Kamis, 27 September 2012

Duit


        Duit telah lahir sebagai sebuah kekuatan maha dahsyat di bumi. Duit mempunyai kekuatan luar biasa dibawah kekuasaan sang maha Pencipta. Bahkan ada juga
yang menjadikan duit sebagai Tuhan. Memang terbukti duit nyaris bisa mengujudkan semua impian. Tinggal satu saja yang tidak dapat ditaklukkan duit yakni kematian.
        Orang bekerja  untuk duit. Orang berperang pasti ada motif duit. Orang mengejar jabatan ketua STM, kepling, lurah, camat, Bupati, Gubernur hingga presiden pasti karena duit. Ada oarag yang memilih pemimpinnya karena duit. Dan orang masuk penjara kasus korupsi juga karena duit. Di dunia malam orang sanggup menjual tubuhnya karena duit. Orang jadi maling juga karena duit.
        Kini harga diri  seseorang kebayakan dinilai dari seberapa besar duit yang dimiliki, seberapa besar asset yang dipunya dan seberapa banyak isi kartu kreditnya. Anehnya tidak perduli dari mana dan bagaimana mendapatkan duit. Pokoknya orang kaya dengan  duit melimpah maka semua bisa diatur. Hampir tidak ada lagi di dunia ini yang tidak bisa diatur dengan duit. Punya kasus hukum bisa mengatur dengan duit. Tidak punya anak bisa dibeli dengan duit. Dan apapun bisa diatur dengan duit. Maka orang berlomba mencari duit mulai dari cara yang sah hingga cara kotor dan korup.
        DPRD Dairi terpecah karena duit. Dan banyak kutahu orang yang menjadi kepala sekolah karena duit. Jadi PNS karena duit dan jadi Bupati juga karena duit. Lantas mengapa duit menjadi raja? Mengapa hukum bisa dibeli?  mengapa ketegasan bisa bengkok hanya karena benda ini ? Itu semua karena tanpa duit hidup pasti susah.  Dengan duit hidup kita bisa disegani. Hingga kini aku belum pernah bertemu dengan orang yang tidak butuh duit. Namun aku lebih sering bertemu orang yang menjadikan duit sebagai Tuhan.
        Aku mengenal seorang mantan sekda dan  seorang antan bupati  . Kelakukan yang dua ini sama luar biasanya soal  kepercayaan yang dianutnya bahwa duit tempatnya disejajarkan dengan Tuhan. Jika memberi uang kepada orang Rp. 20 ribu pasti berkata “ unang diboto jolma da”. Kalau perjalanan dinas ke Medan supirnya cukup dibelikan aqua itupun ukuran gelas Rp. 500.
        Sang mantan bupati lebih parah ketika duit  dikuasai berlaku sombong , arogan, sesumbar Sudah biasa sekeluarga berangkat ramai-ramai ke Bali untuk merayakan ultah.  Gila-gilaan shoping ke Singapura. Jangan tanya kesombongan . Baru dilantik menjadi bupati langsung berkata laut-laut ma…darat darat ma…bahkan dua ekor anjingnya berwarna hitam  harus makan rendang baru selera.
        Namun kini kulihat harga keduanya tak lebih dari seekor anjing yang kudisan diseluruh tubuhnya. Datang ke pesta untuk mengendus sisa-sisa makanan. Jika melintas orang meludah. Hus..hus.. menjadi langganannya. Kisah ini menggambarkan betapa duit sangatlah berharga. Betapa duit sangat berperan dalam harga diri.
        Saya hanya menyarankan karena duit adalah penentu maka selama berjabatan usahakanlah korupsi dan menimbun harta. Lakukan  korupsi menjadi budaya  karena nanti duit itu sangat penting membeli betadine saat badan mulai kudisan layaknya anjing . Jangan pernah malu memakan hak orang. Dan jangan juga malu memberi makan anak istri dengan uang korupsi. Karena nanti setelah kekuasaan habis toh akan dianggap banyak orang hanya seekor anjing. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar