Selasa, 28 Januari 2014

Jangan Politisasi Pupuk Demi Suara



      Sidikalang-Dairi Pers :  Anggota DPRD Dairi Togar Simorangkir menyebutkan  dugaan kuat sejumlah caleg memanfaatkan pupuk bersubsidi sebagai senjata untuk meraup suara dalam pemilu april 2014. “ hingga bulan januari ini pupuk masih
langka dilapangan padahal sesuai  quota Dairi harusnya tidak mengenal langka untuk pupuk bersubsidi “
      Dikatakan disejumlah desa pupuk bersubsidi langka dan indikasi kuat ada oknum caleg yang sengaja menimbun nantinya akan menjadi senjata untuk maraup suara pemilih. Dugaan kita Pupuk menjadi Barang yang sangat dibutuhkan petani. ketika itu terjadi dan muncul pihak-pihak memberikan secara gratis atau separuh harga dapat dijadikan sebagai ajang promosi . Politik memang politik namun kepentingan rakyat harus diutamakan. Jika dipolitisasi kasihan rakyat” sebutnya.
      Togar mengatakan berbagai laporan petani  dari Bandar selamat, Sidikalang. Lae pinang juga dari daerah parbuluan pupuk SP 36 dan urea langka. Mereka kewalahan mendapatkan pupuk untuk kebutuhan pertanian mereka. Namun tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi. “ Kita mendapatkan keluhan itu dan kita tindak lanjuti. Secara umum benar keluhaan itu khususnya untuk pupuk sp 36 sangat sulit di dapatkan. Sedang untuk urea tidak terlalu sulit meski ada sedikit tambahan harga untuk mendapatkannya “ sebut Togar.
      “ Sebenarnya masalah pupuk dan kebutuhan petani tidak usah dipolitisiasi atau dijadikan komoditi tawar menawar demi suara. Ini tidak baik karena itu kebutuhan petani. Justru merupakan kejahatan luar biasa jika coba mempermainkan pupuk demi suara” tegas Togar. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar