Kamis, 04 Juli 2013

Ganti Saja Dirut PD Pasar



      Sidikalang-Dairi Pers : Anggota DPRD Dairi Togar Simorangkir kepada Dairi Pers selasa (25/6) menyebutkan sepertinya sejak PD Pasar dijabat oleh orang yang ada sekarang tetap menjadi langganaan masalah. Pedagang tidak pernah
merasa nyaman bahkan beberapa kali harus demo ke kantor DPRD. “ Jika sudah begini kwalitasnya Bupati tidak bertindak memang mau diapakan sebenarnya Dairi ini “ sebut Togar.
      Dikatakan dari permasalahan  yang terjadi di PD pasar Sidikalang yang membuat masyarakat bergejolak tentu karena banyak ketidak puasan pedagang. Ada ketidak jujuran pihak pengelola yang membuat pedagang merasa tidak nyaman. “ Apa yang saya dapatkan dari para pedagang yakni masalah air yang  tidak beres, Sampah yang berserak. Dan banyak yang aneh dalam kepemilikan kios dimana kios didominasi milik sejumlah pejabat di Dairi. Ini benar-benar sangat memalukan dan terkesan rakus. Pedagang jadi sapi perahan. Dalam tiori konon utamakan pedagang tetapi dalam kenyataan sesuai laporan banyak pejabat di Dairi justru menguasai kios. Wajar pedagang marah” sebut Togar.
      Disebutkan kalau masalah pedagang di pasar Sidikalang justru sulit dikendalikan karena ketidak mampuan direktur yang diangkat Bupati Dairi. Tiga direktur tersebut sama sekali  tidak mempunyai latar belakang mengelola perusahaan daerah. Bagaimana mungkin mengelola masyarakat secara bear kalau yang mengurusi orang-orang parpol. Hasil selalu menimbulkan masalah. Paling  repot sepertinya pemkab Dairi tidak perduli dan  tidak merespon keluhan pedagang ini” tegasnya.
      Coba lihat bagaimana kondisi pasar sekarang, kotror, banjir dan repot. Padahal itu salah satu barometer penilaian kemajuan suatu daerah. Belum lagi masukan yang kita terima pedagang yang berjualan sepanjang jalan sekitar pasar tetap dikenakan restribusi. Maka pedagang yang berjualan diluar komplek pasar wajar merasa mereka sah karena membayar restribusi. Selama tidak jujur maka yakinlah pedagang tidak akan setuju apa yang dilakukan pemkab, tambahnya.
      Menurut wakil rakyat ini kekisruhan yang terjadi semua bermula dari pengangkatan direktur pasar  yang tidak mapan dalam mengelola pasar. Belum lagi keberadaan pedagang dilapangan yang dibiarkan tanpa aturan dan hasilnya pasar semberaut. “kita dari dewan banyak melakukan studi banding dan pasar Sidikalang memang paling parah yang pernah kita lihat. Anehnya pemkab bagai tak perduli dengan pa yang terjadi. Mereka dibiarkan terseleksi alam bagai tidak ada aturan lagi dalam berdagang. Maka ketika ditertibkan pedagang wajar melawan karena oknum-oknum petugas juga tidak jujur dalam mengelola restribusi berjualan,
      Menagggapi sulitnya pemkab Dairi melakukan pembenahan atas pedagang pasar Sidikalang tentu karena bermula dari aparat pemkab sendiri yang tidak jujur baik dalam kepemilikan kios. Ketidak tegasan dalam mengorganisasi pedagang hingga pungutan restribusi kepada semua pedagang. Maka ketika coba ditertibkan pedagang menolak. Kepada saya sendiri sebagai wakil rakyat pedagang banyak yang meminta tolong dan memang kalau begini “ribet”nya  pengelolaan pasar maka pemkab Sendiri yang kewalahan mengurusi pasar. Saya hanya mau katakan silahkan pilih orang yang menurut pemkab mampu karena hasilnya nanti juga pemkab yang kewalahan mengurusi. Sekarang baru terasa resiko memakai pejabat yang tidak punya latar pendidikan dan manajemen mengelola pasar lantas ditugasi sebagai direktur” sebut Togar. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar