· 64 % Pendukung Luhut-Parlemen
Jadilah Penyeimbang
Sidikalang-Dairi Pers : Dua kandidat Calon Bupati Dairi Ir.
Luhut Matondang dan Drs. Parlemen Sinaga, MM sepakat dengan himbauan para
pendukung dan Loyalisnya untuk
menanyakan nuraninya apakah setuju Dairi hanya
milik secuil orang. Jika tidak 64 % para pemilih mereka untuk bertindak sebagai
penyeimbang Dairi dalam pemilihan legislative april 2014. Keduanya sepakat
mengembalikan kepada seluruh pendukung mereka dalam menjatuhkan pilihan caleg
dengan catatan seorang dewan adalah control bagi pemerintah. Bukan menjadi
“cecunguk pemerintah” untuk meligitimasi kebijakan untuk kepentingan sekelompok
orang.
Demikian disampaikan Ir. Luhut Matondang dan Parlemen Sinaga
senin (3/2) di Sidikalang. Benar rakyat mempunyai kekuasan dan kemerdekaan
penuh dalam menjatuhkan pilihan caleg yang dianggap dapat membawa aspirasinya.
Namun bagi mereka berdua sebagai kandidat Calon bupati Dairi periode silam juga
mempunyai tanggung jawab moral dan etika dalam menjaga Dairi untuk berjalan
dengan baik. “ Silahkan semua rakyat Dairi dengan latar apapun baik pedagang,
petani, tukang becak, pengusaha hingga pejabat pikirkan Dairi ke depan.
Tanyakan nurani apakah kondisi ini sudah benar? Apakah yang demikian Dairi yang
kita harapkan? Sebut keduanya .
Drs. Parlemen Sinaga, MM
mengatakan kemajuan informasi berupa televise dan media cetak lainnya
setiap hari telah mengangkat masalah rezim dan dinasti sejumlah kepala daerah
dalam memerintah. Kasus terakhir yang menjadi bahasan media dinasti Ratu Atut
di Banten membongkar betapa rapinya membangun kekuasaan hingga hanya satu
keluarga menguasai satu propinsi. Meski membangun dinasti tidak melanggar
aturan hukum namun jelas-jelas melanggar etika dan azas kepatutan, sebutnya.
Dikatakan kondisi itu harusnya menjadi pelajaran bagi semua
rakyat Dairi dalam menjatuhkan pilihan caleg april 2014. “ benar saya ketua
Partai gerindra di dairi namun kepada rakyat silahkan pilih caleg yang
mempunyai track record baik. Kapasitas SDM dan nurani terukur dan paling utama
perimbangan. Jika pemerintah dan DPRD satu warna maka yakinlah itu saatnya
Dairi terus akan tertinggal. Ujungnnya rakyat yang akan menjadi korban
persengkongkolan eksekutif dan legislative.
Tupoksi dewan ada lima yang intinya adalah mengawasi kebijakan
pemerintah. Mungkin kah dewan dapat mengawasi pemerintah ketika warnanya sama?
Ini yang harus dipikirkan rakyat. Jadi bukan hanya sekedar euphoria memilih
namun Dairi membutuhkan rakyat yang cerdas dan punya tanggung jawab dalam
menjatuhkan pilihan.
Hal senada juga disampaikan Ir. Luhut Matondang senin (3/2)
yang mengakui meski dirinya tinggal di Medan namun sebuah pemerintahan yang
disebut berguna bagi rakyat ketika anggota DPRD menjadi penyeimbang untuk
mengkontrol pemerintah. Ketika satu warna maka yakinlah akan terbentuk dinasti
kekuasan oleh sekelompok orang. Ketika itu terjadi nasib rakyat akan terabaikan
keuangaan daerah dan harta Negara hanya dinikmati oleh sekelompok orang.
“ saya melihat dengan berbagai kondisi yang terjadi di Negara
ini berbagai kejadian luar biasa kerap
terjadi yakni kiprah KPK yang begitu mendapat aplaus rakyat. KPK menjadi
harapan banyak orang untuk “meluruskan” Negara ini. Namun diatas itu semua
sungguh masih ada yang lebih hebat dari KPK yakni rakyat itu sendiri. “ Jika
rakyat tidak suka dinasti, jika rakyat tidak suka kekayaan Negara dan daerah
dinikmati oleh sekelompok orang maka buktikan itu di Pemilu 2014. Tunjukkan
tanggung jawab moral bagi Dairi dan buktikan bahwa anda sebagai rakyat tidak
bodoh dan masih mempunyai niat baik memperbaiki Negara ini . Cari wakil rakyat
yang benar-benar pro rakyat dan bukan pro penguasa. Namun jika sudah tidak ada
harapan lagi buat Dairi maka silahkan memilih wakil rakyat dengan sesuka hati
tanpa memikirkan apa yang bakal terjadi” tegasnya.
“ Saya bukan ketua partai dan tidak ada kepntingan lain
sehingga kepentingan satu-satunya bagi saya bagaimana agar Dairi tempat saya
dilahirkan ini demokrasi hidup dengan sehat . Rakyat cerdas dan tidak korban
pembodohan. Dan sebagai rakyat mendapat porsi yang tepat dalam menikmati
anggaran . Saya ingin semua rakyat Dairi itu diperlakukan sama tanpa membedakan
apa dan siapa yang didukungnnhya saat pilkada silam.
Kedua kandidat Cabup Dairi yang pilkada lalu mengumpulkan 64%
suara tersebut mengatakan meski kondisi itu untuk pilkada dan untuk pileg tentu
kondisinya berbeda namun satu yang tidak dapat dipungkiri nurani dan ikatan batin yang terbangun tidak
akan mudah dilupakan hanya karena ditakut-takuti. Beban moral dan keterikatan
batin bagi Dairi memaksa mereka uantuk memberikan pencerahan kepada rakyat
Dairi. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar