Mungkinkah
ada orang yang berhak disebut ahli selain mereka yang ilmunya berdisiplin
eksakta?. Orang eksakta dibelahan
dunia manapun tetap memastikan 1 + 1 =
2. Lantas bagaimana mereka yang disiplin ilmunya diluar eksakta? Saya terkejut
saja muncul istilah saksi ahli di MK atas sengketa pilpres. Yang
membuat
bingung sesungguhnya ada saksi ahli penggugat, saksi ahli tergugat dan saksi
ahli penyelenggara. Lantas apa yang diahlikan? Kalau toh mereka mewakili salah
satu pihak…
Saya
rada aneh saja apakah karena bicara hukum yang bukan ilmu eksak justru menjadi peluang untuk menjual
keahlian pada pihak yang memesan? . Keahlian
bukan bicara kebenaran , kepatutan & kebaikan ?
Pemahaman
berbagai istilah pada bangsa ini sering salah kaprah. Lihat saja pengakuan
salah satu saksi ahli di MK menyebut kalau dirinya ahli bukan saksi ahli.
Istilah saksi ahli hanya kerjaan media saja memberikan istilah tersebut.
Persoalannya sederhana saja darimana ongkos taksinya saat akan bersidang ke MK
?. Jika itu dari lembaga MK boleh diterima alasan tersebut. Namun kalau yang
memberikan ongkos taksi tetap salah satu pihak berperkara maka yakinlah
keahliannya akan diekploitasi untuk menyampaikan dalil dalil yang menguntungkan
pihak pemesan. Maklum 1 + 1 belum tentu 2.
Dikalangan
lokal Dairi saya kerap mendengar berbagai istilah sekaitan kata ahli. Maka
sering terdengar “ahli olah”,” Ahli
Pompa”, dan “ ahli gosok”. Mereka yang
mendalami ilmu keahlian sedemikian biasanya sudah memahami betul psikologi
masyarakat. Memahami betul tingkat kebutuhan orang dan tingkat akademisi
seseorang. Mereka yang mendalami keahlian seperti ini biasanya menjadikan orang
lain sebagai senjata saja. Memanfaatkan “kelemahan “ orang lain untuk menaikkan
keuntungan pribadinya. Setidaknya dapat memecah belah hingga orang orang
lemah dan bodoh dapat dikuasai.
Saya
pernah menyaksikan sang dukun yang “ahli
Hantu” disiaran televisi . Konon mereka bisa melihat dunia lain dan
menggambarkan mahluk halus disekitarnya . Yang menjadi tanda tanya justru
mereka yang mendampingi sang ahli mahluk halus ini biasanya “mahluk-mahluk
cantik “dengan pakaian yang gimana gitu….mahluk cantik sepertri artis selalu
mendampingi dukun yang katanya ahli dalam dunia astral.
Bagi
saya acara televisi demikian sekedar hiburan saja tanpa pernah percaya dengan
kesaksiannya. Karena bagaimanapun juga jauh lebih berguna membahas mahluk
cantik daripada mahluk halus.
Luar
biasa memang manusia banyak juga yang hobby mengikuti cerita tidak nyata.
Bohong atau jujur tentu sang ahli mahluk halus ini tidak ada yang keberatan.
Suatu pekerjaan yang tanpa resiko, tanpa protes karena memang yang disorot juga
angin. Kekuatan cerita yang didesain menyakinkan dan mampu memukau membuat
acara seperti ini difavoritkan banyak orang. Bayangkan cerita angin saja
laris….itulah kelebihan ahli non eksakta. Saya
hanya berharap siapa saja mengaku “ ahli “ silahkan saja dengan gayanya.
Sederhana saja ketika keahlian bukan didasarkan kebenaran dan kebaikan maka
sesungguhnya itu adalah “ ahli tipu”. (Chief Of Editor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar