Ada
Apa Pak Bupati Dairi?
Sidikalang-Dairi Pers : Sekretaris DPC Masyarakat Pancasila
Indonesia Dairi Bobby Rahman Manik menyebutkan sangat terkejut mendengar
statemen yang dilakukan Johnny Sitohang
ketua DPD Partai Golkar Dairi yang juga
kini menjabat sebagai Bupati Dairi “Jika
tak Lagi Dicalonkan Golkar, Johnny Sitohang Maju dari Jalur Perseorangan.”
Banyak hal yang harus dicermati dari pernyataan ini dan mungkin hanya bagian
dari sebuah manufer yang dapat dimultitafsirkan.
Bobby Menyebutkan setelah membaca salah satu koran terbitan
medan pada 2 November 2012 dimana pada satu alinea Johnny menyebutkan “Kalau
Partai Golkar tidak lagi mendukung, Johnny Sitohang siap berhadapan dengan
calon dari Partai Golkar sendiri,” . Dengan demikian, katanya, akan
diketahui mana figur calon yang memiliki kekuatan di akar rumput dan mana yang
tidak.
Melihat kalimat tersebut jika benar diungkapkan seorang kader
tulen Golkar maka sangat jelas terlihat betapa percaya dirinya Johnny Sitohang
akan akar rumput (masyarakat) yang siap mendukungnya. Tentu hal itu tidak hanya
diucapkan Johnny dan pasti dia sudah punya data kuat sanggup mengalahkan
siapapun yang dimajukan golkar selain dirinya. Namun statemen itu sekaligus
melahirkan pertanyaan ada apa dengan Johnny Sitohang di tubuh Golkar. Apakah
beliau telah kehilangan mandat partai? “ Saya menilai dalam kalimat ini ada
kepercayaan diri yang berlebihan yang
tersirat atas kader lain yang ada di tubuh golkar jika dijadikan saingannya”
sebut Bobby.
Sementara itu Bobby membedah dalam kalimat lain Johnny Sitohang
menyebut latar belakang dirinya mengeluarkan statemen demikian, setelah berkaca
kepada pengalaman calon-calon dari partai tersebut di daerah-daerah lain yang
sudah menyelenggarakan Pilkada. Bisa saja nanti Partai Golkar tidak lagi
mencalonkan saya, mungkin karena persyaratan uang yang tidak saya sanggupi,
katanya. Jika demikian, lanjutnya, ia akan memilih maju lewat jalur independen.
“Saya optimis bisa memenuhi persyaratan dengan mendapat dukungan KTP”
Bobby menyebutkan menyimak kalimat tersebut ada keraguan sang
ketua Golkar Dairi akan partai yang telah membesarkannya apakah masih
memberikannya peluang atau tidak. Meski dengan memaki istilah mungkin karena
persyaratan uang setidaknya bahasa ini dapat diartikan bermacam oleh pembaca.
Setidaknya seakan-akan uang menjadi dasar berpikir partai memajukan calon. “
saya fikir ini pernyataan blunder yang dapat berbalik. Kecuali benar adalah
masalah dalam pencalonannya dari partai Golkar atas dirinya. Mungkin hanya
dirinya dan kader Golkar yang tahu soal uang di partai. Namun itu kurang
realistis diungkapkan di media sekalipun dalam kalimat itu menggunakan kata
mungkin” sebut Bobby.
Namun
demikian Bobby juga menyebut jika membaca keseluruhan pemberitaan itu maka ada
semacam kesan yang ditimbulkan seakan-akan Johnny Sitohang tersebut akan
dizolimi di partainya padahal dia telah
berhasil membesarkan golkar dan sukses memang dalam pilkada Dairi lalu.
Hal itu bisa menimbulkan keibaan dari masyarakat seakan-akan dia dizolimi dan
masyarakat akan bersimpati akan penzoliman yang dialaminya. “ Saya fikir ini
politik dan seni berpolitik yang dapat menimbulkan simpati maupun empati . Dan
sama sekali tidak mungkin Golkar akan meninggalkannya. Sangat jelas periode
silam beliau berkata maju dalam pilkada dengan persiapan lebih matang dengan
ungkapan tidak perlu lagi mengeluarkan dana karena partai sudah ada. Jika
sekarang keluar statemen meragukan partainya saya fikir ini sama sekali sudah
bertentangan dengan statemennya 4 tahun silam saat maju diusung Golkar. Semua
tahu siapa bakal calon Bupati terkaya saat ini. Sangat tidak mungkin seorang
incumbent menyebut dirinya mungkin karena persyaratan uang yang tidak saya
sanggupi. Ini benar-benar sebuah statemen yang bisa menimbulkan simpati. Namun
demikian biarlah dirinya yang tahu ada apa dengannya dan Partainya.” sebut
Bobby yang berharap sejatinya rakyat diberikan pencerahan politik yang lebih
bermartabat. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar