Sidikalang-Dairi Pers : Ditemui di hotel Sidikalang kamis
(25/4) Zuhri Bintang cawabup pasangan Juzur yang dizalomi KPUD Pakpak Bharat
dalam pilkada pakpak Bharat 2010 terlihat bersikap tenang.
Menjawab apa yang dirasakannya soal putusan Mahkamah Agung yang
berarti mereka menjadi korban penzoliman oknum-oknum di KPUD Pakpak Bharat yang
tidak meluluskan mereka bertanding di pilkada tahun 2010 dikatakan mengejutkan dan membuat lega.
Mengejutkan karena sejak kita daftarkan ke PTUN, PT TUN dan MA tidak pernah
ditindak lanjuti lagi. Kita terkejut dan applaus bagi hukum di negeri ini yang
sudah semakin baik. Putusan ini menyenangkan meski mungkin sudah tidak berarti
apa-apa lagi buat saya dan pak jusen yang sudah menjadi korban.
Namun setidaknya putusan ini telah membersihkan kita..
Mengembalikan kepercayaan publik kepada keadilan dan hukum sekaligus mengobati lukanya hati para
simpatisan, pendukung juzur yang kala diumumkan tidak bisa ikut pilkada berurai
air mata. Dua tahun kasus ini bergulir dan hasil akhirnya MA memutuskan
kitayang benar merupakan bukti Tuhan yang maha kuasa masih sayang kepada Pakpak
Bharat. Sang pencipta tidak ingin praktek penzoliman berlangsung di Bumi
Pakpak. Dan kita bersyukur nilai-nilai keadilan dan kepatutan telah
ditunjukkanNYA, .Sangat benar “ Tuhan tidak pernah menjanjikan langit selalu
biru, Namun DIA telah memastikan disetiap Badai Pasti ada pelangi”, sebutnya
Lebih lanjut dikatakan baginya Pakpak Bharat adalah sebuah kota
bersejarah, kota yang membuatnya pernah meneteskan airmata karena sekarang
harus pindah tugas ke Propinsi akibat
akses pilkada. Penolakan KPUD sangat menyakitkan meski saya dan Pak Jusen
sebenarnya memenuhi persyaratan menjadi kandidat di Pakpak Bharat. Biarlah
teman-teman di KPU Pakpak Bharat menyadari semua ini dan kita berharap ini
menjadi pelajaran berharga di negeri ini. Pelajaran berharga bagi semua KPU di
tanah air. Jangan melakukan penzoliman kepada siapapun kandidat karena itu merusak
proses demokrasi yang berlangsung.
Zuhri mengatakan berkaitan putusan hukum dan aksesnya kepada
KPUD Pakpak Bharat tidak terlalu menjadi perhatiannya. Namun justru
perhatiannya sedikit lega kepada para pendukungnnya, simpatisan dan orang-orang
yang menyayangi mereka. “ selama ini saya tidak sanggup melihat para pendukung
kita. Sepertinya kita tidak mampu, sepertinya kita lemah dan dikucilkan tanpa
bisa memperjuangkan hak. Dan
Alhamdulillah kini Tuhan memberikan jawaban atas semua galau dan resah itu. Biarlah
rakyat yang menilai semua , ujarnya.
Sedang pesannya kepada masyarakat pakpak Bharat sangat
sederhana badai memang telah berlalu diantara kecewa. Namun langkah tidak bisa berhenti. Kejadian hari ini adalah
sejarah dan itu akan menjadikan pelajaran berharga kepada semua jika mau
belajar dari kegagalan dan sikap. Sistim mungkin terkadang telah memaksa siapa
saja untuk berbuat diluar koridor. Kejadian ini harus membuat semua menjadi
dewasa dalam bertindak dan memutuskan. Karena pada dasarnya yang paling
tersakiti saat penzoliman Juzur bukanlah kami namun rakyat Pakpak Bharat yang
mengimpikan esok lebih baik, sebutnya
mengakhiri (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar