Rabu, 13 Agustus 2014

Saya ‘Keseleo Lidah’ saat Bilang Prabowo Titisan Allah



    Jakarta-Dairi Pers : - Ketua Umum Srikandi Gerindra, Nurcahaya Tandang, mengakui salah menyebut Calon Presiden RI nomor urut satu Prabowo Subianto sebagai titisan Allah SWT.
    Nurcahaya menuturkan penyebutan titisan tuhan tersebut disebabkan dirinya “keselo lidah” saat berorasi dalam
acara Halal Bihalal Prabowo-Subianto, di Rumah Polonia, Minggu (3/8/2014).
    “Saya sebenarnya tidak bermaksud mengatakan Pak Prabowo sebagai titisan Allah. Saya saat itu, ingin mengatakan Pak Prabowo adalah sosok ‘titipan’ Allah untuk membawa rakyat Indonesia jadi sejahtera. Tapi saya keseleo lidah,” kata Nurcahaya.
Perempuan yang maju sebagai calon anggota legislatif di Banten dari Partai Gerindra ini menu-turkan, ia kerap “keseleo lidah” saat berorasi.
    Misalnya, kata Nurcahaya yang saat ditelepon mengaku tengah berada di Makassar ini, dalam pidato yang sama dirinya mengatakan sidang perdana MK terkait sengketa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI adalah 6 Juli 2014. Padahal yang benar adalah 6 Agustus.
“Saya, Nurcahaya, adalah seorang muslimah. Saya benar-benar mengerti dalam Islam tidak ada ‘anak tuhan’ atau titisan tuhan. Jadi, soal pidato saya itu benar-benar disebabkan keselo lidah,” tandasnya.
    Sebelumnya diberitakan, gara-gara menyebut Prabowo Subianto titisan Allah SWT dalam pidato yang diunggah di youtube, nama Nurcahaya Tandang mendadak tenar.
Salah satu kalimat yang membuat gempar adalah kutipan wanita bernama Nurcahaya, asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu yang mengatakan Prabowo sebagai titisan Allah SWT.
    “... Bukan cuma jihad nasionalisme, kita tidak hanya mendukung bapak Prabowo tetapi hanya visi besar pak Prabowo sebagai titisan Allah SWT...” ujarnya dengan suara yang berapi-api.
    Selain itu, Nurcahaya juga menyebut orang yang mema-sang spanduk Joko Widodo sebagai presiden merupakan tindakan. “Yang memasang spanduk tersebut adalah makar,” tutur Nurcahaya.
    Nurcahaya juga menyeru-kan agar pendukung Prabo-wo-Hatta melakukan peradi-lan jalanan. “Jangan salah kalau kita melakukan peradilan jalanan. People power,” terang Nurcahaya.(kms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar