* Boasa Ikkon Ta Baen Haccit Ni roha
Sidikalang-Dairi Pers : Pengusaha Hotmix Sumut Ir. Luhut Matondang
Cabup Dairi nomor 4 tetap tampil bersahaja dengan kemeja sederhana. Penampilan
sederhana itu membuatnya mudah membaur dan menyatu
pada siapapun warga yang
dijumpai. Setiap pagi sebelum menuju lapangan
dalam rangkaian pilkada selalu bersama pendukungnya berbincang ringan
akan perjalanan hidup dan pentingnya kesabaran meniti kehidupan. “ Las Dihita
Himpal Dairi On, Mate so Mamboan Arta, Jadi boasa Ikkon Tabaen Haccit Ni roha”
Kalimat ini selalu disampaikannya kepada semua pendukung dan
tim sukses yang setiap hari berjuang dilapangan. Ingat kerja keras bagi manusia
adalah wajib namun semua usaha terpulang kepada Tuhan sebagai pengambil
keputusan terakhir. “ Sarupa do hita sude na membedahon hita saluhutna di kerja
keras dohot tangiang do. Godang namora
disegani alani harta daong alani
tikkos ni roha. On do na porlu di ngoluta. Tikki ta tinggalhon portibi on boha do hata ni
jolma tu di anakkon ta” sebutnya fasih dalam bahasa daerah.
Luhut yang selalu menyempatkan diri menengguk kopi bersama
pendukungnya di posko selalu tampil sederhana di lapangan. Bahkan dalam
beberapa acara sering harus mampir di jalan melihat kondisi masyarakat dan
petani yang kebetulan bekerja di ladang. “ kadang kita kewalahan dengan
kandidat ini kalau ke lapangan. Orang sudah menunggu tetapi karena suka
berhenti menyalami petani di jalan waktu menjadi tidak terkejar” sebut ketua
Tim PemenanganTogar Pasaribu tertawa.
Luhut menjadi pribadi yang mengispirasi banyak orang yang
menjadi pendukungnnya karena tidak tertutup akan masa lalunya. “ kita sama dan
tidak ada bedanya apalagi kini bersama untuk mengujudkan perbaaikan Dairi.
Justru jasa anda lebih besar dari saya memberikan kepercayaan kepada saya untuk
bersama memperbaiki Dairi ini”sebutnya di posko Pemenangan Luhutma Dongannta
Dikatakan jika hari ini mencalonkan diri bersama MG Lingga
sebagai Cabup dan Cawabup Dairi sesungguhnya apa yang dicari. Pak MG Lingga
punya dua anak, keduanya sudah berhasil. Saya juga demikian lantas apa sesungguhnya yang kami cari lagi.
Jawabnya tak lebih tak sanggup melihat kondisi Dairi sekarang. Jika hanya
menyenangkan diri sendiri dan menikmati
hasil kerja keras yang telah kami
lakukan selama ini sudah cukup. Demikian juga pak Lingga sudah berada di
puncak karir sebagai PNS dengan berbagai
instansi di pimpin. Pertanyaannya sederhana. Adilkah kita sebagai manusia jika
hanya untuk menyenangkan diri sendiri? Menjadi bupati atau wakil bupati tidak
mudah. Namun sesungguhnya banyak masalah di dalamnya . Persoalan 300 ribu
masyarkat dairi menjadi persoalan seorang BUpati. Namun jika memang niat tulus
harus sanggup memikirkan orang lain bukan hanya memikirkan kesenangan diri
sendiri “sebutnya sambil tersenyum.
Dikatakan sungguh miris mendengar hanya karena beda dukungan
PNS dimutasi. Hanya karena tidak respon terkena imbas. “ Saya pikir hukum dan
kitab suci agama manapun juga memberikan kebebasan bagi manusia memilih sesuai
dengan kenyakinannya terhadap seseorang. Jadi mengapa harus melahirkan sakit
hati sungguh jabatan bukanlah akhir dari segalanya namun penilaian terakhir
bagaimana orang mengingat nama kita setelah kita tiada. Kadang karena perbuatan
kita anak anak dan keturunan kita yang
menanggung. Ini yang harus kita renungkan mendalam “ sebut Luhut
Menjawab sejumlah pertanyaan pendukungnya nantinya akan sama
dengan Bupati-bupati yang sebelumnya saat
masih calon mudah mendekat . Namun sudah duduk berbeda Luhut
menyebutkan semua terpulang kepada siapa
orangnya. Sudah menjadi hukum alam Ikan juga selalu busuk dari kepala, Jadi
inti sebuah pemerintahan yang baik siapa pimpinannya. Jokowi yang tampil sejak
calon hingga menjadi walikota DKI tidak berubah justru sexi terlihat hingga
kini . Orang menyenangi tipe kepemimpinan yang demikian. Nyatanya DKI bagus dan
rakyatnya sangat mengidolakan pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
Persoalan Dairi tidak berbeda dengan DKI secara pemerintahan.
Maka pemerintahan yang baik dimulai dari kwalitas para stafnya. “ Panggil
kandidat pejabat yang akan menduduki posisi lakukan fit and profert test terus
apa terobosannya jika ditempatkan sebagai pejabat . Beri waktu setahun jika
memang gagal ya mundur. Sebaliknya jika memang
baik dan berhasil ditingkatkan. Saya melihat kondisi pemerintahan di
Dairi dalam pengelolaan staf “ sakit” karena tidak ada suatu alat ukur akan kwalitas. Hasilnya
seperti sekarang keberhasilan tidak
sesuai harapan. Tertekan dan takut dimana –mana hanya karena isu mutasi. Tentu
pemerintahan yang bagus bagaimana memperlakukan staf secara manusiawi sesuai
aturan. “ Tidak semua hal bisa dilakukan dengan pendekatan politik. Dan karena semua hal dipandang dari
politik maka PNS tidak merasa nyaman dalam bekerja “ sebut Luhut. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar