Bisikan Tuhan kepada Nabi
Ibrahim agar menyembelih anaknya Ismail
yang semata wayang menjadi kisah termulia. Kisah ini tonggak awal hari raya
qurban. Namun jika sekarang ada
orang mengatakan Tuhan telah berbisik kepadanya harusnya
dipertanyakan ijazah / sertifikat nabi yang dimiliki. Nanti sudah terbiasa
tidak punya sertifikat atau ijazah masih tetap ngotot.
Sementara elvi sukaesih dalam
lagu dangdut bisik-bisik tentangga kini mulai terdengar di telinga. Bisik bisik
kalau si kawan dah kehilangan kepercayaan . Dan paling kacau kalau ada istilah bisikan si bisu. Lantas apakah
jaman sekarang Tuhan masih mau berbisik
kepada manusia?. Saya khawatir
saja itu syetan yang menyamar jadi
Tuhan. Paling parah kalau itu hanya karangan. Tuhanpun di jual sedang
syetanpun di tipu .betapa luar
biasanya manusia yang satu ini.. Jadi jawabnya kalau itu karangan manusia
jenis ini benar-benar dipertanyakan kadar manusianya karena sanggup membawa
nama Tuhan dalam kebohongan dan menjual
syetan dengan harga rendah hanya
untuk berharap dipercayai orang..
Dalam Opera Van Java telinga si Nunung di bisikan si Sule. Tapi
nunung malah bergetar karena bukan bisikan yang datang tetapi telinga yang
diemut.. Jadi intinya jangan percaya dengan bisikan. Pastikan dulu apa itu asli
Tuhan atau malah syetan yang menyamar jadi Tuhan. Paling ditakutkan justru
hanya emut telinga. Bulu kuduk bisa berdiri karena geli geli enak he..he…
Aku tidak menyalahkan orang
yang suka berbohong dan aku juga tidak open dengan orang yang penuh kepalsuan . Tetapi jangan dipaksa
aku untuk percaya berbagai sandiwara yang dilontarkan. Aku harus
menghargai itu sebuah upaya menarik
kepercayaan orang. Tinggal orang yang mendengarnya saja bisa menerima atau
tidak. Tidak dipungkiri banyak juga orang yang percaya dengan lagu lama. Namun
kupastikan itu dari kalangan IQ jongkok . Kalau dia dari kalangan yang pernah
merasakan tamat SMA saja tentu otaknya bisa membedakan dan menyebutnya pembohong sejati..
Saya teringat semasa kecil
jika hari sabtu tiba menonton tukang jual obat di depan bioskop togar. Kalau
penonton belum ada saya masih dibiarkan mendengar koyok dan obat-obat yang digelar. Namun kalau
penonton sudah banyak anak-anak diusir. Katanya itu untuk orang dewasa. Aku
berharap tak banyak penonton hingga aku bebas mendengar cerita koyok yang
dikarang karang tukang jual obat koyok ini..
Cukup lihai tukang koyok yang
jualan obat kaki lima ini. Kadang dengan
menunjukkan sedikit sulap dan sesekali suaranya di mikropon diserak-serakkan.
Jadi terkesan macam betul aja. Agar orang percaya disediakan tiaga tau empat
orang penonton seakaan-akan itu benar. Orang-orang suruhan ini berperan
mensugesti para penonton. Mereka membeli obat dan itu membuat orang lain maju
juga membeli obat yang katanya hebat.
Nah demikian juga mental orang
yang berani berkata Tuhan telah berbisik kepadanya. Adanya juga yang tepuk
tangan seakan benar kejadian itu ada. Padahal itu hanya karangan . Namun demi
nama angkat telor dan loyalitas kebablasan sanggup mematikan kecedrdasan
otaknya. Pokoknbya kalau bosnya berbohonbg seakan-akan percaya. Bahkan kalau
bosnya ini kelak mengumbar koyok tidak lama lagi akan diangkat sebagai Tuhan
barang kali masnusia-manusia dongok di sekitar juga akan tepuk tangan seperti
percaya. Jadi kalau jaman sekarang ada orang mengaku –ngaku Tuhan berbisik di
Telinganya jangan percaya karena dia tak lebih hanya tukang koyok yang jual
obat kuat di kaki lima (R.07)
Tulisan yang bagus menggelitik. Terima kasih idenya dan teruslah menulis kawan.
BalasHapus