Rabu, 14 November 2012

Tiga Vigur Cabup Dairi Ramai Dibicarakan


      Sidikalang-Dairi Pers : mulai mencuatnya sejumlah nama yang diperkirakan menjadi kandidat cabup Dairi periode mendatang mulai ramai dibicarakan dikalangan rakyat Dairi. Nama Ir. Luhut Matondang,
Drs. Passiona Sihombing serta Bupati yang kini menjabat Johnny Sitohang menjadi vigur-vigur yang ramai dibahas. Sedang sejumlah nama yang sebelumnya digembar-gemborkan kini meredup dan nyaris tidak dibahas lagi.
      Pantauan Dairi Pers sepertinya tiga nama ini menjadi ramai dibicarakan bahkan sudah pada tahap siapa wakil yang akan digaetnya untuk pertarungan mendatang. Sejumlah nama-nama yang diperkirakan bakal muncul untuk posisi calon wakil juga telah ramai di bicarakan. Namun hal yang menjadi bahasan sepertinya sama yakni  sebaiknya wakil yang dimunculkan dari suku Pakpak, Muslim dan birokrat. Hal itu didasarkan keberagaman Dairi dari suku dan agama serta karena Luhut Matondang atau Passiona berasal bukan dari birokrat maka yang lebih baik wakil untuk mereka harus dari birokrat sehingga jalannya roda pemerintahan Dairi kelak akan sinersis.
      Dua nama yang mencuat yakni Passiona Sihombing dan Luhut Matondang  menjadi nama ayang membuat penasaran  ditengah masyarakat mungkin karena  wajah baru dengan program baru yang dijual untuk bupati periode mendatang. 
      Boby R Manik sekretaris MPI Dairi  yang dikonfrimasi  Dairi Pers menyebutkan dengan kondisi Dairi sekarang rakyat membutuhkan wajah baru dengan inovasi baru sehingga mampu menyakinkan rakyat. Bagi rakyat yang utama adalah apa guna sebuah pemerintahan kepada rakyat secara nyata . bukan sekedar janji dan banyak bicara kala kampanye. “ Kalau rakyat menilai tidak ada guna seorang vigor calon bupati kepada mereka maka jelas rakyat tidak akan memilih itu” tegasnya
      Ditambahkan pilkadasung Dairi  yang sudah pernah digelar periode silam telah melahirkan fakta yang terjadi sekarang. Apapun manufer, janji bahkan sumpah para kadidat dulu tentu kini telah dinilai rakyat akurasi janji kampanye dengan fakta ketika memimpin. Sehingga rakyat sesungguhnya harus banyak belajar tentang sebuah janji dari vigur-vigur yang akan maju. “ tentu rakyat tidak ingin terjerembab dalam janji manis. Rakyat ingin sesuai janji saat kampanye dengan fakta saat memimpin. Jenis seperti ini yang diharapkan rakyat “ tegasnya.
      Hal senada juga di ungkapkan Dermawan Bintang salah seorang warga perumnas panji yang menyebutkan rakyat sudah butuh perubahan. Perubahan yang mampu memberikan harapan kepada rakyat. Perubahan yang sanggup memberikan fakta dalam kesejahteraan rakyat. Sedang Ande Sihombing menyebutkan boleh jadi pilkadasung silam menjadi pelajaran berharga agar rakyat dalam piulkada mendatang tidak sembarangan lagi dalam memilih. Rakyat harus lebih dewasa tidak asal memilih namun harus melihat track record calon, kematangan program dan garansi apa yang berani diberikan calon Bupati ketika maju?, sebutnya.
      Sementara itu nama Luhut Matondang dan Passiona Sihombing ramai dibicarakan dan kedua vigur ini dipertanyakan apa kelebihan mereka dan apa program yang dijual mereka untuk memakmurkan rakyat Dairi. Jika salah satu diantara kedua nama ini mampu menjawab keresahan rakyat Dairi dengan program realistis dan nyata maka disebutkan masalah uang bukanlah hal utama bagi rakyat. Kita tidak ingin lagi memilih calon bupati karena uang atau provokasi-provokasi SARA. Padahal ketika duduk tidak benar melakukan itu, sebut Marulak warga jalan batu kapur, Sidikalang.
 Banyak komentar yang menyebut rakyat Dairi mencari pemimpin yang punya program nyata, realistis dan sosok vigur bersih dan dapat menjawab keresahan rakyat Dairi seperti biaya pendidikan, jaminan kesehatan, keberpihakan pada nasib petani serta tidak ada lagi PNS yang resah.
      Kendati demikian sepertinya di kalangan PNS membicarakan suksesi pilkada Dairi menjadi hal yang tabu dan terkesan takut berkomentar sekalipun itu dalam obrolan kedai dan warung. Indikasi khawatir dan takut  sangat jelas terlihat dengan sama sekali tidak merespon isu yang tengah dibahas. Kondisi ini berbeda dengan periode silam dimana di duga kuat sejumlah PNS di Dairi ikut politik praktis membela para kandidat yang maju. Bahkan di beberapa orang dengan terang-terangan melakukan kampanye. Ada juga oknum PNS yang menyebut telah siap lepas jabatan dan kembali sebagai penyanyi jika jagoannya kalah.
      Namun kini komentar sedemikian tidak ter;lihat lagi. Sangat terkihat bagaimana oknum-oknum PNS ini menahan diri untuk berkomentar mungkin takut sampai kepada pimpinannya. (R.07)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar