Sidikalang –Dairi Pers : Memasuki akhir
tahun 2014 kisruh program bedah rumah di Dairi bagai tak menemukan titik terang
. Kepala dinas cipta karya dan tata Ruang kab. Dairi Jisler Lumbanbatu bahkan
terkesan menyembunyikan sesuatu hingga
selalu berupaya
mengelak dari memberikan keterangan akan masalah yang terjadi.
Diketahui sekitar Rp. 1,5 miliar dana untuk rumah tidak layak huni itu tidak
diketahui rimbanya. Sejumlah rumah yang sempat dibongkar terbengkalai.
Belum tuntasnya dilaksanakan bedah rumah kepada Rumah Tangga
Sasaran (RTS). Pernyataan kalangan DPRD Dairi periode 1999-2014 serta dari
berbagai sumber yang dapat dihimpun, uang untuk pembangunan rumah warga miskin
sisa lebih kurang Rp. 1,5 M tidak diketahui secara pasti rimbanya.
Upaya DPRD Dairi periode lalu untuk
menyelesaikan bedah rumah ini juga kandas .Hendaknya Junimart Girsang anggota
DPR RI dapil Dairi dapat turun tangan menuntaskan masalah ini. Kasihan warga
yang telah membongkar rumahnya karena dijanjikan mendapat bedah rumah ternyata
tidak teralisasi. Kita prihatin melihat pengelolan bedah rumah di dairi karena
itu hak orang tidak mampu namun masih ada oknum-okum yang sanggup memainkan hak
orang susah “ sebut Sijabat salah seorang pemerhati sosial dari sumbul.
Sejumlah anggota DPRD Dairi
periode1999- 2014 juga beberapa kali mengangkat keluhan rakyat itu dalm sidang
bersama eksekutif Dairi. Namun kadis Cipta Karya Dairi selalu memberikan jawaban
tidak jelas. Bahkan beberapa kali jawaban yang diberikan terkesan lempar bola
dan menyerahkan tanggung jawab pada konsultan.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Ir Jisler Lumbanbatu diakhir oktober
silam saat diwawancarai wartawan mengaku tidak dapat memberikan keterangan
tentang ketuntasan program bedah rumah di Dairi. Menurutnya, pihak Kemenpera
teah menunjuk konsultan yang menangani pekerjaan tersebut.
“Kami tidak bisa memberikan keterangan sehubungan dengan program bedah rumah,
karena sudah ditunjuk konsultan yang menangani. Data RTS, bisa juga diminta
dari konsultan,” ujarnya menjawab telepon yang sebelumnya berjanji bertemu dan
memberikan keterangan.
Konsultan Bedah Rumah Dairi, Gafur Simatupang mengakui belum tuntasnya program
bedah rumah di Dairi. Menurutnya, pihaknya juga sangat menginginkan ketuntasan
program tersebut, sehingga pihak Kementerian tetap memberikan kepercayaan
kepada Kabupaten Dairi.
“Sebenarnya, kontrak kami sudah habis untuk program bedah rumah. Namun, karena
niat kita juga sama untuk menuntaskan program ini, lebih baik kalian melakukan
konfirmasi kepada para penyedia barang. Sejauh mana yang sudah mereka salurkan
kepada RTS masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Dicampuri Oknum
Kisruh
dengan dugaan sekitar Rp. 1,5 Miliar dana bedah rumah Dairi yang tidak jelas
itu di duga kuat meligatkan oknum tertentu diluar sistim juklak. Diduga kuat
kepala dinas Cipta Karya Dairi Jisler Lumbanbatu sengaja menutupi kesalahan
oknum tertentu yang diketahui dekat dengan tampuk pemerintahan Dairi tersebut.
Ketidak
tegasan oknum kadis Ciptakarya Dairi Jisler dalam menuntaskan program bedah
rumah tersebut semakin mengindikasikan pengelolaan yang salkah serta kontrol
Cipta karya Dairi yang sangat lemah. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar