Duit telah lahir sebagai sebuah kekuatan maha dahsyat di
bumi. Duit mempunyai kekuatan luar biasa dibawah kekuasaan sang maha Pencipta.
Bahkan ada juga
yang menjadikan duit sebagai Tuhan. Memang terbukti duit nyaris
bisa mengujudkan semua impian. Tinggal satu saja yang tidak dapat ditaklukkan
duit yakni kematian.
Orang bekerja untuk
duit. Orang berperang pasti ada motif duit. Orang mengejar jabatan ketua STM,
kepling, lurah, camat, Bupati, Gubernur hingga presiden pasti karena duit. Ada
oarag yang memilih pemimpinnya karena duit. Dan orang masuk penjara kasus
korupsi juga karena duit. Di dunia malam orang sanggup menjual tubuhnya karena
duit. Orang jadi maling juga karena duit.
Kini harga diri
seseorang kebayakan dinilai dari seberapa besar duit yang dimiliki,
seberapa besar asset yang dipunya dan seberapa banyak isi kartu kreditnya.
Anehnya tidak perduli dari mana dan bagaimana mendapatkan duit. Pokoknya orang
kaya dengan duit melimpah maka semua
bisa diatur. Hampir tidak ada lagi di dunia ini yang tidak bisa diatur dengan
duit. Punya kasus hukum bisa mengatur dengan duit. Tidak punya anak bisa dibeli
dengan duit. Dan apapun bisa diatur dengan duit. Maka orang berlomba mencari
duit mulai dari cara yang sah hingga cara kotor dan korup.
DPRD Dairi terpecah karena duit. Dan banyak kutahu orang yang
menjadi kepala sekolah karena duit. Jadi PNS karena duit dan jadi Bupati juga
karena duit. Lantas mengapa duit menjadi raja? Mengapa hukum bisa dibeli? mengapa ketegasan bisa bengkok hanya karena
benda ini ? Itu semua karena tanpa duit hidup pasti susah. Dengan duit hidup kita bisa disegani. Hingga
kini aku belum pernah bertemu dengan orang yang tidak butuh duit. Namun aku
lebih sering bertemu orang yang menjadikan duit sebagai Tuhan.
Aku mengenal seorang mantan sekda dan seorang antan bupati . Kelakukan yang dua ini sama luar biasanya
soal kepercayaan yang dianutnya bahwa
duit tempatnya disejajarkan dengan Tuhan. Jika memberi uang kepada orang Rp. 20
ribu pasti berkata “ unang diboto jolma da”. Kalau perjalanan dinas ke Medan
supirnya cukup dibelikan aqua itupun ukuran gelas Rp. 500.
Sang mantan bupati lebih parah ketika duit dikuasai berlaku sombong , arogan, sesumbar
Sudah biasa sekeluarga berangkat ramai-ramai ke Bali untuk merayakan
ultah. Gila-gilaan shoping ke Singapura.
Jangan tanya kesombongan . Baru dilantik menjadi bupati langsung berkata
laut-laut ma…darat darat ma…bahkan dua ekor anjingnya berwarna hitam harus makan rendang baru selera.
Namun kini kulihat harga keduanya tak lebih dari seekor
anjing yang kudisan diseluruh tubuhnya. Datang ke pesta untuk mengendus
sisa-sisa makanan. Jika melintas orang meludah. Hus..hus.. menjadi
langganannya. Kisah ini menggambarkan betapa duit sangatlah berharga. Betapa
duit sangat berperan dalam harga diri.
Saya hanya menyarankan karena duit adalah penentu maka selama
berjabatan usahakanlah korupsi dan menimbun harta. Lakukan korupsi menjadi budaya karena nanti duit itu sangat penting membeli
betadine saat badan mulai kudisan layaknya anjing . Jangan pernah malu memakan
hak orang. Dan jangan juga malu memberi makan anak istri dengan uang korupsi.
Karena nanti setelah kekuasaan habis toh akan dianggap banyak orang hanya
seekor anjing. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar