Jumat, 04 Mei 2012

Semoga Bukan Ibadah Politik

·                     Kepala Dippeka Enggan Menanggapi
·                     Kepala Inspektorat : Dewan Tidak Bisa Mengatakan Tidak Tahu
Sidikalang-Dairi : Warga Dairi pasti mendoakan semoga perjalanan para pemuka agama Dairi ke  Yerussalem dan Mekah rencananya 6 Mei 2012 mendatang  lancar dan imannya semakin tebal sekembalinya dari tanah suci masing-masing agama tersebut .
Tidak berlebihan doa rakyat Dairi tersebut karena keberangkatan para pemuka agama ini menggunakan APBD Dairi tahun 2012. Artinya rakyat Dairi pasti menganggap itu wajar kendati secara umum rakyat Dairi kini tengah bergelut dengan kemiskinan .Warga juga percaya 1000 persen  kalau ibadah yang dilakukan ini tidak ada hubunganya dengan politik Pemilukada  tahun depan. Jaminan rakyat itu karena yakin betul seorang pemuka tidak sedikitpun diragukan mental dan moralnya  pasti dapat membedakan halal dan haram.
Setidaknya ini diakui  Drs., Passiona Sihombing, MBA dan Selamat Ujung rakyat Dairi. Doa serupa juga disampaikan sejumlah rekan-rekan wartawan di Dairi mendengar rencana indah keberangkatan para pemuka agama itu  menggunakan APBD Dairi. Para jurnalis menyebutkan sangat gembira mendengar keberangkatan para pemuka agama ini ke tanah suci menggunakan APBD sekalipun kondisi masyarakat dairi miskin. “ kita yakin rakyat Dairi bagaimana pun sengsaranya juga akan mendoakan para pemuka agama itu sehat diperjalanan dan sekembalinya dari tanah suci imannya semakin tebal. Demikian  Marulak Siahaan mewakili wartawan Dairi memberikan aplaus perjalanan ibadah yang menurutnya sudah sangat tepat itu.
Data yang dikumpulkan Dairi pers dari para pemuka agama di Dairi menyebutkan sebanyak 25 Pendeta dan 25 Umat muslim akan diberangkatkan ke tanah suci masing-masing agama itu dengan APBD Dairi. Keberangkatan rencananya pada 6 Mei 2012 . Sedang perkembangan hingga jumat konon yang sudah pasti jumlah pendeta yang berangkat 23 orang dan muslim ke umroh 15 orang.
Pdt Marpunng yang dikonfirmasi Dairi pers perihal keberangkatan itu menyebutkan kalau pihaknya tidak ikut dalam perjalanan tersebut. Dianya tidak ikut dalam rombongan karena adanya urusan keluarga. dikatakan pendeta akan berangkat ke Yerusalem sebanyak 25 orang dan dari pemuka muslim Dairi umroh ke Mekah sebanyak 25 orang .
Ketika hal ini dipertanyakan kepada Kabag Kesra Setda Dairi Marisi Sianturi yang coba dikonfirmasi atas perjalanan sejumlah pemuka agama itu Kamis (26/4) mengatakan kalau anggarannya itu bukan dari bagian kesra. Pihaknya menyarankan agar menanyakan langsung ke kepala dippeka Dairi Jubel Sianturi.
Sedang kepala dippeka Dairi Jubel Sianturi yang dikirimkan pesan singkat meminta komentarnya kalau perjalanan itu ditanggung APBD  sama sekali tidak mau menjawab meski SMS terkirim.
Data yang diperoleh Dairi Pers dari biro travel menyebutkan untuk kunjungan ke Yerussalem berbiaya Rp. 30 juta untuk tiket pesawat dan penginapan. Artinya jika berdasar data pembanding itu  setiap pemuka agama menghabiskan dana APBD Rp. 30 jutaper orang.  Maka untuk 50 orang yang berangkat menyedot uang rakyat  sebesar Rp. 1,5 miliar rupiah.
Sementara itu wakil ketua DPRD Dairi Benpa H Nababan yang diwawancarai Dairi Pers perihal keberangkatan itu menyebutkan secara khusus pihaknya tidak pernah mengetahui rencana pemberangka-tan itu. “ Setahu saya dewan  tidak pernah membahas perjalanan seperti  itu . Karena pembiayaannya sudah terestimasi milyaran rupiah se-harusnya itu dilengkapi  PPTK . Coba dicari dululah pihak yang bertanggung jawab atas hal itu “ ujar Benpa.
Kepala inspektorat Dairi Edward Hutabarat, SH yang dikonfrimasi Dairi pers perihal penggunaan APBD Dairi untuk kegiatan demikian  apa tidak melanggar disiplin anggaran menyebutkan tergantung dari sisi mana melihatnya. “ Pada prinsipnya bisa menggunakan dana bansos “ jelas Hutabarat. Sementara  saat diminta komentarnya  jumlah bansos Dairi tahun 2012 hanya Rp. 3 miliar sedang  keberangkatan para pemuka agama ini menggunakan hingga Rp. 1,5 Miliar  hanya untuk perjalanan beberapa hari apakah proporsional, Edward menjelaskan  tergantung  anggaran. “ boleh saja mungkin ikut biaya makan, minum , uang kantong dan lainnya. Namun  jika hanya tiket pesawat dan penginapan wajar dipertanyakan “ sebut Edward.
Dairi pers yang meminta komentarnya selaku kepala inspektorat yang sebenarnya dapat mengambil tindakan preventif atas penggunaan dana APBD yang tidak sedikit itu mengatakan  hingga kini belum tahu persis dari mana pos anggaran namun jika dari pos dana bansos itu bisa-bisa saja. “ Kita inspektorat ini hanya memeriksa nanti penggunaan anggaran bukan melarang menggunakan anggaran. Nanti kalau kita temukan pelanggaran  baru kita proses, Ujarnya tegas.
Saat Edward dikonfrontir kalau anggota dewan mengakui perjalanan itu justru tidak pernah dibahas didewan yang berarti perjalanan itu haram secara disiplin anggaran Edward dengan tegas menyebutkan dewan tidak boleh mengelak seperti itu “ lah.. inikan APBD yang sudah jadi perda, dewan gak bisa dong mengatakan begitu. Karena perda itu produk legislatif dan pemerintah jadi gak bisa dong dewan berkata begitu. Begini dewan itu punya hak budgeting, kontroling dan inisiatip. Jadi gak bisa asal bicara begutu “ sebut Edwad tegas.
Sementara itu berkiatan perkiraan dana untuk keberangkatan itu sudah mencapai miliaran rupiah yang berarti sesuai kepres No. 80 harus melalui tender. Edward menjelaskan sebenarnya telah menggunakan PP No 54 tentang tender pengadaan barang dan jasa. Yang harus ada PPTKnya itu semua yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa jika bansos tidak perlu ada PPTKnya . Mekanismenya sama dengan bantuan sosial lainnya uang ditransfer pemkab ke rekening organisasi yang menerima selanjutnya pertanggung jawaban dilakuan organisasi penerima  Sekalipun dananya telah miliaran rupiah” jelasnya.
Menjawab apakah program memberangkatkan pemuka agama ini sudah urgen ditengah  kemiskinan masyarakat Dairi dan pembangunan di Dairi yang lambat seperti halnya jalan di Dairi banyak yang rusak Edward menjelaskan pembangunan itu bukan hanya fisik namun mental juga “ Yang terpenting sekarang itu pembangunan mental ini yang perlu di bangsa ini. “ sebutnya .
Saat Dairi Pers mempertanyakan apakah pihaknya bisa menjamin sekembalinya pemuka agama ini dari kota- suci itu mentalnya akan baik. Edward dengan nada bicara menukik berkata… ya tidaaaaaaaak… sebutnya sambil sedikit tertawa.. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar