Sidikalang-Dairi Pers : Bukanlah haram jika ada
kepercayaan disecuil orang pendidikan kurang penting namun secara umum pendidikan dianggap
paling utama untuk kehidupan yang lebih baik.
Bagi masyarakat batak banyak
prinsip dan panutan hidup yang sangat menghormati pendidikan untuk
anak-anaknya.
Prestasi belajar anak Dairi dan SDM alumnus Dairi menjadi
sekelas nasional karena sejumlah nama besar jebolan Dairi. Disamping itu banyak
prestasi pendidikan yang diraih anak-anak Dairi. Terbaru 4 siswa SD St Yoseph
dan SMP St Paulus sidikalang menorehkan tinta emas di Olimpiade sains Nasional
karena berhasil menyabet perak (Juara II Nasional) serta satu penghargaan The
Best Experiment untuk tingkat SD.
Dua suster yayasan perguruan Katholik Suster Kornelia Tumanggor
dan Suster Hendrika Gultom di depan anggota DPRD Sumut Richard Lingga, SE
menyampaikan curhatnya pekan silam. Dikatakan betapa siswa akan termotivasi
jika saja pemerintaah Dairi memberikan perhatian dan apluas jika utusannya
memenangkan olimpiade pendidikan. Disebutkan di beberapa daerah tradisi
pengharagan bagi pendidikan sekaitan dengan prestasi Olimpiade sains sanggup
memotivasi anak. “ Dibeberapa daerah pak jika ada siswanya menang di OSN
tingkat propinsi saja diberikan pemkabnya perhatian yang menjadi sugesti buat
anak. Ada juga daerah yang memberikan motivasi membawa anak didik dengan mobil berkeliling dengan
penghargaan yang diterima. Ini akan menjadi motivasi bagi anak lain untuk
berprestasi dalam pendidikan “ sebut Suter Kornelia.
Hal serupa juga disampaiakan suter Hendrika Gultom dimana meski
siswa SD St Yosept Dairi belum memenagkan emas namun dengan perak pihaknya
sangat senang. “ Andai saja pak kami diperhtaikan seperti daerah lain mungkin
akan menjadi motivasi bagi-anak-anak lain dalam belajar. Juara dua nasional
berasal dari Dairi untuk tingkat Indonesia tentu tidak mudah ketika berhadapan
dengan sekolah-sekolah favorit . kadang
sedih juga untuk masuk dalam arena bertanding Olimpiade pendidikan utusan
sekolah lain naik mobil dan kami hanya naik bajay. Di medan kami naik becak.
Namun senang juga ketika kondisi itu anak-anak dari Dairi ini juga tidak hilang
semangat” sebut Hendrika.
Dikatakan suster yang bertugas di katholik ini pada masa
pemerinmtahan MP Tumanggor utusan olimpiade pendidikan dari Dairi sangat
direspon pemerintahan dengan
memberikan biaya fasilitas guru pendamping
demikian juga untuk penghargaan bagi duta-duta yang akan bertanding ke tingkat
propinsi bahkan nasional. Namun
disebutkan hal itu kini sudah tidak ada. Bahkan sudah dalam dua tiga tahun
anggaran untuk seperti itu tidak ada di pemkab Dairi.
Kedua suster ini menyebutkan untuk keberangkatan mereka
mendampingi siswanya yang akan bertarung di OSN dibijaksanai yayasan saja. “
Seandainya saja pemkab Dairi dapat mendengar keluhan ini . maka kekhawatiran
berkaitan biaya pendaping akan hilang “ harap kedua suster ini. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar