Sidikalang-Dairi Pers : Sejumlah insan jurnalis merangkap agen
Koran /media cetak di Dairi resah sehubungan dengan penolakan berlanganan Koran
disejumlah kantor pemerintah di Dairi.
Sejumlah
jurnalis mensinyalir kalau penolakan itu sepertinya perintah. Kondisi itu membuat
jurnalis di Dairi kecewa dan menyebut kejadian itu sebagai bukti lemah dan
kegagalan pemkab menjalin kerjasama dengan media. Penolakan koran dengan
mengkambinghitamkan penolakan R APBD Dairi oleh DPRD Dairi terkesan mengada ada.
Bahkan di duga kuat pemkab Dairi sengaja membuat pengumuman itu sehingga
seakan-akan DPRDlah yang bertanggungjawab atas semua kisruh yang terjadi.
Sejumlah jurnalis di Dairi kepada Dairi Pers Sondang Silalahi menyebutkan berkaitan dengan
keputusan sejumlah kantor pemerintah di Dairi menyetop langganan Koran
merupakan suatu kelemahan pemkab Dairi yang tidak mampu membina hubungan baik
dengan media dan pekerja pers. “ dimana juga media diakui keberadaannya sebagai
alat control dan alat penyambung lidah pemerintah. Dengan keputusdan tersebut
maka akan berdamapak banyak hal dalam pemerintahan Dairi.”
Feroskan Manurung wartawan Batak Pos menyebutkan penolakan
langganan Koran di pemkab Dairi akan
menbuat pemerintah Dairi gelap. “ jelas ada upaya menyembunyikan padahal
undang-undang mensyaratkan pemkab harus transparan. Dan semua itu akan ada
dampaknya. Puluhan tahun saya menjadi
jurnalis di Dairi baru ini sejarah pertama pemkab Dairi berseberangan dengan
wartawan “ sebut manurung.
Ditambahkan sebagaimana diketahui media adalah alat control
yang dapat menghubungkan pemerintah dan public maka dengan penyetopan media
maka akan berdampak negative bagi pemerintah itu sendiri “ slogan media mitra
pemerntah akhirnya hanya slogan semata di Dairi dan itu akan berpengaruh pada
banyak hal termasuk kebijakan pemkab Dairi akan semakin sering menjadi sorotan
media. Boleh jadi bupati dan pemkab Dairi tidak perduli dengan kritikan media
namun yakinlah di luar Dairi juga banyak yang embaca dan itu akan memberikan
penilaian publik Dairi semakin hari semakin terpuruk. Jika memang pemkab Dairi
tidak mepersoalkan lagi nama baiknya silahkan saja” sebut Feroskan
Beberapa jurnalis juga menyebutkan meski dilalukan penyetopan
Koran tentu bukan otomatis membuat media tidak menyoroti kinerja pemkab Dairi .
Bahkan diperkirakan pasca kebijakan itu maka akan semakin meruncing hubungan
media dan pemkab Dairi. Sebelumnya juga hubungan ini tergolong dngin dan pernah
menjadi sorotan fraksi PDI-P Dairi yang menyarankan pemkab Dairi merangkul media.
Namun demikian ajakan itu ternyata tidak membuahkan hasil
bahkan keputusan terbaru awal januarui 2013 justru pemkab memutuskan menolak langganan Koran.
Sementara itu wartawan yang bertugas di Dairi menyatakan tidak
terlalu mempermasalahkan kebijakan terbaru itu karena kembali kepada pembaca
akan media yang diminati. Kondisi itu juga tidak menjadi masalah bahkan akan
semakin membuat awak jurnalis di Dairi lebih independen dan semakin lantang
memberitakan kondisi Dairi. Kritik atas berbagai kinerja pemerintah akan
semakin sering termuat. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar