Rabu, 27 Februari 2013

Booming


     Di Era 70-an sebuah film anak-anak “ Chicha Koeshoyo” boming dan disenangi anak-anak kala itu. Tak jauh dari tahun itu juga Eddys  Silitonga boming dengan lagu mama saat debut pertamanya dimulai. Sangkin bomingnnya para ABG saat itu ikutan gila menggosok dagu dengan  ujung kerah baju
hingga memerah. Yang lebay kala itu ada yang memanaskan pecahan uang logam dan lagsung menggosokkannya  di dagu agar terlihat mirip dengan sang bintang boming kala itu dagu terbelah.
        Membuat sebuah produk boming gampang-gampang susah. Maka banyak perusahaan yang mati-matian promosi agar produknya dikenal. Seorang artis tua yang mulai hilang dari peminatnya kerap membuat berbagai tindakan aneh agar terlihat booming sehingga menaikkan kembali popularitasnya.
        Seorang mahasiswa jepang tiba-tiba kaya mendadak setelah  iseng iseng  menjual kue pudingnnya berwarna pelangi dengan nama Rainbow cake.  Puding berwarna layaknya pelagi itu boming di jepang yang otomatis menaikan pamor mahasiswa aneh itu. Intinya membuat boming gampang-gampang susah. Lihat saja solid AG penyanyi dangdut yang berdandan ala jin rambut botak dengan sekitar mata dihitamkan dengan baju ala manusai planet yang sangat mahal harganya justru menurutku kasihan dan berlebihan.
        Aku lebih suka merlihat gaya Jojon bermodalkan 1 X 1 Cm bulu dibawah hidung membuatnya lucu bahkan boming mengocok perut. Aku jugalebih suka melihat azis gagap dalam OVJ bermodalakan gagap akhirnya boming. Tidak banyak modal namun hasil jelas.
        Jokowi booming di DKI Jakarta bermodalan ketulusan dan ketulusan. Vigur yang satu ini langsung menjadi fenomena menarik dan dibahas hingga pelosok negeri. Praktis ketulusan dan gaya apa adanya itu membuat mata terbelalak kala mengalahkan raksasa tanah betawi Foke. Baju kotak-kotak yang menjadi ciri khasnya menjadi boming. Ada rasa bangga bagi orang yang mengenakannya sekalipun dia tidak punya hak pilih kala itu.
        Beberapa pecan silam Bupati Dairi Johnny Sitohang menjadi pemberitaan boming kala menyuguhkan pemadangan baru Ephorus HKI Lansung Sitorus membasuh kakinya menuju pertarungan pilkada Dairi untuk dua periode., Pemberitaan orang nomor satu Dairi itu ahirnya boming bahkan dibahas hingga Jakarta. Banyak perantau Dairi memberi komentar atas tindakan orang yang menyandang gelar  KRA dari kesultanan solo  tersebut. Dari banyaknya komentar lebih dari 90 persen diantara komentar menyebut tindakan itu lebay. Bukan hanya kaki yang dibasuh mendapat kritik yang membasuh juga terkena kritik.
        Sebagai vigur nomor satu memang wajar menjadi pusat pembicaraan publik. Maka sesungguhnya mudah untuk mendapat kepopuleran. Mudah menjadi booming  cukup lakukan hal yang nyaris tidak pernah orang lakukan  orang maka akan menjadi pusat pembicaraan. Namun boming karena  kritik dan dihujani komentar miring menjadi hasil.
        Sesungguhnya tidak ada yang melarang berpakaian CD saja jika berenang di pantai Kuta Bali. Bahkan ada yang sampai bertelanjang dana. Namun jangan coba lakukan itu di pasar Sidikalang Langsung booming dibahas  masyarakat. Terlepas dari ada dalih atau payung yang membenarkannya  orang akan lebih melihat sisi anehnya.
      Sesungguhnya tidak dilarang untuk menjadi popular. Hanya saja popular terbagi dua yakni popular karena prestasi dan popular karena aneh. Silahkan saja (Chief Of Editor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar