Sidikalang-Dairi Pers : Anggota DPRD Dairi Togar Simorangkir
kepada Dairi Pers selasa (25/6) menyebutkan sepertinya sejak PD Pasar dijabat
oleh orang yang ada sekarang tetap menjadi langganaan masalah. Pedagang tidak
pernah
merasa nyaman bahkan beberapa kali harus demo ke kantor DPRD. “ Jika
sudah begini kwalitasnya Bupati tidak bertindak memang mau diapakan sebenarnya
Dairi ini “ sebut Togar.
Dikatakan dari permasalahan
yang terjadi di PD pasar Sidikalang yang membuat masyarakat bergejolak
tentu karena banyak ketidak puasan pedagang. Ada ketidak jujuran pihak
pengelola yang membuat pedagang merasa tidak nyaman. “ Apa yang saya dapatkan
dari para pedagang yakni masalah air yang
tidak beres, Sampah yang berserak. Dan banyak yang aneh dalam kepemilikan
kios dimana kios didominasi milik sejumlah pejabat di Dairi. Ini benar-benar
sangat memalukan dan terkesan rakus. Pedagang jadi sapi perahan. Dalam tiori
konon utamakan pedagang tetapi dalam kenyataan sesuai laporan banyak pejabat di
Dairi justru menguasai kios. Wajar pedagang marah” sebut Togar.
Disebutkan kalau masalah pedagang di pasar Sidikalang justru
sulit dikendalikan karena ketidak mampuan direktur yang diangkat Bupati Dairi.
Tiga direktur tersebut sama sekali tidak
mempunyai latar belakang mengelola perusahaan daerah. Bagaimana mungkin
mengelola masyarakat secara bear kalau yang mengurusi orang-orang parpol. Hasil
selalu menimbulkan masalah. Paling repot
sepertinya pemkab Dairi tidak perduli dan
tidak merespon keluhan pedagang ini” tegasnya.
Coba lihat bagaimana kondisi pasar sekarang, kotror, banjir dan
repot. Padahal itu salah satu barometer penilaian kemajuan suatu daerah. Belum
lagi masukan yang kita terima pedagang yang berjualan sepanjang jalan sekitar
pasar tetap dikenakan restribusi. Maka pedagang yang berjualan diluar komplek
pasar wajar merasa mereka sah karena membayar restribusi. Selama tidak jujur
maka yakinlah pedagang tidak akan setuju apa yang dilakukan pemkab, tambahnya.
Menurut wakil rakyat ini kekisruhan yang terjadi semua bermula
dari pengangkatan direktur pasar yang
tidak mapan dalam mengelola pasar. Belum lagi keberadaan pedagang dilapangan
yang dibiarkan tanpa aturan dan hasilnya pasar semberaut. “kita dari dewan
banyak melakukan studi banding dan pasar Sidikalang memang paling parah yang
pernah kita lihat. Anehnya pemkab bagai tak perduli dengan pa yang terjadi.
Mereka dibiarkan terseleksi alam bagai tidak ada aturan lagi dalam berdagang.
Maka ketika ditertibkan pedagang wajar melawan karena oknum-oknum petugas juga
tidak jujur dalam mengelola restribusi berjualan,
Menagggapi sulitnya pemkab Dairi melakukan pembenahan atas
pedagang pasar Sidikalang tentu karena bermula dari aparat pemkab sendiri yang
tidak jujur baik dalam kepemilikan kios. Ketidak tegasan dalam mengorganisasi
pedagang hingga pungutan restribusi kepada semua pedagang. Maka ketika coba
ditertibkan pedagang menolak. Kepada saya sendiri sebagai wakil rakyat pedagang
banyak yang meminta tolong dan memang kalau begini “ribet”nya pengelolaan pasar maka pemkab Sendiri yang
kewalahan mengurusi pasar. Saya hanya mau katakan silahkan pilih orang yang
menurut pemkab mampu karena hasilnya nanti juga pemkab yang kewalahan
mengurusi. Sekarang baru terasa resiko memakai pejabat yang tidak punya latar
pendidikan dan manajemen mengelola pasar lantas ditugasi sebagai direktur”
sebut Togar. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar