Sidikalang-Dairi
pers : Meski menyalahi aturan dan melanggar undang-undang Pemilu namun indikasi
sejumlah sekolah terlibat politik dalam pileg 2014 masih terjadi di Dairi.
Oknum kepala sekolah dan Oknum guru dijadikan basis untuk meraup suara yang
berdampak kepala sekolah dan guru menjadi Tim sukses salah satu caleg. Di duga
kuat kepala sekolah dan guru
dibawah tekanan meski tahu melanggar aturan namun
karena ditakut-takuti dengan ancaman
berupa copot status kepala sekolah hingga mungkin di mutasi membuat mereka
terpaksa mengurusi kepentingan salah satu caleg.
Demikian
analisa yang didsampaikan Anggota DPRD Dairi Dahlan Sianturi senin (3/2). Di
media massa juga sudah ada bukti ada oknum camat yang nota bene Pegawai Negeri
Sipil terjun mirip menjadi tim sukses kepada caleg. Otomatis guru dan kepala
sekolah yang mempunyai urusan dengan camat mau tidak mau akan mengiktui selera
oknum camat. Ini jelas melanggar aturan namun demikian masih panwas yang ada belum seperti yang diharapkan
sehingga membuat sejumlah oknum PNS ikut-ikutan terlibat dalam politik praktis”
sebut Dahlan.
Dewan
yang periode ini tidak maju lagi sebagai caleg tersebut menyebutkan sebenarnya
tinggi resiko PNS yang terlibat sebagai tim sukses atau semacamnya. Pasalnya
resiko yang dihadapi permasalahan intern partai. Dicontohkan salah satu partai
yang mencantumkan calegnya per dapil 7 orang dan hanya satu orang yang
dipromosikan oknum PNS maka ada 6 lagi caleg yang dapat memanfaatkan itu
nantinya menjadi bahan gugatan di MK. “ Jika barang bukti cukup dan saksi ada
maka cukup bagi MK mengalahkan caleg yang suka menggunakan PNS sebagai tim
sukses dan semacamnya. “ Jadi perseteruan paling susah itu adalah intern partai
“sebut Dahlan.
Saya
melihat ada semacam tanggapan yang salah disebahagian oknum PNS sepertinya jika
sudah ada sinyalemen dari petinggi minimal tidak melarang maka semua yang
dilakukan oknum PNS berpolitik menjadi benar. Padahal sesungguhnya pertarungan
Caleg bukan hanya pertarungan antar Partai namun jauh lebih sulit di hadapi
pertarungan intern caleg dalam satu partai. Untuk menjatuhkan caleg dalam satu
partai banyak cara yang sering terjadi. Dan itu begitu mudah dilakukan,
sebutnya.
Dikatakan
pengalaman pada pileg silam ada caleg yang memperoleh suara tinggi akhirnya
harus menyerah kalah kepada caleg yang berada dibawahnya karena bukti-bukti
kecurangan yang dilakukan valid oleh caleg. Kasus money politik yang menyertakan gambar didalam amplop sangat
mudah untuk dijatuhkan. Cukup mengumpulkan barang bukti money politik ditambah
saksi tidak sampai ke Mahkamah konstisusi Namun cukup di tingkat Panwas kabupaten
saja pasti akan tunduk. Apalagi jika sampai ke tingkat MK maka mereka yang
melakukan kecurangan hanya akan menjadi “pekerja” bagi caleg lain didalam satu
partai” sebutnya. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar