Pada bulan puasa silam tayangan Opera Van Java Trans 7 menjadi
langgananku sahat sahur. Ditengah acara Mpok Nori pelawak kawakan dari betawi
mempunyai session “ nori..nori…nori…curhat donk…….”.
Nah diacara inilah pelawak
wanita senior itu menjawab curhat sule, parto, nunung , azis gagap atau siapa
saja bintang tamunya. Menjadi lucu karena apa yang ditanya saat curhat dijawab
tidak nyambung oleh Mpok Nori. Sangkin lucunya sering sekali Nunung harus
ngompol di celana karena tidak tahan lucu.
Curhat biasanya karena galau ,gundah, resah hingga mendesah.
Namanya juga sudah berakhiran ah…maka yang terjadi marah. Itu biasanya yang
terjadi pada orang yang suka curhat. Seseorang yang suka curhat biasanya akan
jatuh pada teman curhatnya. Makanya jika ada galau hati baiknya jujur saja
mencari jalan keluar bukan menumpahkanya ke orang banyak. Apalagi
berulang-ulang akan ada yang menangkapnya negatif.
Nah pada bulan yang sama akhir puasa aku mendengar seorang
petinggi di Dairi juga curhat di acara buka puasa bersama pemkab Dairi di rumah
dinas wakilnya. Petinggi itu curhat soal satu acount di jejaring sosial
Facebook mengatasnamakan dirinya. Acount itu dibantahnya habis bukanlah
miliknya. Namun ini bukan yang pertama kali. Ketidaksenangannya atas acount itu
juga pernah dicurhatinya di sidang dewan. Dan beberapa kali dilansir di koran
lokal.
Jujur aku tidak berteman dengan acount itu. Juga aku tidak
tertarik dengan acount itu karena kuanggap aku bukanlah orang keren yang pantas
berteman dengan acount sekaliber itu. Memang pernah selintas terlihat acount
itu dan kulihat foto-foto didalamnya gagah, keren dan ada foto sedikit pribadi seorang berenang di kolam namun aku tidak
berani mengatakan itu bos, ketua atau petinggi
karena seumur hidupku tidak pernah bermimpi melihat seorang petinggi
berenang. Lagi pula aku tidak tertarik
melihat laki-laki mandi. Hanya dalam fikiranku jika benar itu dia pasti
yang memfotonya adalah orang dekatnya. Kan gak mungkin orang sembarangan.
berani memfoto sekaliber itu tengah berenang
Galau sah-sah saja namun seorang wakil rakyat Piser Simamora
dalam pemandangan umumnya saat masih tahun pertama di dewan juga mengatakan
harusya mengadu resmi saja jika acount itu bukan miliknya. Karena katanya saat
ditanya hanya mengadu lisan. Tidak mungkin
polisi tidak memproses aduan jika
itu resmi dan tertulis. Namun jika lisan yah lain ceritanya. Jadi agar tidak
lucu layaknya curhat Mpok Nori sebaiknya prosedur saja dan resmi adukan
tertulis maka masalah acount begini adalah “ gelleng” sama polisi menuntaskannya.
Orang bijak mengatakan
hati-hati memilih teman curhat. Apalagi seorang istri karena sering juga
terjadi salah memilih teman curhat rumah tangga berantakan. Keseringan curhat dibilang juga anak-anakan.
Gerah akan facebook porsinya ke aparat bukan ke peserta buka puasa bersama. Ini tidak jauh beda dengan menderita
sakit kepala diberikan obat handy plas . Sudah sakitnya tak mereda handy plas
lengket di kepala malah bikin lucu.
Tetapi silahkan saja curhat-curhatan. Apalagi berulang-ulang
dan jangan salahkan orang memberi penilaian. Tentu semua ada resiko (Chief Of
Editor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar