Rabu, 13 Agustus 2014

Proyek kecil, Sejumlah Rekanan “Bersungut-Sungut”



    Sidikalang-Dairi Pers : Sejumlah rekanan pemborong baru dilingkungan pemkab Dairi terdengar “bersungut-sungut” karena paket proyek pengerjaan jasa borongan yang didapat hanya dalam ukuran mini. Dengan nilai dibawah seratus juta dipastikan keuntungan yang didapat bakal tipis bahkan bukan tidak mungkin merugi.

    Pantauan Dairi Pers di Dinas PU Binamarga Dairi dan Dinas Cipta karya Dairi sejumlah rekanan  “bersungut-sungut” menyampaikan ketidak puasan akan paket yang bakal dikerjakan. Namun rekanan ini tidak berani melakukan protes langsung kepada pihak berkompeten . Namun lebih memilih “ngedumel” kepada staf atau rekanan pemborong lain yang sedang berkumpul. Ironisnya hampir semua menyatakan tidak puas dan bakal merugi mengerjakan  nilai proyek yang kecil tersebut.
    Sebagai mana diketahui Dana Alokasi Khusus (DAK) Dairi tahun 2014 yang peruntukannya untuk infrastruktur berkurang sekitar Rp. 20 Miliar. Hal itu diperkirakan sangat mempengaruhi besaran nilai proyek yang dapat dialokasikan.
    Menurunnya nilai DAK yang berbanding terbalik dengan bertambahya jumlah rekanan pemborong di Dairi membuat persaingan untuk mendapatkan jasa borongan dari instansi pemerintah di dairi semakin tajam.
    Sementara itu diketahui hingga kini belum ada pimpinan dinas di Dairi mampu mendapatkan proyek dari pemerintah pusat atau propinsi. Meski ada nilainya cukup kecil dan tidak mampu menambah anggaran pembangunan secara signifikan di Dairi.
    Kebijakan proyek dengan anggaran dibawah 200 juta atau kerap disebut PL (penghunjukkan Langsung) diperkirakan sengaja diberlakukan agar dapat mengakomodir kebutuhan jumlah rekanan pemborong yang terus bertambah di Dairi. Meski demikian sejumlah kepala dinas dan pimpinan SKPD di Dairi terlihat kebingungan melayani permintaan banyaknya rewkanan untuk mengerjakan borongan dari dinas.
    Sedang modus yang digunakan sejumlah kepala dinas yang menyediakan jasa borongan di Dairi sama dengan tahun sebelumnya  yakni jarang di kantor hingga mengganti nomor HP agar tidak dapat dihubungi. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar