Rabu, 05 Februari 2014

Delphi M Ujung, SH, Msi, Partai Golkar Dapil I Dairi Nomor Urut 1



“Wanita Besi Dari Kalsim” Yang Peka Kasus Sosial
      Sidikalang-Dairi Pers : Tidaklah mudah menjadi ketua sebuah lembaga legislative. Menjadi nakhoda kapal dengan merk DPRD boleh jadi terlihat mudah dan gampang. Namun sesungguhnya
menjadi ketua sebuah institusi wakil rakyat dengan penumpangnya berasal dari berbagai latar dan aneka warna partai hingga kepentingan politik yang beragam  tidak hanya menyita SDM akademisi yang mapan namun lebih dari pada itu mampu membaca kondisi hingga memberikan “ obat” yang tepat menyelesaikan masalah yang terjadi. Gender yang masih dianggap kaum lemah terlebih di dunia politik berhasil ditepis Wanita Kelahiran Kalang Simbara, Sidikalang, Dairi ini.
      Demikian sosok Delphi M Ujung, SH, Msi ketua DPRD Dairi yang kini kembali mencalonkan diri untuk kursi DPRD Dairi dari partai golkar untuk Dapil 1 Sidikalang, Parbuluan, Siempat Nempu dan Sitinjo tersebut. Tidak banyak wanita yang tertarik dengan dunia politik apalagi mampu menjadi ketua DPRD. Di bilangan nasional jumlah ketua DPRD dari kaum gender tidak sampai sejumlah jari tangan. Lantas bagaimana tips “wanita Besi Kalsim” ini mampu bertahan di tengah ombak politik local?  Apa yang dilakukannya dalam menghadapi pasang surut badai yang dihadapi? Hingga bagaimana keseharian Delphi M Ujung sebagai seorang ibu, politikus, ketua dewan hingga sosok seorang gender itu menjadi Nakhoda DPRD Dairi selama 5 tahun.
      Berbagai pengalaman dan kisah sosok wanita dari kalang simbara ini akan dilansir Dairi Pers secara berseri hingga jelang Pemilu mendatang.
Lintas Perjalanan Hidup & Kepekaan Sosial
      Dilahirkan ibunda Boru Tobing dengan ayahanda tokoh masyarakat Dairi Hasan Ujung. Putri yang dilahirkan di Kalang Simbara ini menamatkan S1 dan S2 nya dari Universitas Sumatera Utara. Sosok yang dikenal pintar di bangku sekolah itu merupakan salah satu alumnus terbaik Fak Hukum USU stambuk 1987.
      Saat menuntut ilmu di Universitas bergengsi Sumatera itu juga wanita alumnus SMA N 1 Sidikalang ini bertemu suami Pana Akhbar Simatupang, SH.. Menyandang gelar sarjana hukum karirnya dim ulai sebagai pengacara di Pengadilan Negeri Sidikalang. Bersama suami mereka  banyak belajar dari menmgurusi perkara hokum rakyat jelata. Propesi ini juga  memberinya banyak pelajaran akan kehidupan  atas masyarakat diberbagai lini. Perjuangan hidup rakyat hingga terkadang harus berurusan dengan hukum dan pidana karena kurangnya pemahaman rakyat tentang hukum. “ Pelajaran berharga mungkin dari selama berkecimpung di dunia pengacara banyak Namun berkiatan dengan masalah rakyat khususnya pidana “ Tak semua yang berada di Lembaga pemasyarakatan itu orang jahat. Dan tidak semua orang yang bebas di luar Penjara orang baik” sebutnya .
      Bersetuhan dengan masyarakat dengan aneka  persoalan kehidupan yang dihadapi kliennya   dipetik  menjadi bagian dari pelajaran kematangan perjalanan hidup.  Menjadi pengacara kecil di kota kecil seperti Sidikalang justru sisi indah yang selalu diingatnya dalam perjalanannya.
      Hingga pada awal reformasi wanita yang menyukai tembang tembang lama ini mencoba peruntungan di jalur politik. Bergabung dengan Partai PNI diawal karir politiknya  hingga eksis di Partai Golkar Dairi. Sudah dua periode di jalaninya sebagai wakil ralkyat dan di periode sekarang menjadi ketua DPRD Dairi. Reformasi yang ditandai dengan era kebebasan dan penuh perubahan membuatnya semakin matang berhadapan dengan rakyat dan mencoba sebagai saluran menjawab masalah rakyat dengan segala persoalannya.
      Sabar, banyak mendengar dan tulus mencoba menjembatani menyelesaikan masalah rakyat adalah khakikat menjadi wakil rakyat. Meski sekolah tinggi dengan akademisi brilian , pengalaman lumayan hingga kemampuan inteligense yang mampuni belum tentu dapat memuaskan rakyat . “ Yang utama  memahami rakyat dan bijaksana memberikan solusi adalah kunci sebagai wakil Rakyat” sebutnya.
      Sebagai salah satu unsur Muspida Dairi dalam jajajran pimpinan daerah. Delphi Juga adalah ibu bagi anak-anak. Mengurus keluaraga yang menjadi kodrat  wanita tidak dilupakannya. Jabatan ketua DPRD tidak lantas membuat menafikan statusnya sebagai seorang ibu yang harus melanyani suami dan mengurus anak-anak. Hal itu dibuktikannya dengan keberhasilan akademisi anak kini kuliah di Universitas Gajah Mada, YogyKarta.
      Ketertarikan wanita ini dalam dunia social justru membuatnya menjadi sosok menarik. “ Suka repot” mendengar persoalan anak. Hingga mau mengurusi  masalah-masalah rakyat seperti penderita bibir sumbing, Katarak, penderita tumor dan persoalan-persoalan kesehatan masyarakat di lini bawah hingga kekerasan terhadap anak menjadi penilaian tersendiri yang mungkin banyak orang alergi mengurusi persoalan demikian dengan segala keribetannya.
      Dari sekian keluhan social yang ditangani . Kisah yang paling membekas dihatinya saat mengetahui seoarang anak di perumnas kalang simbara menderita tumor dan pembengkakan  di tangan tahun 2012.Pengobatan yang terlambat dan jarang ke medis itu Kisah itu bergitu membekas karena upaya menyelamatkan anak berusia 14 tahun itu harus menghembuskan nafas terakhir. Wanita Besi dari Kalsim ini tidak sanggup menyembunyikan kekesalannya dan merasakan gagal tidak bisa memberikan yang terbaik dalam menyelamatkan nyawanya lelaki yang duduk di bangku SMP tersebut..
      Kegiatan operasi bibir sumbing, operasi katarak hingga aktif dalam kegiatan social yang kerap menjadi persoalan rakyat kalangan bawah merupakan hal yang dilakukannya dengan enjoy. Dalam beberapa  kasus menyelesaikan persoalan penderita ganggung jiwa yang dipasung di Dairi Delphi selalu bekerjasama dengan anggota DPRD Sumut Richard EM Lingga. Puluhan penderita gangguan jiwa yang diperlakukan tidak manusiawi berhasil diselamatkan dan diobati di Rumah sakit Jiwa Medan. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar