Sidikalang-Dairi Pers : Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
yang lain dari biasanya membuat sejumlah PNS yang berkaitan dengan pengelola
anggaran sedikit khawatir. Tim yang diturunkan ke Dairi kali ini merupakan
wajah-wajah baru yang masih muda dan diperkirakan masih tegas
dan idealis soal peraturan. Tim ini tidak seperti formasi
sebelumnya yang sepertinya sudah langganan pemkab Dairi.
Sumber Dairi Pers menyebutkan dengan formasi tim BPK yang
diturunkan membuat sejumlah PNS dilingkungan pemkab Dairi sedikit khawatir
menghadapi para pemeriksa yang berusia relatif muda itu. Tingkat kekhawatiran diperkirakan karena
tenaga muda yang bertugas kali ini ke Dairi
idealisnya masih tinggi yang akan membuat pemeriksaan berlangsung ketat sesuai aturan yang ada.
Disebutkan tim yang diturunkan bukan dari staf BPK bermarga
dimana sering kaitan kekerabatan marga digunakan sebagai jalan untuk
pendekatan. Disamping itu tim yang diturunkan terlihat propesional dan tegas
dalam soal aturan pemeriksaan.
Pantauan Dairi Pers anggota BPK telah bertugas di Dairi dan
melakukan pemeriksaan ke sejumlah kantor dan dinas dilingkungan pemkab Dairi.
Sebagaimana diketahui hasil pemeriksaan
BPK biasanya menjadi dasar hukum kepolisian atau kejaksaan untuk memeriksa
kasus yang terjadi. Temuan BPK merupakan
salah satu dasar dalam memeriksa suata perkara dugaan korupsi.
Sebelumnya sejumlah LSM di Dairi menyampaikan harapan BPK yang
bertugas di Dairi hendaknya tegas dan jujur dalam melakukan pemeriksaan.
Pasalnya dalam 4 tahun terkahir Dairi mendapat WDP (Wajar Dengan Pengecualian)
ternyata kini sudah dua sekelas kepala dinas ditetapkan tersangka oleh
kejatisu.
Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon dan Ketua ICW Dairi
Marulak Siahaan sebelumnya dengan tegas meminta BPK yang bertugas di Dairi
propesional dan tidak “bermain api” dengan kondisi sebenarnya. Dua ketua LSM
ini dengan tegas mengkritik kinerja BPK yang selama ini turun ke Dairi dengan
dugaan kapasitas dan independesi yang
diragukan.
Jonner menyebutkan wajar kapasitas dan kemampuan BPK yang selama ini bertugas di Dairi
dipertanyakan. Pasalnya semua laporan WDP padahal hasil pemeriksdaan kejaksaan
justru dua sekelas kepala dinas menjadi tersangka. Sementara Marulak Siahaan
dengan tegas menyampaikan sebaiknya BPK yang sebelum tim ini bertugas diperiksa
atas kinerjanya dalam memeriksa Dairi.
Rakyat
Dairi dibuat bingung oleh dua lembaga ini. BPK sebut WDP sementara Kejatisu
tetapkan dua tersangka. Lantas mana dari kedua institusi ini yang benar?. Dua
ketua LSM ini menyangsikan tim BPK yang pernah memeriksa Dairi (Obama).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar