Selasa, 19 November 2013

Kejatisu Harus Ungkap Siapa Otak Dibalik Dugaan Korupsi PDAM Dairi



Dikerjakan Dinas Cipta Karya

Sidikalang-Dairi Pers : Menyusul pernyatan resmi tim penyidik Kejatisu  minggu depan akan memeriksa Direktur Utama  PDAM Tirta Nciho RG  serta bendaharanya MS  yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
korupsi penyimpangan proyek senilai Rp 9 miliar tahun anggaran 2010 dijadwalkan akan segera di panggil oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut).. Harusnya aparay kejaksaan sumut tersebut mampu mengungkap siapa sesungguhnya yang bersalah atau menjadi korban dalam proyek pengadaan air bersih tersebut.
Keterangan Kasipenkum Kejati Sumut, Chandra Purnama di Medan, Senin, mengatakan dalam kasus korupsi tersebut, tim penysaaidik juga akan memeriksa tersangka MS, bendahara PDAM Dairi.
Dikatakan Chandra, setelah ditetapkan sebagai tersangka, keduanya belum pernah diperiksa. Begitu juga dengan saksi-saksi belum ada yang dipanggil.”Jadi ini pemanggilan yang pertama kepada keduanya sebagai tersangka,”.
Kedua pejabat PDAM Dairi yang masih aktif,  ditetapkan sebagai tersangka korupsi penyimpangan proyek senilai Rp 9 miliar tahun anggaran 2010.Penetapan kedua tersangka itu dilakukan setelah penyidik melakukan ekspos pada 29 Oktober lalu. “Kemudian pada (1/11/2013) kemarin ditetapkan penyidik menjadi tersangka,” ujarnya. Dugaan korupsi ini, jelas Chandra berawal dari kucuran dana dari Menteri Keuangan dalam bentuk Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal (DPDF) tahun 2010 silam untuk pembangunan infrastruktur air bersih di daerah itu.
Namun sayangnya, dari total anggaran Rp9 miliar yang dikucurkan, PDAM Tirta Nciho itu mengerjakan proyek tersebut tidak sesuai dengan acuan yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.”Dalam kasus ini, penyidik menemukan adanya anggaran yang tidak sesuai dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Makanya berujung menjadi temuan korupsi,”.
Kasus ini sendiri, lanjut Chandra, merupakan laporan dari masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh penyidik. Setelah dilakukan pengusutan, ternyata ditemukan adanya unsur korupsi.

Ketua Tim Penyidik Pidana Khusus Dharmabella Timbaz mengatakan, selain akan memanggil saksi-saksi dan juga tersangka nanti, pihaknya juga akan menunggu hasil audit BPKP Sumut untuk kepastian kerugian keuangan negara.”Begitu juga dengan penyidikan masih terus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru nanti,” tandasnya.
Cipta Karya
Sementara itu Proyek pengadaan sarana air bersih yang dikerjakan diketahui dil;akukan dinas  cipta karya Dairi. Mulai dari proses tender hingga pengerjaan proyek dilakukan dinas Cipta Karya Dairi.
Alokasi proyek juga ditetapkan dibeberapa titik diantara di Sumbul , Tingalingga, Parongil dan Sidikalang. Pengerjaan proyek ini dilakukan oknum-oknum rekanan yang diketahui dekat dengan kekusaan.
Persoalan proyek ini sebenarnya sudah sering menjadi sorotan media karena semua proyek yang dikerjakan tergolong gagal karena air yang dijanjikan tidak kunjung mengalir.
Catatan Dairi Pers proyek mengadaan air bersih ini digiring menggunakan jaringan dirut PDAM. Namun sesampai di Dairi justru diplot untuk anggaran dinas Cipta Karya.  Sehingga pengerjaan proyek total dilakukan  dan diawasi dinas Cipta Karya.
Masih sesuai catatan Dairi Pers masalah proyek ini pernah menjadi bulan-bulanan media di Dairi karena dinas cipta Karya malah ingin mengembalikan proyek yang dikerjakannya itu kepada PDAM. Dirut PDAM RG diketahui beberapa kali menolak berita acara pengalihan proyek tersebut kepada PDAM hingga diduga kuat dengan menggunakan pengaruhnya seoarang petinggi di Dairi memaksa RG agar menandatangani berita acara proyek tersebut dan RG akhirnya menandatangi proyek yang tidak dikerjakannya itu.
Besar dugaan kalau RG merupakan korbaaan dari tekanan yang dialaminya karena meski sebagai pihak yang dapat menggiring dana justru pengerjaannya dilakukan instansi lain. Setelah bermasalah justru RG dipaksa menerima proyek tersebut. Hasil akhir Kejatisu menetapkan RG malah yang menjadi tersangka (R.07)

1 komentar:

  1. He..he...kalau duitnya masih banyak semua berebut. Sekarang minta tanggung jawab semua mengelak....

    BalasHapus