Selasa, 18 November 2014

Junimart Girsang Diharapkan Campuri Kisruh Bedah Rumah di Dairi



Sidikalang –Dairi Pers : Memasuki akhir tahun 2014 kisruh program bedah rumah di Dairi bagai tak menemukan titik terang . Kepala dinas cipta karya dan tata Ruang kab. Dairi Jisler Lumbanbatu bahkan terkesan menyembunyikan sesuatu  hingga selalu berupaya
mengelak dari memberikan keterangan akan masalah yang terjadi. Diketahui sekitar Rp. 1,5 miliar dana untuk rumah tidak layak huni itu tidak diketahui rimbanya. Sejumlah rumah yang sempat dibongkar terbengkalai.
Belum tuntasnya  dilaksanakan bedah rumah kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS). Pernyataan kalangan DPRD Dairi periode 1999-2014 serta dari berbagai sumber yang dapat dihimpun, uang untuk pembangunan rumah warga miskin sisa lebih kurang Rp. 1,5 M tidak diketahui secara pasti rimbanya.
Upaya DPRD Dairi periode lalu untuk menyelesaikan bedah rumah ini juga kandas .Hendaknya Junimart Girsang anggota DPR RI dapil Dairi dapat turun tangan menuntaskan masalah ini. Kasihan warga yang telah membongkar rumahnya karena dijanjikan mendapat bedah rumah ternyata tidak teralisasi. Kita prihatin melihat pengelolan bedah rumah di dairi karena itu hak orang tidak mampu namun masih ada oknum-okum yang sanggup memainkan hak orang susah “ sebut Sijabat salah seorang pemerhati sosial dari sumbul.
Sejumlah anggota DPRD Dairi periode1999- 2014 juga beberapa kali mengangkat keluhan rakyat itu dalm sidang bersama eksekutif Dairi. Namun kadis Cipta Karya Dairi selalu memberikan jawaban tidak jelas. Bahkan beberapa kali jawaban yang diberikan terkesan lempar bola dan menyerahkan tanggung jawab pada konsultan.
            Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Ir Jisler Lumbanbatu diakhir oktober silam saat diwawancarai wartawan mengaku tidak dapat memberikan keterangan tentang ketuntasan program bedah rumah di Dairi. Menurutnya, pihak Kemenpera teah menunjuk konsultan yang menangani pekerjaan tersebut.
            “Kami tidak bisa memberikan keterangan sehubungan dengan program bedah rumah, karena sudah ditunjuk konsultan yang menangani. Data RTS, bisa juga diminta dari konsultan,” ujarnya menjawab telepon yang sebelumnya berjanji bertemu dan memberikan keterangan.
            Konsultan Bedah Rumah Dairi, Gafur Simatupang mengakui belum tuntasnya program bedah rumah di Dairi. Menurutnya, pihaknya juga sangat menginginkan ketuntasan program tersebut, sehingga pihak Kementerian tetap memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Dairi.
            “Sebenarnya, kontrak kami sudah habis untuk program bedah rumah. Namun, karena niat kita juga sama untuk menuntaskan program ini, lebih baik kalian melakukan konfirmasi kepada para penyedia barang. Sejauh mana yang sudah mereka salurkan kepada RTS masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Dicampuri Oknum
          Kisruh dengan dugaan sekitar Rp. 1,5 Miliar dana bedah rumah Dairi yang tidak jelas itu di duga kuat meligatkan oknum tertentu diluar sistim juklak. Diduga kuat kepala dinas Cipta Karya Dairi Jisler Lumbanbatu sengaja menutupi kesalahan oknum tertentu yang diketahui dekat dengan tampuk pemerintahan Dairi tersebut.
          Ketidak tegasan oknum kadis Ciptakarya Dairi Jisler dalam menuntaskan program bedah rumah tersebut semakin mengindikasikan pengelolaan yang salkah serta kontrol Cipta karya Dairi yang sangat lemah. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar