Sidikalang-Dairi Pers : Sejumlah rekanan
pemborong baru dilingkungan pemkab Dairi terdengar “bersungut-sungut” karena
paket proyek pengerjaan jasa borongan yang didapat hanya dalam ukuran mini.
Dengan nilai dibawah seratus juta dipastikan keuntungan yang didapat bakal
tipis bahkan bukan tidak mungkin merugi.
Pantauan Dairi Pers di Dinas PU Binamarga
Dairi dan Dinas Cipta karya Dairi sejumlah rekanan “bersungut-sungut” menyampaikan ketidak
puasan akan paket yang bakal dikerjakan. Namun rekanan ini tidak berani
melakukan protes langsung kepada pihak berkompeten . Namun lebih memilih
“ngedumel” kepada staf atau rekanan pemborong lain yang sedang berkumpul.
Ironisnya hampir semua menyatakan tidak puas dan bakal merugi mengerjakan nilai proyek yang kecil tersebut.
Sebagai mana diketahui Dana Alokasi Khusus
(DAK) Dairi tahun 2014 yang peruntukannya untuk infrastruktur berkurang sekitar
Rp. 20 Miliar. Hal itu diperkirakan sangat mempengaruhi besaran nilai proyek
yang dapat dialokasikan.
Menurunnya nilai DAK yang berbanding
terbalik dengan bertambahya jumlah rekanan pemborong di Dairi membuat
persaingan untuk mendapatkan jasa borongan dari instansi pemerintah di dairi
semakin tajam.
Sementara itu diketahui hingga kini belum
ada pimpinan dinas di Dairi mampu mendapatkan proyek dari pemerintah pusat atau
propinsi. Meski ada nilainya cukup kecil dan tidak mampu menambah anggaran
pembangunan secara signifikan di Dairi.
Kebijakan proyek dengan anggaran dibawah 200
juta atau kerap disebut PL (penghunjukkan Langsung) diperkirakan sengaja
diberlakukan agar dapat mengakomodir kebutuhan jumlah rekanan pemborong yang
terus bertambah di Dairi. Meski demikian sejumlah kepala dinas dan pimpinan
SKPD di Dairi terlihat kebingungan melayani permintaan banyaknya rewkanan untuk
mengerjakan borongan dari dinas.
Sedang modus yang digunakan sejumlah kepala
dinas yang menyediakan jasa borongan di Dairi sama dengan tahun sebelumnya yakni jarang di kantor hingga mengganti nomor
HP agar tidak dapat dihubungi. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar