· Jatah
1.500 Unit Hanya Untuk Sidikalang,
Sitinjo, Pegagan Hilir dan Sumbul
· Dana
Bedah Rumah Tahap II Belum Tentu Dicairkan Tahun Ini
· Di duga Cipta Karya, Suplier, Konsultan
Terlibat Calo
Sidikalang-Dairi
Pers : Kepala dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Dairi Ir. Jisler
Lumban batu mewakili pemkab Dairi
menghadiri dengar pendapat DPRD Dairi rabu (5/6) dengan tegas menyatakan sumber
dana untuk BSPS yang lebih dikenal dengan proyek “bedah rumah” bersumber dari
Kementerian perumahan Rakyat. Pengakuan itu sekaligus meluruskan berbagai
kebohongan yang terjadi di tengah masyarakat yakni bedah rumah dari salah satu
parpol bahkan dari salah seorang balon Bupati Dairi.
Dalam rapat dengar pendapat di
DPRD Dairi hadir anggota DPRD Dairi Saut M Ujung, Togar Simorangkir Martua
Nahampun, Harry Napitupulu, Edward Munte
sedang dari dinas Cipta Karya langsung dihadiri kepala dinas Ir. Jisler Lumbanbatu dan
seorang kabid bermarga simbolon. Ir Jisler Lumbanbatu sempat beberapa kali coba
“ngeles” atas berbagai pertanyaan dewan hingga anggota dewan yang meminta
keterangan tersebut sampai bersuara tinggi
baru kepala dinas cipta karya ini
mau jujur bicara. Harry Napiptulu dengan tegas bertanya sebenarnya dari mana
sumber dana Untuk bedah rumah yan g dijawab Jisler berputar-putar yakni kalau sumber dari kementrian perumahan
dan soal parpol hubungannya baik dengan kementerian. Langsung Harry dengan
tegas bertanya “ sumber dana dari mana?
Dijawab Jisler APBN yang berarti tidak
ada hubungannnya dengan parpol.
Dengan tegas harry
Napitupulu berkata bapak kadis hadir disini kan mewakili pemerintah maka
sekarang coba katakan tegas sumber dana bedah rumah itu dari kementrian
perumahan dan bukan parpol biar wartawan bisa menulis sehingga tidak
dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dan informasi kepada rakyat jelas ‘ sebut
Harry tegas. Kepala dinas ini dengan tegas menyebutkan kalau proyek bedah rumah
dari kementerian perumahan rakyat.
Martua Nahampun dan Togar
Simorangkir meminta berkas penerima bantuan bedah rumah tahun silam dan tahun
2013 . Jisler menyebutkan jumlah penerima dana bantuan tersebut sebanyak 6.272
keluarga dan tahun 2013 sebanyak 1.500 KK dan itu hanya untuk kecamatan
Sidikalang, Sitinjo, Pegagan Hilir dan Sumbul. Sedang untuk kecamatan Silahi
sabungan, Parbuluan, , Silima Pungga-pungga, siempat nempu hulu , Siempat
Nempu, Siempat Nempu Hilir, Silima Pungga pungga ,Tigalingga, Tanah Pinem,
Gunung Sitember , Berampu dan Lae Parira sama sekali tidak ada untuk tahun ini.
Togar Simorangkir yang
mempertanyakan kepala dinas kapan dana itu akan realisasi Jisler menyebutkan
pihaknya tidak dapat memastikan kapan pencairan bantuan . Pihak cipta karya
baru tahap mengusulkan ke pemerintah pusat . Pihaknya tidak dapat memastikan
dana itu terealisasi pada tahun ini.
Menjawab pertanyaan Martua
Nahampun karena masukan yang mereka terima pendataan bedah rumah ada yang
dilakukan pemerintah dan ada yang dilakukan sekelompok orang dan mana yang
benar. Jisler gugup menjawab . Pihaknya hanya mengatakan tanggung jawab mereka
1.500 rumah dan itu di kec., Sidikalang, Sitinjo, Sumbul dan Pegagan hilir
sebanyak 1.500 rumah.
Sementara itu Togar
Simorangkir meminta daftar penerima
bantuan bedah rumah karena sumber dana untuk bedah rumah itu ada dari tingkat kabupaten, propinsi dan APBN.
Togar menyebutkan perlu ketegasan dan transparan sehingga nantinya tidak ada
oknum-oknum yang mencari keuntungan menyebut kalau bedah rumah merupakan karya
salah satu parpol . padahal sumber dananya tetap dari pemerintah pusat.
Korupsi
Sementara itu anggota DPRD
Dairi Edward Miunte lebih mengarahkan pertanyaan mekanisme pencairan dana
bantuan rumah dan bagiamana dinas cipta karya melakukannya. Ir. Jisler sempat
berputar-putar dengan memberi contoh di Papua ada penerima bedah rumah tabrakan
akhirnya dana bedah rumah tidak jadi untuk perbaikan rumah. Langsung Edward
Munte memotong Jisler menyebut langsung ke inti saja pak , Jangan membawa
cerita Papua dengan cerita Dairi. Yang kami minta bagaimana penyalurannya
sesuai petunjuk pelaksanaan di Dairi. Jadi tidak usah berputar putar
begitu Sebut Edward Munte tegas .
Jisler terpaksa
menerangkan kalau sesuai surat edaran
menteri perumahan rakyat No. 96/SE/DS/ 2012 dana bantuan perumahan diserahkan
langsung ke rekening penerima bantuan dan selanjutnya penerima bantuan memilih
toko, panglong atau supplier untuk
pengadaan bahan.
Edward munte dengan tegas
membeberkan fakta justru yang terjadi di lapangan mereka yang mengantarkan
bahan bantuan bedah rumah bukan dari toko, tidak supplier dan juga bukan
panglong. Yang terjadi di lapangan penerima bantuan menjerit dan bahan yang
dikirim sama sekali tidak tepat . Mereka yang mengantar bantuan asal menurunkan
saja bahan. Maka yang terjadi harusnya mengganti seng justru yang dikirim batu
bata., demikian juga sebaliknya . Butuh seng yang diantarkan semen. Ketika
rakyat penerima bantuan complain maka mudah saja bagi pengantar bahan menyebut
jika tidka mau biar ditarik.
Disamping itu ada jumlah
batu bata atau pasir yang tidak sesuai dengan ukuran . Artinya batu bata 1.000
namun yang sampai 800 biji. Demikian juga harga semen disebutkan Rp. 65 .000
padahal harga pasar Rp. 63.000. sisa dari selesih harga itu keuntungan yang
misterius.
“ Saya tegaskan disini
Cipta Karya , Konsultan dan Suplier diduga terlibat sebagai Calo “ sebut Edwad
munte tegas . Benar-benar cipta kayya tidak melakukan pengawasan sehingga bantuan perumahan itu jadi mudarat
dilapangan. Banyak masyarakat akhirnya terlibat ke rentenir dan menjual tanah
Karena sempat rumahnya dibongklar habis. Padahal dana hanya Rp. 6. Juta. Bedah
rumah di Dairi amburadul. Sebut Munte .
Martua Nahampun dengan
tegas menyebutkan bedah rumah itu dari pemerintah pusat dan bukan dari parpol
seperti selama ini diisukan sekelompok orang. Sebagaimana pengakuan kepala
dinas Cipta Karya Jisler Lumbanbatu bahkan untuk pencairan dana belum pasti waktunya apakh bisa tahun ini
atau tidak.
Masalah kisruh bedah rumah
Dairi akhirnya di tunda menunggu rapat berikutnya yang dijadwal akan
menghadirkan konsultan, Suplier dan rakyat penerima bantuan bedah rumah.
Kasus bedah rumah di Dairi menjadi serius sekaitan munculnya isu kalau
bantuan bedah rumah dari salah satu parpol di Dairi bahkan uang dari salah
seorang calon Bupati di Dairi. Sejumlah kepala desa malah ikut-ikutan
membohongi rakyat akan kebenaran sumber dana proyek bedah rumah. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar