Maling Kopi Dan Polisi Terjun
Bebas
*
Polisi Harus Belajar Dari Peristiwa ini
Sitinjo-Dairi Pers: Rentetan panjang korban di jembatan lae renun menghubungkan Sitonjo-sumbul terjadi kembali. Kali ini korbannya anggota polsek sumbul bersama tersangka maling kopi . Jika selama ini kendaraan yang menjadi korban berasal dari arah sumbul. Kini justru mobil berasal dari Sitinjo. Mobil mepet ke arah kanan dan terjun bebas dari terali jembatan yang telanjang. Sudah 3 truk terjun bebas di terali yang sama dalam satu bulan terakhir.
Selasa (23/4) kembali jembatan ini menjadi pusat perhatian karena
satu unit mobil pribadi BK 1687 SN terjun bebas. Anehnya mobil ini dengan
tujuan Sumbul justru terjun bebas kekanan jembatan. Didalam mobil dua orang
anggota polsek sumbul Briptu Pardosi, gede Saragi bersama JS (45) tersangka
maling kopi dan pemilik kopi Naek Nadapdap . Kendati demikian tidak ada korban
jiwa dalam peristiwa aneh ini.
Wakapolres Dairi Y.Harefa di lokasi kejadian menyebutkan ,
musibah kijang kapsul BK 1687 SN yang dikemudikan anggota polsek sumbul
itu saat bermaksud membawa tersangka JS (45) warga warga desa Bangun kecamatan
Parbuluan ke polsek sumbul untuk proses hukum. JS dituduhkan mencuri dua karung kopi milik Naek
Nadapdap diterminal Sitinjo.
Diduga kuat akibat rasa
takut dipenjara ,JS yang duduk
dibelakang Supir (dikemudikan Briptu Pardosi) mendadak dengan nekat
merebut setir mobil dan mengarahkannya ke jurang sebelah kanan jembatan
Lae Renun yang mengakibatkan mobil langsung terjun bebas
melewati pembatas jembatan . Mobil tersangkut di bibir tebing jurang lae
renun. Moncong mobil hancur berat dan tiga penumpang diantaranya briptu
Pardosi, Pemilik kopi Naek Nadapdap, Tersangka JS luka ringan segera dilarikan ke Rumah sakit Umum
Sidikalang. Satu anggota Polsek Sumbul yang berada di mobil Gede Saragi
selamat dan langsung menuju polsek Sumbul .
Harefa
juga menerangkan sebelumnya di bulan April ini,dua mobil diantaranya
mobil tangki dan truk colt diesel juga terjun bebas di tempat yang sama .
Polisi juga sudah memberi police line yang menandakan bahwa
lokasi jembatan dalam pengawasan polisi dan dibadan
jalan sebelum masuk di jembatan Renun dari arah Sumbul sudah ada pita
getar. Harefa mengharapkan dinas terkait
Jalan Jembatan Propinsi Sumut dan
kabupaten Dairi agar segera memperbaiki jembatan untuk menekan
angka kecelakaan.
Kendati demikian
peristiwa yang terjadi senin silam juga harus menjadi bahan instropeksi polisi
dalam penaganan kasus kriminalitas di Dairi. Setidaknya melakukan prosedur
tetap penanganan tersangka sehingga tidak membukakan ruang bagi tersangka
pelaku kriminal melakukan perlawanan saat akan diproses. Sikap waspada aparat
polisi juga harus menjadi bahan pelajaran dalam kasus-kasus kriminalitas.(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar