Sidikalang-Dairi Pers :
Anggota DPRD Dairi Togar Simorangkir menyebutkan dugaan kuat sejumlah caleg memanfaatkan pupuk
bersubsidi sebagai senjata untuk meraup suara dalam pemilu april 2014. “ hingga
bulan januari ini pupuk masih
langka dilapangan padahal sesuai quota Dairi harusnya tidak mengenal langka
untuk pupuk bersubsidi “
Dikatakan disejumlah desa pupuk bersubsidi langka dan indikasi
kuat ada oknum caleg yang sengaja menimbun nantinya akan menjadi senjata untuk
maraup suara pemilih. Dugaan kita Pupuk menjadi Barang yang sangat dibutuhkan
petani. ketika itu terjadi dan muncul pihak-pihak memberikan secara gratis atau
separuh harga dapat dijadikan sebagai ajang promosi . Politik memang politik
namun kepentingan rakyat harus diutamakan. Jika dipolitisasi kasihan rakyat”
sebutnya.
Togar mengatakan berbagai laporan petani dari Bandar selamat, Sidikalang. Lae pinang
juga dari daerah parbuluan pupuk SP 36 dan urea langka. Mereka kewalahan
mendapatkan pupuk untuk kebutuhan pertanian mereka. Namun tidak mengetahui
mengapa hal itu terjadi. “ Kita mendapatkan keluhan itu dan kita tindak
lanjuti. Secara umum benar keluhaan itu khususnya untuk pupuk sp 36 sangat
sulit di dapatkan. Sedang untuk urea tidak terlalu sulit meski ada sedikit
tambahan harga untuk mendapatkannya “ sebut Togar.
“ Sebenarnya masalah pupuk dan kebutuhan petani tidak usah
dipolitisiasi atau dijadikan komoditi tawar menawar demi suara. Ini tidak baik
karena itu kebutuhan petani. Justru merupakan kejahatan luar biasa jika coba
mempermainkan pupuk demi suara” tegas Togar. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar