Rabu, 19 September 2012

Curhat


     Pada bulan puasa silam tayangan Opera Van Java Trans 7 menjadi langgananku sahat sahur. Ditengah acara Mpok Nori pelawak kawakan dari betawi mempunyai session “ nori..nori…nori…curhat donk…….”.
Nah diacara inilah pelawak wanita senior itu menjawab curhat sule, parto, nunung , azis gagap atau siapa saja bintang tamunya. Menjadi lucu karena apa yang ditanya saat curhat dijawab tidak nyambung oleh Mpok Nori. Sangkin lucunya sering sekali Nunung harus ngompol di celana karena tidak tahan lucu.
      Curhat biasanya karena galau ,gundah, resah hingga mendesah. Namanya juga sudah berakhiran ah…maka yang terjadi marah. Itu biasanya yang terjadi pada orang yang suka curhat. Seseorang yang suka curhat biasanya akan jatuh pada teman curhatnya. Makanya jika ada galau hati baiknya jujur saja mencari jalan keluar bukan menumpahkanya ke orang banyak. Apalagi berulang-ulang akan ada yang menangkapnya negatif.
      Nah pada bulan yang sama akhir puasa aku mendengar seorang petinggi di Dairi juga curhat di acara buka puasa bersama pemkab Dairi di rumah dinas wakilnya. Petinggi itu curhat soal satu acount di jejaring sosial Facebook mengatasnamakan dirinya. Acount itu dibantahnya habis bukanlah miliknya. Namun ini bukan yang pertama kali. Ketidaksenangannya atas acount itu juga pernah dicurhatinya di sidang dewan. Dan beberapa kali dilansir di koran lokal.
      Jujur aku tidak berteman dengan acount itu. Juga aku tidak tertarik dengan acount itu karena kuanggap aku bukanlah orang keren yang pantas berteman dengan acount sekaliber itu. Memang pernah selintas terlihat acount itu dan kulihat foto-foto didalamnya gagah, keren dan ada foto sedikit pribadi  seorang berenang di kolam namun aku tidak berani mengatakan itu bos, ketua atau petinggi  karena seumur hidupku tidak pernah bermimpi melihat seorang petinggi berenang. Lagi pula aku tidak tertarik  melihat laki-laki mandi. Hanya dalam fikiranku jika benar itu dia pasti yang memfotonya adalah orang dekatnya. Kan gak mungkin orang sembarangan. berani memfoto sekaliber itu tengah berenang         
      Galau sah-sah saja namun seorang wakil rakyat Piser Simamora dalam pemandangan umumnya saat masih tahun pertama di dewan juga mengatakan harusya mengadu resmi saja jika acount itu bukan miliknya. Karena katanya saat ditanya hanya mengadu lisan. Tidak mungkin  polisi tidak  memproses aduan jika itu resmi dan tertulis. Namun jika lisan yah lain ceritanya. Jadi agar tidak lucu layaknya curhat Mpok Nori sebaiknya prosedur saja dan resmi adukan tertulis maka masalah acount begini adalah “ gelleng” sama polisi menuntaskannya.
Orang bijak mengatakan hati-hati memilih teman curhat. Apalagi seorang istri karena sering juga terjadi salah memilih teman curhat rumah tangga berantakan.  Keseringan curhat dibilang juga anak-anakan. Gerah akan facebook porsinya ke aparat bukan ke peserta buka puasa  bersama. Ini tidak jauh beda dengan menderita sakit kepala diberikan obat handy plas . Sudah sakitnya tak mereda handy plas lengket di kepala malah bikin lucu.
      Tetapi silahkan saja curhat-curhatan. Apalagi berulang-ulang dan jangan salahkan orang memberi penilaian. Tentu semua ada resiko (Chief Of Editor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar