Teknik Oknum PPTK Korupsi Uang
Kelompok
Sidikalang-Dairi Pers : Masalah dugaan korupsi dana KBR dinas
kehutanan Dairi proyek tahun 2011 yang diperkirakan hampir Rp. 1 miliiar konon
menurut kepala dinas kehutanan Dairi tengah
diperiksa polres Dairi bukan tidak
mungkin akan menyeret oknum PPTK dishut Dairi JT serta Oknum kepala Dinas
kehutanan Dairi Ir. AB. Namun apakah polres Dairi mampu mengungkap dugaan
korupsi ini atau malah kasus ini diam tidak jelas akhirnya.
Data yang diperoleh Dairi Pers sebanyak 30 kelompok tani
mendapat dana masing masing 50 juta untuk pembibitan dan Rp. 45 juta untuk dana
penanaman. Namun demikian proyek yang bersumber dari dana APBN ini tidak mulus
dinikmati kelompok.
Dari data yang diperoleh Dairi Pers kelompok Tani yang
berhubungan dengan proyek ini yakni Alam hijau, Bako Raya di Sitinjo,
Marsiurupan, marsiupuan Tani maju ,tani
jaya , sada ukur dan Anugrah Parbuluan
dan Lae hole. Sementara itu di sumbul bersinar, maju tani, kestamber, UD Mekan
K Taruna, Tani Jaya , Sumber Jaya, Tani Maju, Pandumaan Tani Fajar dan Jijau
Dame . sedang di Pegagan hilir kelompok penerima yakni sada arih, saroha Tani
Maduma, Marekumbeur, Dos roha. Dan di silalahi sabungan penerima yakni
lestaraio , sada hata, mekar,dan di Berampu
Mbuah Page dan Lae bahu.
Kelompok ini menerima masing masing 50 juta untuk Dana
pembibitan dan Rp. 45 juta dana penanaman.
Dari hasil rekaman pengakuan anggota kelompok yang diterima
Dairi pers menyebutkan tehnik oknum PPTK
dishut Dairi JT mendapatkan dana dari kelompok mereka cukup sederhana. Meski
dana langsung ditransper ke rekening kelompok namun Oknum PPTK JT mempunyai
teknis sederhana untuk mendapat uang dari
kelompok. JT sendiri berdalih tidak bisa korupsi karena dana langsung
ditransper ke kelompok. Alasan yang dibangun karena ahal itu adalah proyek APBN
maka dana langsung ditransper ke kelompok tani.
Diterangkan beberapa sumber yang juga ketua kelompok cara yang
dilakukan oknum JT semua kartu rekening kelompok dikumpulkan dengan alasan
lebih nyaman di tangan oknum PPTK . Dalih yang digunakan jika rekening ditangan
ketua kelompok maka dikhawatirkan akan digunakan pribadi.
Namun kemudian yang terjadi saat pencairan dana pembibitan Rp.
50 juta oknum ini meminta 15 %. Sehingga jika Rp. 50 juta dipotong 15 % sebesar
Rp. 7.500.000. Jika dikalikan dengan 30 kelompok maka oknum PPTK mengantongi
dana Rp., 225.000.000. itu masih dari dana pembibitan.
Selanjutnya masih dalam rekaman yang diberikan kepada Dairi
pers pengakuan beberapa ketua kelompok ini menyebutkan kalau dari dana
penanaman Rp. 45.000.000 per kelompok namun yang diberikan kepada mereka Rp. 22
juta saja. Sedang 23 juta lagi tidak disampaikan. Sehingga dengan sisa dana
yang jelas Rp. 23 juta dikalikan ke 30 kelompok maka jumlah dana Rp. 690
.000.000 sehingga total dugaan korupsi proyek KBR tahun 2011 silam diperkirakan
hampir Rp 1 miliar.
Masalah dugaan korupsi ini telah dikonfrimasikan Dairi Pers
kepada kepala dinas kehutanan DairiAgus Bukka
beberapa pekan silam dengan langsung memperdengarkan rekaman pengakuan
ketua kelompok tani penerima dana. . Namun denhgan entengnnya Agus Buka selaku
kepala dinas kehutanan Dairi menyebut sebaiknya menjumpai langsung PPTKnya
saja. Dengan enteng juga Agus Bukka menuduh “ kan bapak telah mengadukan ini ke
kasat reserse?” sebutnya ringan.
Kapolres Dairi AKBP Enggar preanom yang coba dikonfrimasi Dairi
pers pekan silam atas perkembangan dugaan korupsi di proyek KBR ini tidak
berhasil. Namun masukan dari polres Dairi menyebutkan benar kasus ini tengah
ditangani reserse polres Dairi. Namun belum ada ditetapkan tersangka dalam
kasus dugaan korupsi ini. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar