang sangat menghormati pendidikan untuk anak-anaknya.
      Prestasi belajar anak Dairi dan SDM alumnus Dairi menjadi sekelas nasional karena sejumlah nama besar jebolan Dairi. Disamping itu banyak prestasi pendidikan yang diraih anak-anak Dairi. Terbaru 4 siswa SD St Yoseph dan SMP St Paulus sidikalang menorehkan tinta emas di Olimpiade sains Nasional karena berhasil menyabet perak (Juara II Nasional) serta satu penghargaan The Best Experiment untuk tingkat SD.

      Dua suster yayasan perguruan Katholik Suster Kornelia Tumanggor dan Suster Hendrika Gultom di depan anggota DPRD Sumut Richard Lingga, SE menyampaikan curhatnya pekan silam. Dikatakan betapa siswa akan termotivasi jika saja pemerintaah Dairi memberikan perhatian dan apluas jika utusannya memenangkan olimpiade pendidikan. Disebutkan di beberapa daerah tradisi pengharagan bagi pendidikan sekaitan dengan prestasi Olimpiade sains sanggup memotivasi anak. “ Dibeberapa daerah pak jika ada siswanya menang di OSN tingkat propinsi saja diberikan pemkabnya perhatian yang menjadi sugesti buat anak. Ada juga daerah yang memberikan motivasi membawa  anak didik dengan mobil berkeliling dengan penghargaan yang diterima. Ini akan menjadi motivasi bagi anak lain untuk berprestasi dalam pendidikan “ sebut Suter Kornelia.
      Hal serupa juga disampaiakan suter Hendrika Gultom dimana meski siswa SD St Yosept Dairi belum memenagkan emas namun dengan perak pihaknya sangat senang. “ Andai saja pak kami diperhtaikan seperti daerah lain mungkin akan menjadi motivasi bagi-anak-anak lain dalam belajar. Juara dua nasional berasal dari Dairi untuk tingkat Indonesia tentu tidak mudah ketika berhadapan dengan sekolah-sekolah favorit  . kadang sedih juga untuk masuk dalam arena bertanding Olimpiade pendidikan utusan sekolah lain naik mobil dan kami hanya naik bajay. Di medan kami naik becak. Namun senang juga ketika kondisi itu anak-anak dari Dairi ini juga tidak hilang semangat” sebut Hendrika.
      Dikatakan suster yang bertugas di katholik ini pada masa pemerinmtahan MP Tumanggor utusan olimpiade pendidikan dari Dairi sangat direspon pemerintahan  dengan memberikan  biaya fasilitas guru pendamping demikian juga untuk penghargaan bagi duta-duta yang akan bertanding ke tingkat propinsi  bahkan nasional. Namun disebutkan hal itu kini sudah tidak ada. Bahkan sudah dalam dua tiga tahun anggaran untuk seperti itu tidak ada di pemkab Dairi.
      Kedua suster ini menyebutkan untuk keberangkatan mereka mendampingi siswanya yang akan bertarung di OSN dibijaksanai yayasan saja. “ Seandainya saja pemkab Dairi dapat mendengar keluhan ini . maka kekhawatiran berkaitan biaya pendaping akan hilang “ harap kedua suster ini. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar