Kamis, 19 September 2013

Warung 34 Bermunculan di Dairi



      Sidikalang-Dairi Pers : Warung 34 mulai trend di Dairi sekaitan dengan pilkada Dairi . Warung 34 yang berarti  warung yang sering dihuni simpatisan cabup Nomor 3 Parlemenen Sinaga- Reinfil Capah, dan cabup Nomor 4  Luhut Matondang-MG Lingga. Warung tersebut mulai trend dan bermunculan di Dairi.
Kurang diketahui latar belakang munculnya warung demikian namun menjadi satu fenomena menarik dalam pilkada Dairi periode 2014-2019.
      Salah satu pemilik warung 34 yang berada di jalan  empat lima sidikalang menyebutkan kalau kesepakatan para pendukung pasangan calon itu dilakukan  antara sesama  pendukung calon  tanpa diketahui pemilik warung. “ Biarkan saja demikain mungkin itu bagian dari demokrasi” sebut pemilik warung kepada Dairi Pers.
      Hal senada juga muncul dibeberapa kecamatan di Dairi seperti di Siempat Nempu Hulu  namun tidak serta merta membuat pamplet  atau merek  warung. Namun  orang –orang yang berkumpul di dalam warung berasal dari pendukung calon bupati nomor 3 dan nomor 4.
      Fenomena menarik tersebut justru melahirkan pelajaran politik bagi rakyat  bagaimana menghargai perbedaan. Sesungguhnya pilkada adalah demokrasi yang memang harus berbeda pandangan namun bagaimana perbedaan itu menjadi kekuatan. Pelajaran berharga yang dipetik bersaing secara elegan dan menjual program kerja “ jagoan “ masing masing. Kelompok ini tidak mengenal intimidasi dan pemaksaan namun lebih diikat pemahaman kalau pilkada hanya bagian demokrasi. Dan persaudaran yang selama ini dipupuk diwarung sebagai lapangan politik kaum awam tidak hancur karena perbedaan pilihan.
      Fenomena warung 34 tengah mewabah dalam rangkaian pilkada Dairi. Ketua Tim pemenangan Luhutma Dongannta Togar Pasaribu  menanggapi senyum fenomena baru yang muncul dari rakyat tersebut . Pihaknya  menyebutkan biarkan hal itu mernjadi bunga-bunga demokrasi karena itu merupakan kreatifitas rakyat. Sebenarnya demikianlah berdemokrasi yang baik duduk bersama meski dukungan berbeda. Tentu semua pihak mempunyai penilaian tersendiri . Itu wajar dihormati “ sebut Togar.
      Hal senada juga diungkapan ketua pemenangan Pareme  Pisser A Simamora jika memang demikian fenomena di rakyat silahkan saja tentu hal itu bagian dari demokrasi yang harus dihormati. “ Tentu mereka pendukung tersebut mempunyai alasan dan kesamaan visi bagaimana berdemokrasi yang baik . Maka biarkan saja hal itu menjadi catatan sejarah sebuah demokrasi yang baik di Dairi . Toh sehabis pilkada maka semua rakyat akan kembali ke aktifitasnya. Memang harusnya demikianlah menyikapi pilkada sehabis pemilihan kembali bersalaman mendukung siapa yang menang “ sebutnya.
      Sementara itu beberapa orang yang berkumpul  di warung 34 jalan empat lima menyebutkan mereka sebelumnya telah bersama dalam komunitas sarapan pagi dan minum kopi di pagi hari. Jauh sebelum pilkada di mulai kita telah bersama . Kini era pilkada yang melahirkan perbedaan dukungan sejatinya tidak membuat hilangnnya persahabatan . Karena pilkada hanya sementara waktu dan setelah itu semua kembali bersatu . Silahkan memilih sesuai penilaian  pada cabup yang dijagokan biarkan nanti hasil pencoblosan 10 oktober menjadi alat ukur, Bersaing di jalanan bersatu dipangkalan” sebut mereka  pendukung cabup Nomor 3 dan 4 dengan tertawa. Jum at ( 13/9)
      Sangat tampak kedewasaan berpolitik yang dimiliki para pendukung ini meski berbeda pendapat soal calon bupati  yang diunggulkan namun akrab saat berada dalam satu tempat. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar