Rabu, 27 Juni 2012

Kadis BudPar Dairi Dituding Gagal
· TWI Hancur dan Restribusi Haram
· Tidak Pernah Perhatikan Olah Raga
      Sidikalang-Dairi Pers : Kepala dinas kebudayan Pemuda dan Olah Raga Dairi Drs. Bonar Butar-butar dituding telah gagal dalam menakhodai dinas kebudayan .
 
 Pariwisata pemuda dan olahraga Dairi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kelemahan yang terjadi dan adanya kegiatan pungutan berindikasi korupsi.
      Ketua PSSI Dairi Drs. Passiona Sihombiung menyebutkan sangat kecewa dengan pengelolaan  pemuda olah raga di dinas tersebut. Padahal dinas ini satu-satunya secara struktural pemerintahan yang harusnya melakukan pembinaan olah raga. “ keberangkatan PSSD dalam kompetisi tidak pernah mendapat tanggapan. Demikian juga even-even yang melibatkan PSSI. Sama sekali tidak ada perhatian dinas yang satu ini. “ Menjadi pertanyaan untuk apa ada bidang pemuda olah raga di dinas itu jika memang tanpa ada kegiatan. Ini sama saja pemborosan karena APBD harus menanggung  beban untuk biaya insentif dan tunjangan pejabatnya. Kepala dinas harusnya bertanggung jawab dalam memberdayakan bidang tersebut. Seoarang kepala dinas harus mampu menggerakkan bidang-bidang yang ada sehingga berguna bagi masyarakat “ ujar Passiona
      Ditambahkan demikian halnya pengelolalan sarana olah raga seperti stadion sidikalang sama sekali tidak pernah diperhatikan dinas yang satu ini sehingga stadion Sidikalang menghutan. Masyarakat terpaksa bertindak membabat stadion untuk dapat diugunakan sebagai sarana olah raga. Ini bukti lemahnya manajemen dispora Dairi “ tegasnya.
      Sebelumnya keluhan akan semakin hancurnya TWI telah dilakukan beberapa orang.  Anggota DPRDDairi bahkan pernah melakukan sidak ke obyek wisata yang sanggup mendapatkan PAD sekitar Rp. 500 juta per tahun tersebut. Hasilnya TWI kotor dan banyak pot dan fasilitas di sana yang rusak tanpa ada perbaikan. Keberadaan TWI ini juga pernah dikeluhkan ketua DPRD Dairi Delphi M Ujung.
      Kendati telah terjadi pergantian kepala dinas yang kini dijabat Drs. Bonar Butar-butar keberadaan TWI semakin  menurun. Plt Sekda Humbahas Drs. Tonny Sihombing pekan silam saat berbincang dengan Dairi Pers mengakui kondisi TWI kini telah banyak berubah dan semakin menurun.
      Bukan itu saja pengelolaan Pariwisata Dairi justru makin menurun terbukti dengan persoalan restribusi masuk Pantai Silalahi. Dibudpora Dairi memberlakukan pungutan restribusi Rp. 5000 untuk memasuki obyek wisata Danau itu meski perdanya tidak ada. Pungutan ini tergolong pungutan liar bagi pengunjung  karena tidak ada payung hukum yang menjadi dasarnya.
      Ketua DPRD Dairi Delphi M Ujung bahkan dengan tegas mengatakan kalau perda untuk pungutan restribusi masuk silalahi itu adalah liar karena tidak ada perda yang mengaturnya. Pasca ketegasan itu Kadisbud Par Dairi Drs. Bonar Butyar-butara mendatangi ketua DPRD Dairi dan baru mengakui kalau kutipan itu tidak mempunyai payung hukum.
      Pasca kejadian itu oknum Kadis pariwisata Dairi menghentikan tindakan pungli tersebut. Meski telah beberapa bulan melakukan pungutan. Atas beberapa pengelolaan dinas Budapar ini kepala dinasnya dituding gagal memberdayakan  dinas tersebut. (R.07)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar