Selasa, 18 Februari 2014

Pastikan ! Dairi Bukan Milik Secuil Orang



· 64 % Pendukung Luhut-Parlemen Jadilah Penyeimbang
      Sidikalang-Dairi Pers : Dua kandidat Calon Bupati Dairi Ir. Luhut Matondang dan Drs. Parlemen Sinaga, MM sepakat dengan himbauan para pendukung dan Loyalisnya untuk
menanyakan nuraninya apakah setuju Dairi hanya milik secuil orang. Jika tidak 64 % para pemilih mereka untuk bertindak sebagai penyeimbang Dairi dalam pemilihan legislative april 2014. Keduanya sepakat mengembalikan kepada seluruh pendukung mereka dalam menjatuhkan pilihan caleg dengan catatan seorang dewan adalah control bagi pemerintah. Bukan menjadi “cecunguk pemerintah” untuk meligitimasi kebijakan untuk kepentingan sekelompok orang.
      Demikian disampaikan Ir. Luhut Matondang dan Parlemen Sinaga senin (3/2) di Sidikalang. Benar rakyat mempunyai kekuasan dan kemerdekaan penuh dalam menjatuhkan pilihan caleg yang dianggap dapat membawa aspirasinya. Namun bagi mereka berdua sebagai kandidat Calon bupati Dairi periode silam juga mempunyai tanggung jawab moral dan etika dalam menjaga Dairi untuk berjalan dengan baik. “ Silahkan semua rakyat Dairi dengan latar apapun baik pedagang, petani, tukang becak, pengusaha hingga pejabat pikirkan Dairi ke depan. Tanyakan nurani apakah kondisi ini sudah benar? Apakah yang demikian Dairi yang kita harapkan? Sebut keduanya .
      Drs. Parlemen Sinaga, MM  mengatakan kemajuan informasi berupa televise dan media cetak lainnya setiap hari telah mengangkat masalah rezim dan dinasti sejumlah kepala daerah dalam memerintah. Kasus terakhir yang menjadi bahasan media dinasti Ratu Atut di Banten membongkar betapa rapinya membangun kekuasaan hingga hanya satu keluarga menguasai satu propinsi. Meski membangun dinasti tidak melanggar aturan hukum namun jelas-jelas melanggar etika dan azas kepatutan, sebutnya.
      Dikatakan kondisi itu harusnya menjadi pelajaran bagi semua rakyat Dairi dalam menjatuhkan pilihan caleg april 2014. “ benar saya ketua Partai gerindra di dairi namun kepada rakyat silahkan pilih caleg yang mempunyai track record baik. Kapasitas SDM dan nurani terukur dan paling utama perimbangan. Jika pemerintah dan DPRD satu warna maka yakinlah itu saatnya Dairi terus akan tertinggal. Ujungnnya rakyat yang akan menjadi korban persengkongkolan eksekutif dan legislative.
      Tupoksi dewan ada lima yang intinya adalah mengawasi kebijakan pemerintah. Mungkin kah dewan dapat mengawasi pemerintah ketika warnanya sama? Ini yang harus dipikirkan rakyat. Jadi bukan hanya sekedar euphoria memilih namun Dairi membutuhkan rakyat yang cerdas dan punya tanggung jawab dalam menjatuhkan pilihan.
      Hal senada juga disampaikan Ir. Luhut Matondang senin (3/2) yang mengakui meski dirinya tinggal di Medan namun sebuah pemerintahan yang disebut berguna bagi rakyat ketika anggota DPRD menjadi penyeimbang untuk mengkontrol pemerintah. Ketika satu warna maka yakinlah akan terbentuk dinasti kekuasan oleh sekelompok orang. Ketika itu terjadi nasib rakyat akan terabaikan keuangaan daerah dan harta Negara hanya dinikmati oleh sekelompok orang.
      “ saya melihat dengan berbagai kondisi yang terjadi di Negara ini berbagai kejadian luar biasa  kerap terjadi yakni kiprah KPK yang begitu mendapat aplaus rakyat. KPK menjadi harapan banyak orang untuk “meluruskan” Negara ini. Namun diatas itu semua sungguh masih ada yang lebih hebat dari KPK yakni rakyat itu sendiri. “ Jika rakyat tidak suka dinasti, jika rakyat tidak suka kekayaan Negara dan daerah dinikmati oleh sekelompok orang maka buktikan itu di Pemilu 2014. Tunjukkan tanggung jawab moral bagi Dairi dan buktikan bahwa anda sebagai rakyat tidak bodoh dan masih mempunyai niat baik memperbaiki Negara ini . Cari wakil rakyat yang benar-benar pro rakyat dan bukan pro penguasa. Namun jika sudah tidak ada harapan lagi buat Dairi maka silahkan memilih wakil rakyat dengan sesuka hati tanpa memikirkan apa yang bakal terjadi” tegasnya.
      “ Saya bukan ketua partai dan tidak ada kepntingan lain sehingga kepentingan satu-satunya bagi saya bagaimana agar Dairi tempat saya dilahirkan ini demokrasi hidup dengan sehat . Rakyat cerdas dan tidak korban pembodohan. Dan sebagai rakyat mendapat porsi yang tepat dalam menikmati anggaran . Saya ingin semua rakyat Dairi itu diperlakukan sama tanpa membedakan apa dan siapa yang didukungnnhya saat pilkada silam.
      Kedua kandidat Cabup Dairi yang pilkada lalu mengumpulkan 64% suara tersebut mengatakan meski kondisi itu untuk pilkada dan untuk pileg tentu kondisinya berbeda namun satu yang tidak dapat dipungkiri  nurani dan ikatan batin yang terbangun tidak akan mudah dilupakan hanya karena ditakut-takuti. Beban moral dan keterikatan batin bagi Dairi memaksa mereka uantuk memberikan pencerahan kepada rakyat Dairi. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar