Sidikalang-Dairi
Pers : Protes keras dilakukan PB Lembaga
Kebudayaan Pakpak kepada Bupati Dairi Johnny Sitohang yang sama sekali tidak
mengundang satupun organisasi
Pakpak berkaitan dengan pembahasan rencana
pelaksanaan program pengamanan hutan dan konservasi sumberdaya alam PT Dairi
Prima Mineral. Selasa (18/9). LKP melayangkan protes hingga kejakarta menuding
Bupati Dairi telah melecehkan dan mengabaikan keberadaan suku Pakpak.
Sebelumnya
Bupati Dairi melalui surat resminya No. 005/5180 mengundang 23 elemen untuk
menghadiri acara pembahasan rencana pelaksanaan program pengamanan hutan dan
konservasi sumberdaya alam selasa 18 september 2012 di Kantor Bupati Dairi . Hal itu sekaitan
dengan operasional PT DPM . Namun PB LKP
menilai Pakpak selaku pemilik hak ulayat Dairi dilecehkan dengan tidak
mengikutsertakannya. “ Bagaimana kita tidak kecewa dengan bupati Dairi. Hutan
dan lahan adalah milik orang Pakpak masa penduduk asli ini tidak diikutkan.”
Sebut Raja Umar Ujung Ketua PB LKP senin (17/9)
Didampingi
Sekjen LKP Ruslan Berutu menyebutkan apakah dasar peikiran Pemerintah Dairi dan
DPM tidak melibatkan oraganisasi Pakpak. Apakah kekayaan tanah pakpak ini hanya
untuk keperluan pemerintah dan kapitalis saja dan apakah sudah represntatif
kehadiran pihak yang diundang dengan
keselamatan jiwa suku Pakpak?
Dikatakan
pertambangan DPM berada di tanah ulayat suku Pakpak . Dengan pertambangan bawah
tanah tidak ada yang bisa menjamin itu tidak runtuh. Dan ketika itu terjadi
maka 15.000 jiawa suku Pakpak yang berada di atasnya terancam. Kekayaan diambil
dari perut bumi, diatasnya masyarakat Pakpak apakah dengan resiko sebegitu
besar pemkab Dairi tidak mengikutkan organisasi Pakpak? Kita sangat menyesalkan
sikap saudara bupati dan kita akan menuntut hak kami secara proporsional. Ini
sudah tidak benar lagi “ tegas Umar.
Dalam
surat PB LKP tertanggal 15 Sep 2012 atas protes surat Bupati Dairi itu
menyebutkan dengan tidak mengundang ormas Pakpak PB LKP menilai dna menduga saudara bupati
Dairi tidak memiliki itikad baik kepada suku Pakpak dan berupaya mengabaikan hak-hak suku Pakpak
sebagai pemangku adat dan ulayat di seluruh kabupaten Dairi.
Disebutkan
perlu juga Bupati Dairi mengetahui bahwa kesabaran suku Pakpak sudah mencapai
titik puncak. Selama ini sudah sering menerima dan berusaha menahan diri atas
berbagai penghinaan, pelecehan bahkan penindasan termasuk berbagai upaya
memecah belah persaudaran suku pakpak agar tetap tertinggal dalam perselisihan
dan perseteruan serta kebodohan dan kemiskinan. Di sisi lain hampir semua
daerah daerah di Kab Dairi dimana komunitas suku Pakpak berdomisili hanya
memperoleh sisa-sisa pembangunan.Untuk itu suku pakpak akan bangkit
memperjuangkan hak-hak kesejahteraan suku pakpak.
Umar
Ujung bersama pengurus LKP menyebutkan sekaitan surat tersebut meraka akan
menuntut hak diperlakukan secara proporsional. Namun jika tuntutan mereka tidak
digubris pemkab Dairi dan tidak menghargai keberadaan Pakpak maka mereka akan
melakukan perlawanan hingga hak-hak keberadaan meraka dihormati pemkab Dairi. “
Bagi kita ini harga mati dan mohon maklumi keberadaan kami. Hak itu yang kami
tuntut diperlakukan adil” sebutnya. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar