Rabu, 27 Juni 2012

3 Tahun Pemerintahan Johnny-Irwansyah
Mayoritas Jalan Kabupaten Rusak
      Sidikalang-Dairi Pers : Kerusakan jalan- jalan di kabupaten Dairi hingga berada pada titik kulminasi agaknya menjadi bukti bagaimana lemahnya pemerintahan kabupaten Dairi tidak mampu mendatangkan dana dari pemerintah  pusat untuk percepatan pembangunan di Dairi. Bukan itu saja sejumlah janji bupati Dairi Johnny
Sitohang mulai dari pemindahan kantor bupati Dairi hingga cerita manis tahun 2012 Dairi mendapat tambahan dana Rp. 116 Miliar ternyata  tanpa bukti. Harus diakui pemerintahan Dairi kini lemah akses  jaringan ke pemerintahan pusat. Akibatnya pembagunan di Dairi terkapar  fasilitas penting  seperti jalan di kabupaten rusak parah.
      Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon menyebutkan cukup membuat miris jika membandingkan pembangunan kabupaten tetangga Humbang Hasundutan atau Pakpak Bharat ke Dairi. “ Jika kabupaten tetangga ini sangat nyata perubahannya sebaliknya Dairi sangat nyata perubahannya kearah kehancuran. Lihat saja Humbang ke desa saja hotmix sedang Dairi yang  ibukotanya Sidikalang dari hotmix menjadi lapen. Ini fakta yang harusnya bisa membuat pemkab Dairi berkaca apa ini  peran sebuah pemerintahan kepada rakyatnya ?” sebut Jonner.
      Saat dipertanyakan analisanya mengapa Dairi semakin tahun semakin turun pembangunannya dikatakan banyak factor yang menyebabkan mulai dari SDM pemimpinnya, Mentalitas para pejabatnya. Serta ketidak mampuan mengakses jaringan ke pemerintah pusat “ entahlah apa yang terjadi namun coba perhatikan di Sumatera utara ini coba bandingkan kepala daerah yang berasal dari birokrat dan yang berasal dari swasta. Perbedaannya sangat jelas. Humbang yang nota bene bupati dan wakil bupatinya dari birokrat sangat baik pengelolaannya. Terkahir mendapat predikat laporan keuangan WTP. Lantas perhatikan juga kabupaten yang bupatinya bukan birokrat yang terjadi mutasi-mutasi, pementingan sekelompok orang. Dan fikirannya hanya tersita bagaimana mempertahankan pencalonan pada periode berikutnya bukan berfikir bagaimana agar masyarakatnya makmur” sebutnya.
      Sementara itu ketua Forum Masyarakat Dairi Anti Pembodohan Drs. Passiona Sihombing menyebutkan maju mundurnya suatu daerah kabupaten tergantung sejauh mana  keujujuran pemimpinnya taat terhadap janjinya saat kampanye. “ Jika memang menganggap janji kampanye hanya sekedar teriak  maka yang terjadi adalah mabuk kekuasaan dan ini sangat tidak baik bagi rakyat dalam satu daerah. Jadi persoalannya adalah nurani dan mentalitas.
      Dikatakan terlalu banyak janji pemimpin Dairi yang seakan-akan pro rakyat mulai dari pertanian, pendidikan,  infrastruktur namun pada prakteknya tidak terbukti. “ Fakta yang tidak bisa dibohongi bagaimana kondisi jalan di Dairi sekarang. Keresahan para PNS . Perubahan nyaris tidak ada dan bahkan berada di titik nol . Kerusakan jalan di beberapa daerah di tingkat memprihatinkan hingga berakibat  menggangu perekonomian masyarakat kecil” tambahnya.
      Hal senada juga disampaikan wakil ketua DPRD Dairi Benpa H Nababan yang menyebutkan banyak keluhan masyarakat dari kecamatan masuk kepadanya perihal rusaknya jalan-jalan ke kecamatan. Dalam reses kita juga meninjau itu dan memang apa yang dikeluhakan rakyat itu benar. Kerusakan jalan merata hampir disemua kecamatan di Dairi. Keluhan yang datang dari kecamatan Pegagan hilir, Sumbul, Siempat Nempu, Siempat Nempu hilir, Parongil, hingga desa-desa di kecamatan Silima pungga-pungga , lae parira. Rakyat mengeluh akan kerusakan jalan dan harus diakui pemkab Dairi lemah dalam pembangunan infrastruktur” sebutnya.
      Benpa menyebutkan dalam pemandangan umum anggota DPRD kerap kondisi infrastruktur ini menjadi sorotan . Namun hingga kini belum menjadi hal yang dianggap utama sekalipun itu sangat berpengaruh pada ekonomi masyarakat.
      Pantrauan Dairi Pers hampir merata disemua kecamatan di dairi kerusakan jalan terjadi. Bahkan kerusakan sudah pada tingkat mengkhawatirkan seperti jalan menuju Siempat Nempu Hilir. Demikian juga desa-desa di Tigabaru. Parongil, Buntu raja dan banyak desa di Dairi mengalami kerusakan jalan.
      Sementara itu jalan menuju Silima pungga-pungga mulai mulus namun proyek ini bukanlah dari APBD Dairi namun merupakan bagian dari perjanjian pemkab Dairei dan PT DPM yang bertanggung jawab memperbaiki jalan tersebut. Sementara itu jalan menuju Tigalingga dan Tanah Pinem relatif mulus dan berkwalitas . Namun proyek ini merupakan jalan negara yang merupakan anggran dari pemkab Propinsi Sumut.,
      PLT Kepala dinas PU Dairi Butar-Butar yang coba dikonfrimasi atas panjang jalan kabupaen yang rusak dan biaya untuk perbaikan jalan yang oleh pemkab Dairi dianggap kurang perlu itu tidak berhasil, Staf PU Binamarga menyebutkan kalau pelaksana tugas kepala dinas tersebut jarang berada di kantor.(R.07)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar