Sidikalang-Dairi Pers : mulai mencuatnya sejumlah nama yang
diperkirakan menjadi kandidat cabup Dairi periode mendatang mulai ramai
dibicarakan dikalangan rakyat Dairi. Nama Ir. Luhut Matondang,
Drs. Passiona
Sihombing serta Bupati yang kini menjabat Johnny Sitohang menjadi vigur-vigur
yang ramai dibahas. Sedang sejumlah nama yang sebelumnya digembar-gemborkan
kini meredup dan nyaris tidak dibahas lagi.
Pantauan Dairi Pers sepertinya tiga nama ini menjadi ramai
dibicarakan bahkan sudah pada tahap siapa wakil yang akan digaetnya untuk
pertarungan mendatang. Sejumlah nama-nama yang diperkirakan bakal muncul untuk
posisi calon wakil juga telah ramai di bicarakan. Namun hal yang menjadi bahasan
sepertinya sama yakni sebaiknya wakil
yang dimunculkan dari suku Pakpak, Muslim dan birokrat. Hal itu didasarkan
keberagaman Dairi dari suku dan agama serta karena Luhut Matondang atau
Passiona berasal bukan dari birokrat maka yang lebih baik wakil untuk mereka
harus dari birokrat sehingga jalannya roda pemerintahan Dairi kelak akan
sinersis.
Dua nama yang mencuat yakni Passiona Sihombing dan Luhut
Matondang menjadi nama ayang membuat
penasaran ditengah masyarakat mungkin
karena wajah baru dengan program baru
yang dijual untuk bupati periode mendatang.
Boby R Manik sekretaris MPI Dairi yang dikonfrimasi Dairi Pers menyebutkan dengan kondisi Dairi
sekarang rakyat membutuhkan wajah baru dengan inovasi baru sehingga mampu
menyakinkan rakyat. Bagi rakyat yang utama adalah apa guna sebuah pemerintahan
kepada rakyat secara nyata . bukan sekedar janji dan banyak bicara kala
kampanye. “ Kalau rakyat menilai tidak ada guna seorang vigor calon bupati
kepada mereka maka jelas rakyat tidak akan memilih itu” tegasnya
Ditambahkan pilkadasung Dairi
yang sudah pernah digelar periode silam telah melahirkan fakta yang
terjadi sekarang. Apapun manufer, janji bahkan sumpah para kadidat dulu tentu
kini telah dinilai rakyat akurasi janji kampanye dengan fakta ketika memimpin.
Sehingga rakyat sesungguhnya harus banyak belajar tentang sebuah janji dari
vigur-vigur yang akan maju. “ tentu rakyat tidak ingin terjerembab dalam janji
manis. Rakyat ingin sesuai janji saat kampanye dengan fakta saat memimpin.
Jenis seperti ini yang diharapkan rakyat “ tegasnya.
Hal senada juga di ungkapkan Dermawan Bintang salah seorang
warga perumnas panji yang menyebutkan rakyat sudah butuh perubahan. Perubahan
yang mampu memberikan harapan kepada rakyat. Perubahan yang sanggup memberikan
fakta dalam kesejahteraan rakyat. Sedang Ande Sihombing menyebutkan boleh jadi
pilkadasung silam menjadi pelajaran berharga agar rakyat dalam piulkada
mendatang tidak sembarangan lagi dalam memilih. Rakyat harus lebih dewasa tidak
asal memilih namun harus melihat track record calon, kematangan program dan
garansi apa yang berani diberikan calon Bupati ketika maju?, sebutnya.
Sementara itu nama Luhut Matondang dan Passiona Sihombing ramai
dibicarakan dan kedua vigur ini dipertanyakan apa kelebihan mereka dan apa
program yang dijual mereka untuk memakmurkan rakyat Dairi. Jika salah satu
diantara kedua nama ini mampu menjawab keresahan rakyat Dairi dengan program
realistis dan nyata maka disebutkan masalah uang bukanlah hal utama bagi
rakyat. Kita tidak ingin lagi memilih calon bupati karena uang atau
provokasi-provokasi SARA. Padahal ketika duduk tidak benar melakukan itu, sebut
Marulak warga jalan batu kapur, Sidikalang.
Banyak komentar yang menyebut rakyat Dairi
mencari pemimpin yang punya program nyata, realistis dan sosok vigur bersih dan
dapat menjawab keresahan rakyat Dairi seperti biaya pendidikan, jaminan
kesehatan, keberpihakan pada nasib petani serta tidak ada lagi PNS yang resah.
Kendati demikian sepertinya di kalangan PNS membicarakan
suksesi pilkada Dairi menjadi hal yang tabu dan terkesan takut berkomentar
sekalipun itu dalam obrolan kedai dan warung. Indikasi khawatir dan takut sangat jelas terlihat dengan sama sekali
tidak merespon isu yang tengah dibahas. Kondisi ini berbeda dengan periode
silam dimana di duga kuat sejumlah PNS di Dairi ikut politik praktis membela
para kandidat yang maju. Bahkan di beberapa orang dengan terang-terangan
melakukan kampanye. Ada juga oknum PNS yang menyebut telah siap lepas jabatan
dan kembali sebagai penyanyi jika jagoannya kalah.
Namun kini komentar sedemikian tidak ter;lihat lagi. Sangat
terkihat bagaimana oknum-oknum PNS ini menahan diri untuk berkomentar mungkin
takut sampai kepada pimpinannya. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar