Rabu, 07 November 2012

Diduga Rp 1 M Korupsi KBR Dishut Dairi


Teknik Oknum PPTK Korupsi Uang Kelompok
      Sidikalang-Dairi Pers : Masalah dugaan korupsi dana KBR dinas kehutanan Dairi proyek tahun 2011 yang diperkirakan hampir Rp. 1 miliiar konon menurut kepala dinas kehutanan Dairi tengah
diperiksa polres Dairi bukan tidak mungkin akan menyeret oknum PPTK dishut Dairi JT serta Oknum kepala Dinas kehutanan Dairi Ir. AB. Namun apakah polres Dairi mampu mengungkap dugaan korupsi ini atau malah kasus ini diam tidak jelas akhirnya.
      Data yang diperoleh Dairi Pers sebanyak 30 kelompok tani mendapat dana masing masing 50 juta untuk pembibitan dan Rp. 45 juta untuk dana penanaman. Namun demikian proyek yang bersumber dari dana APBN ini tidak mulus dinikmati kelompok.
      Dari data yang diperoleh Dairi Pers kelompok Tani yang berhubungan dengan proyek ini yakni Alam hijau, Bako Raya di Sitinjo, Marsiurupan, marsiupuan  Tani maju ,tani jaya , sada ukur  dan Anugrah Parbuluan dan Lae hole. Sementara itu di sumbul bersinar, maju tani, kestamber, UD Mekan K Taruna, Tani Jaya , Sumber Jaya, Tani Maju, Pandumaan Tani Fajar dan Jijau Dame . sedang di Pegagan hilir kelompok penerima yakni sada arih, saroha Tani Maduma, Marekumbeur, Dos roha. Dan di silalahi sabungan penerima yakni lestaraio , sada hata, mekar,dan di Berampu  Mbuah Page dan Lae bahu.
      Kelompok ini menerima masing masing 50 juta untuk Dana pembibitan dan Rp. 45 juta dana penanaman.
      Dari hasil rekaman pengakuan anggota kelompok yang diterima Dairi pers menyebutkan tehnik  oknum PPTK dishut Dairi JT mendapatkan dana dari kelompok mereka cukup sederhana. Meski dana langsung ditransper ke rekening kelompok namun Oknum PPTK JT mempunyai teknis sederhana untuk mendapat uang dari  kelompok. JT sendiri berdalih tidak bisa korupsi karena dana langsung ditransper ke kelompok. Alasan yang dibangun karena ahal itu adalah proyek APBN maka dana langsung ditransper ke kelompok tani.
      Diterangkan beberapa sumber yang juga ketua kelompok cara yang dilakukan oknum JT semua kartu rekening kelompok dikumpulkan dengan alasan lebih nyaman di tangan oknum PPTK . Dalih yang digunakan jika rekening ditangan ketua kelompok maka dikhawatirkan akan digunakan pribadi.
      Namun kemudian yang terjadi saat pencairan dana pembibitan Rp. 50 juta oknum ini meminta 15 %. Sehingga jika Rp. 50 juta dipotong 15 % sebesar Rp. 7.500.000. Jika dikalikan dengan 30 kelompok maka oknum PPTK mengantongi dana Rp., 225.000.000. itu masih dari dana pembibitan.
      Selanjutnya masih dalam rekaman yang diberikan kepada Dairi pers pengakuan beberapa ketua kelompok ini menyebutkan kalau dari dana penanaman Rp. 45.000.000 per kelompok namun yang diberikan kepada mereka Rp. 22 juta saja. Sedang 23 juta lagi tidak disampaikan. Sehingga dengan sisa dana yang jelas Rp. 23 juta dikalikan ke 30 kelompok maka jumlah dana Rp. 690 .000.000 sehingga total dugaan korupsi proyek KBR tahun 2011 silam diperkirakan hampir Rp 1 miliar.
      Masalah dugaan korupsi ini telah dikonfrimasikan Dairi Pers kepada kepala dinas kehutanan DairiAgus Bukka  beberapa pekan silam dengan langsung memperdengarkan rekaman pengakuan ketua kelompok tani penerima dana. . Namun denhgan entengnnya Agus Buka selaku kepala dinas kehutanan Dairi menyebut sebaiknya menjumpai langsung PPTKnya saja. Dengan enteng juga Agus Bukka menuduh “ kan bapak telah mengadukan ini ke kasat reserse?” sebutnya ringan.
      Kapolres Dairi AKBP Enggar preanom yang coba dikonfrimasi Dairi pers pekan silam atas perkembangan dugaan korupsi di proyek KBR ini tidak berhasil. Namun masukan dari polres Dairi menyebutkan benar kasus ini tengah ditangani reserse polres Dairi. Namun belum ada ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi ini. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar