Kamis, 21 Agustus 2014

Saling Klaim Legal, Marga Kabeaken Pakpak Bharat Bentrok , 10 Luka



Pakpak B- Dairi Pers :  Saling klaim atas organisasi marga kabeaken di Dusun Lae Meam Desa Surung Mersada Kecamatan Kerajaan , Pakpak Bharat  di duga kuat penyebab awal bentrok intern marga tersebut senin (11/8) . sekitar 10 orang menderita luka akibat peristiwa ini . Namun  aparat Kodim
0206 Dairi dan Polres Pakpak Bharat berhasil meredam perkelahian itu tidak meluas.
Data yang diperoleh Dairi pers  peristiwa naas itu  bermula dalam Acara peresmian Sulang Silima Marga Kabeaken Keturunan Ratte Batu Surung Lae Meam di Dusun Lae Meam Desa Surung Mersada Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat . Setahu bagaimana terjadi perkelahian yang melibatkan komunitas intern satu marga tersebut.
Pertengkaran berujung perkelahian itu disebutkan menggunakan senjata tajam dan balok kayu . Bahuno Kabeaken (47) terluka di kening akibat pukulan kayu, sedang tangannya tersayat pisau.  Sunaryo Kabeaken menjelaskan pihaknya  bersama Abdul Kabeakan dan Darno mendatangi pesta sulang silima Kabeaken yang digelar . Mereka mempertanyakan isi acara namun mereka malah mendapatkan perlawanan.  ketiganya langsung dikeroyok hingga terkapar.  Diperkirakan sedikitnya 10 orang menjadi korban dalam peristiwa intern marga tersebut.Di antaranya Rahmudin Kebeaken, Kasmin Kabeaken, Jamilah Solin, Sahria Kabeaken.
Salah satu sumber menyebutkan  ketegangan di internal penduduk itu sudah berlangsung lama. Bahkan, di zaman penjajahan Belanda pernah ribut. Ketidak harmonisan  itu dilatarbelakangi sikap untuk mempertahankan pengurus Sulang Silima Marga Kabeaken. 
Kelembagaan  versi Ketua Nengke Kabeaken dan Sekretaris Kasim Kabeaken telah  dilantik tahun 2013.  Sementara, pelaksanaan pesta sulang silima Kabeakan senin (11/8) juga  marga Kabeaken tetapi bukan termasuk silsilah Ratte Batu. Keberadaan marga dimaksud di Tanah Pakpak itu terkait nenek moyang mereka mempersunting perempuan atau disebut beru Berutu. Marga Berutu berposisi kula-kula dan pada seremoni terdahulu telah menerima penghormatan.
Sementara itu Jepri Kabeakan unsur pelaksana syukuran mengatakan, kegiatan langsung terhenti setelah 10 orang datang membubarkan acara. Sehingga pertengkaran tidak dapat dielakkan.
Dandim  0206 Dairi Letkol Arh Rahmady Barungsinang dan Wakapolres Pakpak Bharat Kompol Titus Sianturi bersama para kepala satuan segera turun ke lapangan guna memulihkan situasi.  Wakapolres menyebutkan ada dualisme kepengurusan sulang silima dan masing-masing merasa legal. Menurutnya, korban luka tercatat 6 orang. Kedua kubu diharap saling menahan diri dan tidak melanjutkan aksi perkelahian .
       Pihaknya memastikan kasus itu menjadi perhatian khusus dan diproses . Namun tidak menutup kemungkinan juga menawarkan solusi untuk menyelesaikan pertengkaran tersebut. (R.02/ 07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar