Sidikalang-Dairi Pers : 1 Oktober 2012 usia
kabupaten Dairi genap 65 tahun. Usia yang cukup tua jika dibandingkan dengan
kabupaten lain hasil pemekaran. Tentu riwayat Dairi terkini
tergantung kepada rakyat penilaiannya kurang,
pas atau bahkan dianggap luar biasa dalam pensejahteraan masyarakatnya. Namun demikian diusia setua itu harusnya
dilakukan instropeksi diri sudah sedalam apakah program yang dilakukan
pemerintah yang pro terhadap rakyat. Karena kenyataan rakyat sudah bosan dengan
pola pencitraan diri tanpa fakta. Sudahkah tepatkah tindakan pemerintah sekarang untuk
kesejahteraan rakyatnya
Karya Johnny Sitohang Yang
Kini Menjabat Bupati
Prestasi
Peroleh Tiga Penghargaan Nasional
1. Bidang Kesehatan Manggala Kesehatan
2. Pertanian Penghargaan Peningkatan Produksi
Beras Nasional
3.Bidang Pendidikan Pemberantasan Buta
Aksara
Johnny Sitohang yang kini
menjabat Bupati Dairi telah mendapat 3 penghargaan sekelas nasional .
Mungkinkah Masyarakat Dairi sejahtera dengan penghargaan kertas ini?
Karya
MP Tumanggor Saat Menjabat Bupati
DR MP Tumanggor dengan
sejumlah bangunan TWI, Pemekaran Pakpak Bharat, Pasar, Stadion , PDR serta
sejumlah Bangunan lainnya. satu yang luar biasa beberapa bangunan karena
jaringannya dari jakarta.
Karya Drs. S.Is Sihotang Saat
Menjabat Bupati
Drs. S. Is. Sihotang dengan sejumlah terobosan menambah asset Dairi. Jalan protokol, bangunan Balai Budaya, Tugu LIberty Manik, mess pemda di Medan serta sejumlah bangunan lainnya
Catatan Dairi Pers terjadi
perubahan visi dan cara berpikir pemimpin Dairi dibanding dengan bupati Dairi
sebelumnya. Jika dua bupati sebelumnya Drs.
S. Is Sihotang dan DR MP Tumanggor
menorehkan sejumlah karya fisik berupa bangunan yang hingga kini fenomenal.
Hingga kini Bupati Dairi Johnny Sitohang lebih mengarahkan pada pendekatan
cultural berbaur dengan masyarakat di lini bawah. Hal itu terlihat dari tiga
programnya yang benar-benar mendapat aplaus dari masyarakat.
Tiga program yang dilakukan
pendekatan karakterdes melalui partai dimana hingga kini Johnny Sitohang juga
sebagai ketua Golkar telah sanggup meraih simpati masyarakat. Melalui program
Kunker bersama pejabat eselon ke desa-desa terbukti sanggup menaikkan rating
kepercayaan rakyat awam kepadanya selaku Bupati Dairi dan program studi banding
kepala desa ke yogya merupakan salah satu inovasi pertama yang mampu menarik
simpati para kepala desa. Bagimanapun juga kepala desa merupakan orang yang
terbaik di desanya dan mempunyai massa terbesar hingga mampu memenangkan
pilkades.
Hingga kini dalam tiga
tahun lebih kepemimpinan Johnny Sitohang
telah didapatkan 3 penghargaan yakni Manggala keasehatan dari pemerintah
pusat sebagai penghargaan kesehatan. Demikian juga di sector pertanian mendapat
pengharagaan dari wakil presiden yakni
peningkatan produksi beras Nasional dan terakhir sekaligus hadiah ultah Dairi
ke 65 mendapat penghargaan pemberantasan buta aksara. Dua penghargaan terakhir yang diterima Bupati
Dairi justru pada tahun 2012.
Dengan penghargaan ini maka
secara otomatis pemerintah pusat mengakui keberhasilan pemkab Dairi dalam
mensejahterakan rakyatnya. Pemerintah pusat juga mengakui keberhasilan tiga
pilar pembangunan yang diungkapkan Bupati yakni pendidikan, pertanian dan
kesehatan. Kendati demikian sudahkah dengan penghargaan kertas itu rakyat
lantas berubah nasibnya? Tentu kembali kepada rakyat penilaiannya.
Sebelumnya S. Is
Sihotang yang menjabat Bupati Dairi juga
tampil elegan dengan berbagai idenya yang gemilang mulai dari Pendirian balai
budaya, Tugu liberty Manik, Mess pemkab Dairi, Jalan protokol Sidikalang
menjadi dua jalur, serta banyak bangunan
lainnya yang menjadi bukti sebuah karya yang sangat berfaedah kepada
masyarakat. Hingga kini bangunan fisik itu terus digunakan bupati-bupati
sesudahnya. Masih banyak karya fisik yang menambah asset pemkab Dairi. Lima
tahun jabatannya diwarnai sejumlah karya yang hingga kini tidak dapat dilepas
dari namanya.
MP Tumanggor juga menjadi ikon mekarnya
Pakpak Bharat. Stadion baru, kolam renang, tugu TB Simatupang, Pasar
Sidikalang, PDR, TWI serta sejumlah karya yang tidak terbantahkan lahir dari
ide briliannnya. Kemampuannya melobby para petinggi pusat hingga memperhatikan
Dairi dapat menambah asset Dairi seperti TWI dan PDR. MP Tumanggor tidak hanya
mengandalkan DAU yang menjadi hak daerah
meski itu tidak diurus ke pusat. Rencana pendirian tugu Abdul Aziz Angkat di
era kepemim-pinannnya pernah dilontarkan. Lahannya juga telah ada. Sayang kini
tidak ditindak lanjuti.
Salah satu karya maha agungnnya yakni
berdirinya Pakpak Bharat dimana jika selama ini bergabung dengan Dairi maka
Salak yang menjadi salah satu kecamatan paling mendapat dana Rp.5 s/d 10 M per
tahun. Namun setelah kini menjadi ibukota kabupaten pakpak Bharat DAU dan Dak
daerah ini nyaruis sama dengan dairi. Daerah yang dihuni mayoritas Pakpak Ini
menjadi sejarah ada kabupaten Pakpak.
Sementara itu Warga Dairi hingga kini
masih terus menunggu terobosan Bupati Dairi Johnny Sitohang yang pada masa kampanye
dielu-elukan sebagai warga asli Dairi yang lahir dan besar di Dairi. Tentu
patutnya simbol itu bukan hanya sugesti
semata. wajarnya bangunan fisik dan karya fisik harus lebih banyak
ditorehkannya dari bupati-bupati sebelumnya. Namun hingga kini bangunan fisik
yang fenomenal belum satupun berhasil dibuktikannya.
Dalam beberapa kesempatan Johnny
Sitohang secara lantang berpidato mengatakan
kalau kantor Bupati Dairi bakal pindah ke lokasi yang lebih memadai dan
lokasi kantor bupati yang lama akan dijadikan mall. Angan-angan itu pernah
terlontarkan saat open house tahun baru di pendopo. Namun sudah setahun lebih
pidato itu terucap tak juga ada tanda-tanda akan ada perpindahan kantor Bupati.
Jika pemindahan kantor bupati ini
terjadi maka akan menjadi prestasi luar biasa dan warga Dairi akan
menge-nangnya sampai kapanpun. Namun jika ini gagal maka pasti muncul kata-kata
miring bernada cemoohan.
Namun harus diakui banyak kegiatan
bersipat merakyat dan seremoni yang dilakukan semasa pemerintahan Bupati Johnny
Sitohang beberapa kegiatan yang kerap dilakukan
seperti olah raga, kebersihan dan perayaan-perayaan hari besar keagaman
di pendopo. Tipe merakyatnya juga terlihat dengan terobosannya mendirikan ayunan, selonjoran bagi anak-anak di depan
pendopo bupati. Jalan protokol depan kantor bupati menjadi sering ditutup
karena banyaknya acara di depan kantor Bupati Dairi
Tipe merakyatnya juga sangat terlihat
saat kunker ke desa setiap dua kali seminggu. Acara sambung rasa malam hari
yang biasa dihibur musik kibod sangat bermakna bagi masyarakat. Terlebih jika
masyarakat juga mendapat sawer. Ini akan lebih bermakna bagi masyarakat.
Saweran bermanfaat langsung kepada masyarakat karena esok paginya dapat
digunakan langsung membeli kebutuhan.
Suatu prinsip pemanjaan rakyat.Dalam
kepemimpinannya juga harus diakui berhasil menekan kesombongan pejabat-pejabat
Dairi yang selama ini duduk di kursi empuk. Sekali dalam dua minggu harus rela
tidur di desa, membantu rakyat dengan panen, bercocok tanam dengan rakyat,
memberika pelayanan kesehatan, KTP dan sosialiasi-sosialiasi pertanian. Dan itu semua dilakukan pejabat Dairi bukan
dari APBD namun langsung dari kantong pribadi masing-masing pejabat . Sebuah
program betul- betul murni pelayanan kepada masyarakat tanpa membebankan uang
negara. Hal ini patut diacungi jempol. Program inilah yang tidak dimiliki
bupati-bupati sebelumnya.
Separuh akhir masa jabatan-nya tentu
masih menunngu terobsan akan bangunan fisik karyanya dan bukan hanya menunggu
uang APBD. Bukan tidak berasalan sebagai
seorang bupati yang berangkat dari dunia parpol tentu tidak dapat disepelekan
jaringannya di pusat. Tentu banyak petinggi-petinggi di Negara ini yang dapat
diajaknya ke Dairi minimal dapat menyakinkan mereka untuk ikut membantu
pembangunan Dairi melalui berbagai sumber pendanaan.
Jika hal ini di tunjukkan oleh orang
nomor satu Dairi ini ditambah programnya dekat dengan masyarakat melalui kunker
maka dapat dipastikan era pemerintahannya akan dikenang sebagai Bupati yang
mempunyai ide brilian yang sanggup
menorehkan tinta emas di Dairi. Jika itu dapat diujudkan maka predikatnya
sebagai Bupati yang lahir asli dari Dairi akan dapat dipertanggung jawabkan dan
bukan hanya pepesan kosong janji manis
yang terlempar saat kampanye. Namun pertanyaannya kapan ya? Fakta tiga
penghargaan kertas yang diterima Johnny Sitohang tidak signifikan dapat
mengangkat kesejahteraan rakyat Dairi (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar