Rabu, 08 Mei 2013

Hardiknas Dirayakan Dengan Demo


      Jakarta-Dairi Pers : Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini juga diwarnai unjuk rasa mahasiswa. Puluhan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta mendatangi Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mendesak agar ujian nasional ditiadakan dan kurikulum baru tidak diterapkan.
      “Pelaksanaan UN 2013 dinilai sebagai ujian paling gagal yang pernah terjadi, karena ada 11 provinsi yang terlambat melaksanakan ujian akibat kesalahan pemerintah,” pekik salah seorang orator di depan Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2013).
      Tidak hanya itu, mereka juga mempersoalkan penerapan Kurikulum 2013 yang mengundang banyak pertanyaan. “Mulai dari belum adanya telaah akademik atas kurikulum lama, pegangan untuk guru yang menutup kreativitas, dihapuskannya beberapa mata pelajaran, hingga dana awal yang Rp 680 miliar menjadi Rp 2,4 triliun,” teriaknya.

kehadiran puluhan mahasiswa ini membuat Jalan Sudirman yang mengarah ke Bundaran HI menjadi macet.

Kepada wartawan, sebelumnya Mendikbud M Nuh mengakui bahwa UN selalu menjadi persoalan dari tahun ke tahun. “Kita selalu kalau sudah Maret-April, pasti ramai terhadap persoalan UN, bukan hanya sejak 2009, sebelum itu juga sudah ada,” ucapnya.

Agar tidak ada kontroversi lagi kedepannya, Nuh mengambil langkah untuk membicarakan permasalahan UN. “Saat pertemuan dengan PGRI dan berbagai elemen guru saya sampaikan secara eksplisit soal kontroversi UN ini, apa tidak bisa dibuat semacam konvensi nasional tentang pelaksanaan UN atau sistem pendididkan nasional,” jelasnya.
Dairi
Sementara itu untuk Dairi peringatan Hardiknas hanya dilakukan dalam satu upacara bendera yang dilangsungkan di halaman kantor bupati di Sidikalang.. Hadir dalam upacara ini barisan pelajar SD hingga SLTA, dan PNS lingkungan pemkab Dairi. Tidak ada kegiatan untuk menyambut hardiknas tahun ini di Dairi . Peringatan hardiknas untuk Dairi hanya semacam kegiatan seremoni saja tanpa makna. Tidak ada protes sekalipun Dairi bagian dari korban kesemrautan UN belum lama ini. (Rel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar