Jakarta-Dairi Pers : - Ketua Umum Srikandi Gerindra,
Nurcahaya Tandang, mengakui salah menyebut Calon Presiden RI nomor urut satu
Prabowo Subianto sebagai titisan Allah SWT.
Nurcahaya menuturkan penyebutan titisan tuhan
tersebut disebabkan dirinya “keselo lidah” saat berorasi dalam
acara Halal
Bihalal Prabowo-Subianto, di Rumah Polonia, Minggu (3/8/2014).
“Saya sebenarnya tidak bermaksud mengatakan
Pak Prabowo sebagai titisan Allah. Saya saat itu, ingin mengatakan Pak Prabowo
adalah sosok ‘titipan’ Allah untuk membawa rakyat Indonesia jadi sejahtera.
Tapi saya keseleo lidah,” kata Nurcahaya.
Perempuan
yang maju sebagai calon anggota legislatif di Banten dari Partai Gerindra ini
menu-turkan, ia kerap “keseleo lidah” saat berorasi.
Misalnya, kata Nurcahaya yang saat ditelepon
mengaku tengah berada di Makassar ini, dalam pidato yang sama dirinya
mengatakan sidang perdana MK terkait sengketa Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden RI adalah 6 Juli 2014. Padahal yang benar adalah 6 Agustus.
“Saya,
Nurcahaya, adalah seorang muslimah. Saya benar-benar mengerti dalam Islam tidak
ada ‘anak tuhan’ atau titisan tuhan. Jadi, soal pidato saya itu benar-benar
disebabkan keselo lidah,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, gara-gara menyebut
Prabowo Subianto titisan Allah SWT dalam pidato yang diunggah di youtube, nama
Nurcahaya Tandang mendadak tenar.
Salah satu
kalimat yang membuat gempar adalah kutipan wanita bernama Nurcahaya, asal
Makassar, Sulawesi Selatan, itu yang mengatakan Prabowo sebagai titisan Allah
SWT.
“... Bukan cuma jihad nasionalisme, kita
tidak hanya mendukung bapak Prabowo tetapi hanya visi besar pak Prabowo sebagai
titisan Allah SWT...” ujarnya dengan suara yang berapi-api.
Selain itu, Nurcahaya juga menyebut orang
yang mema-sang spanduk Joko Widodo sebagai presiden merupakan tindakan. “Yang
memasang spanduk tersebut adalah makar,” tutur Nurcahaya.
Nurcahaya juga menyeru-kan agar pendukung
Prabo-wo-Hatta melakukan peradi-lan jalanan. “Jangan salah kalau kita melakukan
peradilan jalanan. People power,” terang Nurcahaya.(kms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar