Sidikalang-Dairi Pers
: Pengacara kawakan bereputasi Internasional
Junimart Girsang, SH, M Hum yang maju untuk Calon DPR-RI partai PDI-Perjuangan
Nomor Urut 4 menyebutkan “kalau harus money politik agar memilihnya, Dirinya
telah siap kalah
di kampuang halamannya kabupaten Dairi. “ Biarlah saya kalah
di kampung sendiri tetapi menang di kampung orang lain. Hak pilih adalah hak
azasi. Jika itu juga harus diperjual belikan
lantas apa lagi yang harus dibanggakan rakyat. Bukan tidak mampu saya
untuk melakukan keinginan itu namun sebagai anak Dairi saya harus memberikan
pelajaran cerdas berpolitik kepada rakyat Dairi agar muncul perubahan di Dairi ini”
Demikian ketegasan
pria berkacamata anak Dairi yang telah melanglang buana dan
mempunyai nama besar didunia law Indonesia. “ Kita harus berkaca atas apa yang
terjadi di semua tempat di Negara ini. Pilkada rentan money politik dan rakyat
mengharapkan itu. Saat duduk maka kepala daerah akan melakukan pengembalian
uang yang dikeluarkan . Tak jarang jatuh ke lembah korupsi. Jika rakyat Dairi
belum menyadari betapa bahayanya money politik alamat daerah ini lama bangkit”
sebutnya.
Putera kebanggaan
Dairi yang melejit sebagai pengacara itu
saat ditanyakan Dairi Pers mengapa memilih ke jalur politik dan memilih PDI-P
sebagai partai yang mengusungnya untuk DPR-RI pusat menguraikan kalau hidupnya
berjalan seperti air mengalir saja. “ saya masih ingat sekali suatu saat Alm.
Taufik Keimas saat diskusi politik mengatakan sebaiknya mereka yang terjun ke
politik harus sudah mapan. Saya lihat anda sudah di tahap itu maka berbaktilah untuk bangsa ini. Sejak itu saya merenung dan
berpikir hidup bukan hanya sekedar untuk mencari materi namun jika berkemampuan
harus membaktikan diri untuk bangsa ini. Jadi saya mengalir saja” sebutnya.
Saat Dairi Pers
mempertanyakan belum pernah anak Dairi sampai duduk di anggota DPR-RI Junimart
hanya tersenyum menyebutkan secara psykologis kebutuhan daerah akan lebih mudah
diakses jika dari daerah itu ada yang duduk di kursi wakil rakyat di pusat.
Namun semua kembali kepada kedewasan dan niat rakyat juga dalam memajukan
daerahnya .
Perjalanan Karir
Junimart Girsang menamatkan pendidikan tingkat sarjana dari
Fakultas Hukum Universitas Parahiyangan. Dua gelar magister diperoleh dari
Universitas Satyagama Jakarta dan
Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, masing-masing untuk Program
Magister Manajemen dan Hukum Pidana secara berurutan. Pengacara yang sering
bertindak selaku kuasa hukum banyak perusahaan ternama baik dalam maupun luar
negeri ini menyelesaikan program doktoral dari Universitas Padjajaran. Advokat
hukum kelahiran Medan, Sumatra Utara ini juga pernah mengikuti pendidikan
Keimigrasian dan Konsultan Hukum khusus untuk Pasar Modal.
Karir Junimart Gersang dimulai saat magang pada firma hukum TR.
Messakh, SH & Rekan di Jakarta. Menggunakan semua pengalaman dan
pengetahuan yang diperoleh saat magang tersebut, Girsang membuka praktik hukum
sendiri, Kantor Hukum JnR, pada 1991. Di samping berpraktik hukum swasta, nama
Girsang juga aktif dalam kelembagaan profesional seperti Asosiasi Advokat Indonesia
(AAI) dan PERADI.
Selama bertindak selaku pengacara dan atau kuasa hukum, Girsang
banyak menangani kasus yang melibatkan para petinggi publik dan pesohor
Indonesia. Pengacara yang pernah meraih penghargaan Best Dressed Executive ini
sempat mendampingi para wartawan harian umum Berita Buana, bertindak selaku tim
kuasa hukum Mabes POLRI atas pembelaan terhadap tuduhan pelanggaran HAM berat,
menjadi tim penasehat hukum Megawati Soekarno Putri ketika menjabat Presiden
RI, sebagai kuasa hukum mantan Gubernur Bank Indonesia, J. Soedradjad
Djiwandono, dan yang mungkin juga banyak diingat publik, ketika resmi menjadi
advokat hukum Ardhia Pramesti Regita Cahyani alias Tata saat menggugat cerai
suaminya, Hutomo Mandala Putra, yang juga putra bungsu mantan penguasa Orde
Baru, Soeharto.
Selain banyak pejabat dan perusahaan besar termasuk PT Bank
Bukopin Indonesia, pengacara kelahiran 1963 ini juga sering terlihat berada di
samping para pesohor dan artis Indonesia ketika mendatangi berbagai lembaga
peradilan dalam negeri. Sederet nama yang bisa disebut di antaranya Indah Gita
Cahyani, Jane Shalimar, Zara Zettira, Lilis Karlina, Septian Dwicahyo, Cinta
Laura dan Agnes Monica. Junimart Girsang
juga tercatat aktif dalam berbagai kegiatan kerohanian termasuk merilis 2 album
berisi lagu rohani.
Dairi Pers yang mengkonfrimasikan masa kecil Junimart Girsang di
Dairi langsung tersenyum dan mengingat semua hal indah serba polos di bumi
sulang silima itu. Pria kelahiran 3 Juni 1963 ini menjalani masa kecil sangat
bersahaja. “ Halaman gedung nasional merupakan tempat dimana hari hariku
bermain bola dengan teman-teman kecil. Berbagai permainan anak-anak kala SD .
Itu sangat indah. Dairi kala itu sangat indah dan kenangan masa kecil itu masih
terus terbayang meski dimana saya berada. “ sebut pria sudah mengantongi
predikat pengacara tingkat internasional itu.
Bagaimana anak Dairi ini memulai karir hingga menggapai karir
internasional. Bagaimana dirinya harus naik mobil pik up ke kantor . Hingga apa
yang diinginkannya untuk bangsa ini akan di paparkan minggu depan bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar