Rabu, 26 Februari 2014

Junimart Girsang Punya Dairi



       Sidikalang-Dairi Pers :  Pengacara kawakan bereputasi Internasional Junimart Girsang, SH, M Hum yang maju untuk Calon DPR-RI partai PDI-Perjuangan Nomor Urut 4 menyebutkan “kalau harus money politik agar memilihnya, Dirinya telah siap kalah
di kampuang halamannya kabupaten Dairi. “ Biarlah saya kalah di kampung sendiri tetapi  menang  di kampung orang lain. Hak pilih adalah hak azasi. Jika itu juga harus diperjual belikan  lantas apa lagi yang harus dibanggakan rakyat. Bukan tidak mampu saya untuk melakukan keinginan itu namun sebagai anak Dairi saya harus memberikan pelajaran cerdas berpolitik kepada rakyat Dairi   agar muncul perubahan di Dairi ini”
       Demikian ketegasan pria  berkacamata anak  Dairi yang telah melanglang buana dan mempunyai nama besar didunia law Indonesia. “ Kita harus berkaca atas apa yang terjadi di semua tempat di Negara ini. Pilkada rentan money politik dan rakyat mengharapkan itu. Saat duduk maka kepala daerah akan melakukan pengembalian uang yang dikeluarkan . Tak jarang jatuh ke lembah korupsi. Jika rakyat Dairi belum menyadari betapa bahayanya money politik alamat daerah ini lama bangkit” sebutnya.
       Putera kebanggaan Dairi yang melejit  sebagai pengacara itu saat ditanyakan Dairi Pers mengapa memilih ke jalur politik dan memilih PDI-P sebagai partai yang mengusungnya untuk DPR-RI pusat menguraikan kalau hidupnya berjalan seperti air mengalir saja. “ saya masih ingat sekali suatu saat Alm. Taufik Keimas saat diskusi politik mengatakan sebaiknya mereka yang terjun ke politik harus sudah mapan. Saya lihat anda sudah di tahap itu maka berbaktilah  untuk bangsa ini. Sejak itu saya merenung dan berpikir hidup bukan hanya sekedar untuk mencari materi namun jika berkemampuan harus membaktikan diri untuk bangsa ini. Jadi saya mengalir saja” sebutnya.
       Saat Dairi Pers mempertanyakan belum pernah anak Dairi sampai duduk di anggota DPR-RI Junimart hanya tersenyum menyebutkan secara psykologis kebutuhan daerah akan lebih mudah diakses jika dari daerah itu ada yang duduk di kursi wakil rakyat di pusat. Namun semua kembali kepada kedewasan dan niat rakyat juga dalam memajukan daerahnya .
Perjalanan Karir
       Junimart Girsang  menamatkan pendidikan tingkat sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Parahiyangan. Dua gelar magister diperoleh dari Universitas Satyagama Jakarta dan  Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, masing-masing untuk Program Magister Manajemen dan Hukum Pidana secara berurutan. Pengacara yang sering bertindak selaku kuasa hukum banyak perusahaan ternama baik dalam maupun luar negeri ini menyelesaikan program doktoral dari Universitas Padjajaran. Advokat hukum kelahiran Medan, Sumatra Utara ini juga pernah mengikuti pendidikan Keimigrasian dan Konsultan Hukum khusus untuk Pasar Modal.
Karir Junimart Gersang dimulai saat magang pada firma hukum TR. Messakh, SH & Rekan di Jakarta. Menggunakan semua pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh saat magang tersebut, Girsang membuka praktik hukum sendiri, Kantor Hukum JnR, pada 1991. Di samping berpraktik hukum swasta, nama Girsang juga aktif dalam kelembagaan profesional seperti Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) dan PERADI.
Selama bertindak selaku pengacara dan atau kuasa hukum, Girsang banyak menangani kasus yang melibatkan para petinggi publik dan pesohor Indonesia. Pengacara yang pernah meraih penghargaan Best Dressed Executive ini sempat mendampingi para wartawan harian umum Berita Buana, bertindak selaku tim kuasa hukum Mabes POLRI atas pembelaan terhadap tuduhan pelanggaran HAM berat, menjadi tim penasehat hukum Megawati Soekarno Putri ketika menjabat Presiden RI, sebagai kuasa hukum mantan Gubernur Bank Indonesia, J. Soedradjad Djiwandono, dan yang mungkin juga banyak diingat publik, ketika resmi menjadi advokat hukum Ardhia Pramesti Regita Cahyani alias Tata saat menggugat cerai suaminya, Hutomo Mandala Putra, yang juga putra bungsu mantan penguasa Orde Baru, Soeharto.
Selain banyak pejabat dan perusahaan besar termasuk PT Bank Bukopin Indonesia, pengacara kelahiran 1963 ini juga sering terlihat berada di samping para pesohor dan artis Indonesia ketika mendatangi berbagai lembaga peradilan dalam negeri. Sederet nama yang bisa disebut di antaranya Indah Gita Cahyani, Jane Shalimar, Zara Zettira, Lilis Karlina, Septian Dwicahyo, Cinta Laura dan Agnes Monica.  Junimart Girsang juga tercatat aktif dalam berbagai kegiatan kerohanian termasuk merilis 2 album berisi lagu rohani.
Dairi Pers yang mengkonfrimasikan masa kecil Junimart Girsang di Dairi langsung tersenyum dan mengingat semua hal indah serba polos di bumi sulang silima itu. Pria kelahiran 3 Juni 1963 ini menjalani masa kecil sangat bersahaja. “ Halaman gedung nasional merupakan tempat dimana hari hariku bermain bola dengan teman-teman kecil. Berbagai permainan anak-anak kala SD . Itu sangat indah. Dairi kala itu sangat indah dan kenangan masa kecil itu masih terus terbayang meski dimana saya berada. “ sebut pria sudah mengantongi predikat pengacara tingkat internasional itu.
Bagaimana anak Dairi ini memulai karir hingga menggapai karir internasional. Bagaimana dirinya harus naik mobil pik up ke kantor . Hingga apa yang diinginkannya untuk bangsa ini akan di paparkan minggu depan bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar