Sidkalang-Dairi Pers : Meski disebut-sebut kalau Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) bertindak propesional dan tidak dapat di intervensi
dalam pemeriksaan keuangan Daerah. Namun sejumlah LSM di Dairi
mengingatkan oknum lembaga pemeriksa
keuangan itu untuk bertindak propesional
di Dairi. “ Kita tahu ada standart
kerja bagi BPK dalam audit keuangan daerah namun tetap saja personil BPK juga
manusia dan semua bisa terjadi. Tidak berlebihan mengingatkan agar bertindak
propesional dan sesuai prinsip-prinsip kerja BPK.”
Demikian disampaikan ketua LSM Garansi Dairi Jonner Simbolon
melalui Dairi Pers senin (3/1) di Sidikalang. Sekarang aparat kepolisian dan
kejaksaan Tinggi tengah gencar memeriksa
sejumlah orang di Dairi berkaitan dengan dugaan korupsi. Bahkan dua orang tahun
2013 ditetapkan sebagai tersangka. Padahal laporan keuangan Dairi sesuai audit
BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Jika WTP mengapa ada tersangka bahkan
sampai dua orang. Ada apa dengan BPK? Mengapa berbeda hasil pemeriksaannya
dengan fakta munculnya tersangka? Siapa
sesungguhnya yang bermasalah. Aparat hukum atau oknum BPK yang kurang
propesional dalam menjalankan tupoksinya?, Ujar Jonner.
Ditegaskan Jonner jika memang propesional dan independen
harusnya BPK yang bertugas di Dairi menyampaikan temuan “ Sangat aneh tahun
2012 misalnya temuan soal perjalanan dinas DPRD Dairi. Dan beberapa kasus. Justru yang menjadi faktanya
mantan Kadis pendidikkan Dairi PB, Cs jadi tersangka. Dirut PDAM Tirta Nciho
tersangka tetapi dalam audit BPK tidak menyatakan itu temuan. Jadi di mata
rakyat ada yang tidak beres. Rakyat menjadi bertanya siapa sesungguhnya dari
kedua lembaga ini yang tidak propesional “ tegasnya.
Dikatakan Jonner perihal tim BPK yang turun ke Dairi setiap
tahunnya menjadi pertanyaan. Tiba-tiba muncul dan lakukan tugas namun hasilnya
tetap WTP. Disisi lain saat aparat kejaksaan
melakukan pemeriksaan justru muncul temuan bernuansa dugaan korupsi
hingga menetapkan tersangka . “ Sebagai lembaga swadaya masyarakat tahun ini
kita menyurati BPK sumut dan pusat agar bekerja secara propesional di Dairi.
Jika memang ada kasus agar transparan menyampaikan dan jika memang bersih
sampaikan saja apa adanya. Audit yang dilakukan sesuai prosedur saja. Sehingga
tidak membuat masyarakat semakin bingung.
“ Kita mengetahui BPK berkuasa penuh dan satu-satunya lembaga
pemeriksa keuangan daerah yang resmi. Artinya lembaga itu secara hukum berkuasa penuh untuk menyatakan temuan atau
pelanggaran dalam satu kabupaten. Namun secara kasat mata saja banyak anggaran
dan proyek di Dairi yang menurut mata awam saja sudah terindikasi korupsi. “ jangan karena atas nama kemesraan justru
personil BPK yang bertugas di Dairi malah berlaku tidak propesional. Bagaimana
juga ini uang Negara . dan tugas BPK itu menyelamatkan uang Negara. , sebutnya
Jonner mengatakan pihaknya menewrima berbagai masukan dari
masyarakat ke LSM nya atas berbagai proyek yang bermasalah dan menjadi sorotan
masyarakat awam. “ Kalau kita telusuri ada kebenarannya. Indikasi bermasalah
dan melanggar aturan juga banyak. Namun anehnya ini tidak akan jadi temuan BPK.
Nah yang seperti ini yang membuat rakyat ini semakin tidak percaya dengan
pemerintah. Penilaian awam bermasalah tetapi BPK tidak. Lantas yang terjadi
dalam jangka panjang tidak ada perbaikan. Minim temuan berarti yang dikerjakan
semua nyaris benar. Padahal rakyat juga bisa melihat dan menilainya, tegas
Jonner ( R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar