Rabu, 10 Oktober 2012

65 Tahun Dairi Riwayatmu Kini


Sidikalang-Dairi Pers : 1 Oktober 2012 usia kabupaten Dairi genap 65 tahun. Usia yang cukup tua jika dibandingkan dengan kabupaten lain hasil pemekaran. Tentu riwayat Dairi terkini 
tergantung kepada rakyat penilaiannya kurang, pas atau bahkan dianggap luar biasa dalam pensejahteraan masyarakatnya.  Namun demikian diusia setua itu harusnya dilakukan instropeksi diri sudah sedalam apakah program yang dilakukan pemerintah yang pro terhadap rakyat. Karena kenyataan rakyat sudah bosan dengan pola pencitraan diri tanpa fakta. Sudahkah tepatkah  tindakan pemerintah sekarang untuk kesejahteraan rakyatnya

Karya Johnny Sitohang Yang Kini Menjabat Bupati
Prestasi Peroleh Tiga Penghargaan Nasional

1. Bidang Kesehatan Manggala Kesehatan
2.  Pertanian Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional
3.Bidang Pendidikan Pemberantasan Buta Aksara
Johnny Sitohang yang kini menjabat Bupati Dairi telah mendapat 3 penghargaan sekelas nasional . Mungkinkah Masyarakat Dairi sejahtera dengan penghargaan kertas ini?

Karya MP Tumanggor Saat Menjabat Bupati


DR MP Tumanggor dengan sejumlah bangunan TWI, Pemekaran Pakpak Bharat, Pasar, Stadion , PDR serta sejumlah Bangunan lainnya. satu yang luar biasa beberapa bangunan karena jaringannya dari jakarta.

Karya Drs. S.Is Sihotang Saat Menjabat Bupati


Drs. S. Is. Sihotang dengan sejumlah terobosan menambah asset Dairi. Jalan protokol, bangunan Balai Budaya, Tugu LIberty Manik, mess pemda di Medan serta sejumlah bangunan lainnya

Catatan Dairi Pers terjadi perubahan visi dan cara berpikir pemimpin Dairi dibanding dengan bupati Dairi sebelumnya. Jika dua bupati sebelumnya Drs.  S. Is Sihotang  dan DR MP Tumanggor menorehkan sejumlah karya fisik berupa bangunan yang hingga kini fenomenal. Hingga kini Bupati Dairi Johnny Sitohang lebih mengarahkan pada pendekatan cultural berbaur dengan masyarakat di lini bawah. Hal itu terlihat dari tiga programnya yang benar-benar mendapat aplaus dari masyarakat.
Tiga program yang dilakukan pendekatan karakterdes melalui partai dimana hingga kini Johnny Sitohang juga sebagai ketua Golkar telah sanggup meraih simpati masyarakat. Melalui program Kunker bersama pejabat eselon ke desa-desa terbukti sanggup menaikkan rating kepercayaan rakyat awam kepadanya selaku Bupati Dairi dan program studi banding kepala desa ke yogya merupakan salah satu inovasi pertama yang mampu menarik simpati para kepala desa. Bagimanapun juga kepala desa merupakan orang yang terbaik di desanya dan mempunyai massa terbesar hingga mampu memenangkan pilkades.
Hingga kini dalam tiga tahun lebih kepemimpinan Johnny Sitohang  telah didapatkan 3 penghargaan yakni Manggala keasehatan dari pemerintah pusat sebagai penghargaan kesehatan. Demikian juga di sector pertanian mendapat pengharagaan dari  wakil presiden yakni peningkatan produksi beras Nasional dan terakhir sekaligus hadiah ultah Dairi ke 65 mendapat penghargaan pemberantasan buta aksara.  Dua penghargaan terakhir yang diterima Bupati Dairi justru pada tahun 2012.
Dengan penghargaan ini maka secara otomatis pemerintah pusat mengakui keberhasilan pemkab Dairi dalam mensejahterakan rakyatnya. Pemerintah pusat juga mengakui keberhasilan tiga pilar pembangunan yang diungkapkan Bupati yakni pendidikan, pertanian dan kesehatan. Kendati demikian sudahkah dengan penghargaan kertas itu rakyat lantas berubah nasibnya? Tentu kembali kepada rakyat penilaiannya.
Sebelumnya S. Is Sihotang  yang menjabat Bupati Dairi juga tampil elegan dengan berbagai idenya yang gemilang mulai dari Pendirian balai budaya, Tugu liberty Manik, Mess pemkab Dairi, Jalan protokol Sidikalang menjadi dua jalur,  serta banyak bangunan lainnya yang menjadi bukti sebuah karya yang sangat berfaedah kepada masyarakat. Hingga kini bangunan fisik itu terus digunakan bupati-bupati sesudahnya. Masih banyak karya fisik yang menambah asset pemkab Dairi. Lima tahun jabatannya diwarnai sejumlah karya yang hingga kini tidak dapat dilepas dari namanya.
MP Tumanggor juga menjadi ikon mekarnya Pakpak Bharat. Stadion baru, kolam renang, tugu TB Simatupang, Pasar Sidikalang, PDR, TWI serta sejumlah karya yang tidak terbantahkan lahir dari ide briliannnya. Kemampuannya melobby para petinggi pusat hingga memperhatikan Dairi dapat menambah asset Dairi seperti TWI dan PDR. MP Tumanggor tidak hanya mengandalkan  DAU yang menjadi hak daerah meski itu tidak diurus ke pusat. Rencana pendirian tugu Abdul Aziz Angkat di era kepemim-pinannnya pernah dilontarkan. Lahannya juga telah ada. Sayang kini tidak ditindak lanjuti.
Salah satu karya maha agungnnya yakni berdirinya Pakpak Bharat dimana jika selama ini bergabung dengan Dairi maka Salak yang menjadi salah satu kecamatan paling mendapat dana Rp.5 s/d 10 M per tahun. Namun setelah kini menjadi ibukota kabupaten pakpak Bharat DAU dan Dak daerah ini nyaruis sama dengan dairi. Daerah yang dihuni mayoritas Pakpak Ini menjadi sejarah ada kabupaten Pakpak.
Sementara itu Warga Dairi hingga kini masih terus menunggu terobosan Bupati Dairi Johnny Sitohang yang pada masa kampanye dielu-elukan sebagai warga asli Dairi yang lahir dan besar di Dairi. Tentu patutnya  simbol itu bukan hanya sugesti semata. wajarnya bangunan fisik dan karya fisik harus lebih banyak ditorehkannya dari bupati-bupati sebelumnya. Namun hingga kini bangunan fisik yang fenomenal belum satupun berhasil dibuktikannya.
Dalam beberapa kesempatan Johnny Sitohang secara lantang berpidato mengatakan   kalau kantor Bupati Dairi bakal pindah ke lokasi yang lebih memadai dan lokasi kantor bupati yang lama akan dijadikan mall. Angan-angan itu pernah terlontarkan saat open house tahun baru di pendopo. Namun sudah setahun lebih pidato itu terucap tak juga ada tanda-tanda akan ada perpindahan kantor Bupati. Jika pemindahan kantor bupati ini  terjadi maka akan menjadi prestasi luar biasa dan warga Dairi akan menge-nangnya sampai kapanpun. Namun jika ini gagal maka pasti muncul kata-kata miring bernada cemoohan.
Namun harus diakui banyak kegiatan bersipat merakyat dan seremoni yang dilakukan semasa pemerintahan Bupati Johnny Sitohang beberapa kegiatan yang kerap dilakukan  seperti olah raga, kebersihan dan perayaan-perayaan hari besar keagaman di pendopo. Tipe merakyatnya juga terlihat dengan terobosannya mendirikan  ayunan, selonjoran bagi anak-anak di depan pendopo bupati. Jalan protokol depan kantor bupati menjadi sering ditutup karena banyaknya acara di depan kantor Bupati Dairi
Tipe merakyatnya juga sangat terlihat saat kunker ke desa setiap dua kali seminggu. Acara sambung rasa malam hari yang biasa dihibur musik kibod sangat bermakna bagi masyarakat. Terlebih jika masyarakat juga mendapat sawer. Ini akan lebih bermakna bagi masyarakat. Saweran bermanfaat langsung kepada masyarakat karena esok paginya dapat digunakan langsung membeli kebutuhan.
Suatu prinsip pemanjaan rakyat.Dalam kepemimpinannya juga harus diakui berhasil menekan kesombongan pejabat-pejabat Dairi yang selama ini duduk di kursi empuk. Sekali dalam dua minggu harus rela tidur di desa, membantu rakyat dengan panen, bercocok tanam dengan rakyat, memberika pelayanan kesehatan, KTP dan sosialiasi-sosialiasi pertanian.  Dan itu semua dilakukan pejabat Dairi bukan dari APBD namun langsung dari kantong pribadi masing-masing pejabat . Sebuah program betul- betul murni pelayanan kepada masyarakat tanpa membebankan uang negara. Hal ini patut diacungi jempol. Program inilah yang tidak dimiliki bupati-bupati sebelumnya.
Separuh akhir masa jabatan-nya tentu masih menunngu terobsan akan bangunan fisik karyanya dan bukan hanya menunggu uang  APBD. Bukan tidak berasalan sebagai seorang bupati yang berangkat dari dunia parpol tentu tidak dapat disepelekan jaringannya di pusat. Tentu banyak petinggi-petinggi di Negara ini yang dapat diajaknya ke Dairi minimal dapat menyakinkan mereka untuk ikut membantu pembangunan Dairi melalui berbagai sumber pendanaan.
Jika hal ini di tunjukkan oleh orang nomor satu Dairi ini ditambah programnya dekat dengan masyarakat melalui kunker maka dapat dipastikan era pemerintahannya akan dikenang sebagai Bupati yang mempunyai ide  brilian yang sanggup menorehkan tinta emas di Dairi. Jika itu dapat diujudkan maka predikatnya sebagai Bupati yang lahir asli dari Dairi akan dapat dipertanggung jawabkan dan bukan hanya pepesan kosong janji manis  yang terlempar saat kampanye. Namun pertanyaannya kapan ya? Fakta tiga penghargaan kertas yang diterima Johnny Sitohang tidak signifikan dapat mengangkat kesejahteraan rakyat Dairi (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar