Kamis, 12 Desember 2013

Pengangkatan Jabatan PNS Dairi Tidak Mengacu Aturan



Cirus Malau Biang Masalah Malah Jadi Kabid
      Sidikalang-Dairi Pers : Meski lengkap aturan dalam pengangkatan jabatan untuk PNS namun sepertinya di Dairi aturan itu tidak berlaku. Besar dugaan pengangkatan jabatan di Dairi tidak berdasar
kemampuan dan kwalitas namun lebih kepada unsur lain seperti kekerabatan dan nepotisme. Dugaan kuat kondisi demikian melahirkan pejabat yang tidak cakap dan melahirkan masalah saat memanggku jabatan
      Oknum kabid dikdas Dinas pendidiakan Dairi Cirus Malau yang secara mengejutkan menduduki jabatan kabid akhirnya tersandung kasus bel sekolah. Polres Dairi telah empat kali memanggil oknum yang mengeluarkan “surat Sakti” tersebut. Bukan itu saja akibat ulah oknum yang tidak mengerti tupoksinya itu juga membuat staf lain kepala sekolah dan kepala UPT  menjadi repot harus diperiksa polisi akibat membeli bel sekolah seperti yang disarankan oknum Kabid.
      Cirus Malau yang baru diangkat menjadi kabid Dikdas dinas pendidikan Dairi langsung bertingkah dengan mengeluarkan surat berkop dinas pendidikan Dairi lengkap stempel yang isi surat tersebut berupa himbauan agar kepala sekolah membeli bel sekolah yang ditawarkan salah satu perusahaan       beralamat di perumnas kalang simbara Sidikalang.  Arahan  itu menuai protes kepala sekolah . Pasalnya harga Bel yang  ditawakarkan Rp. 7,5 Juta per unit. Padahal barang yang sama dilapangan harganya paling sekitar Rp. 2 juta.
      Diduga kuat cirus dan rekanan yang menawarkan bel sekolah tersebut terlibat kolusi atau minimal bagi untung dari penjualan bel di sekolah. Diperkirakan sekitar 600 juta telah diraup dari sekolah dengan penjualan bel sekolah ini.
      Salah seoarang oknum staf Dinas pendidikan Dairi yang meminta namanya tidak dicantumkan menyebutkan heran dengan manejemen kepegawaian di Dairi. PNS yang  baik bekerja justru sealau ditempatkan ke daerah yang masih perlu pembenahan. Sebaliknya mereka yang pintar menjilat malah naik jabatan dan menimbulkan masalah.
      Disebutkan Cirus Malau saat menjabat di Siempat nempu juga pernah  mengalami masalah dengan  sejumlah guru. Namun secara mengejutkan Cirus malah diangkat ke kepala cabang dinas pendidikan Sidikalang. Semasa di Sidikalang sejumlah masalah timbul hingga sejumlah guru kepala sekolah SD wanita pernah melawannya. Pengakuan dua orang wartawan di Dairi Oknum kabid ini juga pernah menjadi bulan bulanan wartawan karena pernah berlaku tidak sopan kepada salah seorang guru yang sudah janda di sidikalang .
      Oknum yang bernasib mujur itu akhirnya dipindahkan ke kecamatan sumbul. Namun lagi-lagi oknum yang disebut masih family dekat Sekda Dairi itu berbuat masalah lagi di sumbul dengan mencetakkan stempel sekolah-sekolah SD serta mengganti palang merk sekolah.  Dugaan kuat hal itu dilakukan oknum kabid sumbul itu untuk mencari uang masuk dari sekolah sekolah SD.
      Meski meniumbulkan masalah namun secara mengejutkan justru Cirus Malau diangkat menjadi kabid Dikdas  yang menangani semua masalah sekolah SD dan SMP di Dairi. Masih beberapa bulan menjabat cirus langsung menjadi bahan sorotan karena ketahuan mengeluarkan surat sakti agar kepala sekolah membeli bel sekolah yang bersumber dari dana BOS.
       Spontan masalah muncul karena surat yang dikeluarkan oknum kabid tersebut justru tidak diketahui kepala dinas pemdidikan Dairi.
      Sumber Dairi Pers menyebutkan naiknya jabatan Cirus Malau menjadi kabid sangat mencengangkan mereka sebagai staf  karena selama ini mereka mengetahui sepak terjang  Sirus yang kerap bermasalah. “ Sekarang akibat suratnya bukan hanya dia saja yang diperiksa polsi lagi. Namun kami juga ikut diperiksa karena bel sekolah tersesbut “ ujar sumber.
      Ditambahkan sebagai insan pendidik mereka sangat dirugikan karena sudah harus mengurusi bel sekolah yang dananya dari BOS kini malah diperiksa aparat kepolisian lagi. Waktu habis sementara pikiran bertambah “ sebut sumber yang sudah kesal dengan pengangkatan pejabat yang kerap melahirkan masalah tersebut . (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar