Sidikalang-Dairi Pers : Warung 34 mulai
trend di Dairi sekaitan dengan pilkada Dairi . Warung 34 yang berarti warung yang sering dihuni simpatisan cabup
Nomor 3 Parlemenen Sinaga- Reinfil Capah, dan cabup Nomor 4 Luhut Matondang-MG Lingga. Warung tersebut
mulai trend dan bermunculan di Dairi.
Kurang diketahui latar belakang munculnya
warung demikian namun menjadi satu fenomena menarik dalam pilkada Dairi periode
2014-2019.
Salah satu pemilik warung 34 yang berada
di jalan empat lima sidikalang
menyebutkan kalau kesepakatan para pendukung pasangan calon itu dilakukan antara sesama
pendukung calon tanpa diketahui
pemilik warung. “ Biarkan saja demikain mungkin itu bagian dari demokrasi”
sebut pemilik warung kepada Dairi Pers.
Hal senada juga muncul dibeberapa
kecamatan di Dairi seperti di Siempat Nempu Hulu namun tidak serta merta membuat pamplet atau merek
warung. Namun orang –orang yang
berkumpul di dalam warung berasal dari pendukung calon bupati nomor 3 dan nomor
4.
Fenomena menarik tersebut justru
melahirkan pelajaran politik bagi rakyat
bagaimana menghargai perbedaan. Sesungguhnya pilkada adalah demokrasi
yang memang harus berbeda pandangan namun bagaimana perbedaan itu menjadi
kekuatan. Pelajaran berharga yang dipetik bersaing secara elegan dan menjual
program kerja “ jagoan “ masing masing. Kelompok ini tidak mengenal intimidasi
dan pemaksaan namun lebih diikat pemahaman kalau pilkada hanya bagian
demokrasi. Dan persaudaran yang selama ini dipupuk diwarung sebagai lapangan
politik kaum awam tidak hancur karena perbedaan pilihan.
Fenomena warung 34 tengah mewabah dalam
rangkaian pilkada Dairi. Ketua Tim pemenangan Luhutma Dongannta Togar
Pasaribu menanggapi senyum fenomena baru
yang muncul dari rakyat tersebut . Pihaknya
menyebutkan biarkan hal itu mernjadi bunga-bunga demokrasi karena itu
merupakan kreatifitas rakyat. Sebenarnya demikianlah berdemokrasi yang baik
duduk bersama meski dukungan berbeda. Tentu semua pihak mempunyai penilaian
tersendiri . Itu wajar dihormati “ sebut Togar.
Hal senada juga diungkapan ketua
pemenangan Pareme Pisser A Simamora jika
memang demikian fenomena di rakyat silahkan saja tentu hal itu bagian dari
demokrasi yang harus dihormati. “ Tentu mereka pendukung tersebut mempunyai
alasan dan kesamaan visi bagaimana berdemokrasi yang baik . Maka biarkan saja
hal itu menjadi catatan sejarah sebuah demokrasi yang baik di Dairi . Toh
sehabis pilkada maka semua rakyat akan kembali ke aktifitasnya. Memang harusnya
demikianlah menyikapi pilkada sehabis pemilihan kembali bersalaman mendukung
siapa yang menang “ sebutnya.
Sementara itu beberapa orang yang
berkumpul di warung 34 jalan empat lima
menyebutkan mereka sebelumnya telah bersama dalam komunitas sarapan pagi dan
minum kopi di pagi hari. Jauh sebelum pilkada di mulai kita telah bersama .
Kini era pilkada yang melahirkan perbedaan dukungan sejatinya tidak membuat
hilangnnya persahabatan . Karena pilkada hanya sementara waktu dan setelah itu
semua kembali bersatu . Silahkan memilih sesuai penilaian pada cabup yang dijagokan biarkan nanti hasil
pencoblosan 10 oktober menjadi alat ukur, Bersaing di jalanan bersatu
dipangkalan” sebut mereka pendukung
cabup Nomor 3 dan 4 dengan tertawa. Jum at ( 13/9)
Sangat tampak kedewasaan berpolitik yang
dimiliki para pendukung ini meski berbeda pendapat soal calon bupati yang diunggulkan namun akrab saat berada
dalam satu tempat. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar