Rabu malam
pekan silam penulis menerima beberapa telepon bertanya akan kebenaran informasi
pemilik motto hidup “Taik Kuccing” akan
tamat. Penelepon yang umumnya PNS terbuang itu bersedih dan menyampaikan duka
mendalam “ Sakitnya Tuh Disini” .
Dari suara telepon yang saya terima umumnya
mereka sangat sedih mendalam . Sungguh kesedihan mereka bukan karena
berakhirnya dinasti Taik Kunccing namun
mengapa harus begitu lama baru menyadari untuk memperbaiki keadaan.
Hidup seperti
putaran roda datra bukan seperti putaran roda pedati. Jika beberapa tahun silam
seorang pejabat di Dairi yang lagi naik daun booming dengan album “ Taik
kuccing” . Kini Cita Citata langsung booming dengan album dangdut modern “
sakitnya tuh disini”. Yang miring kali ini membahas bagian kecil dari revolusi mental manusia
yang mempunyai penyakit lupa diri dan mudah besar kepala..
Sungguh salah
satu kelemahan manusia ketika mendapatkan sesuatu keberuntungan atau jabatan
sering lupa diri dan berubah
menjadi perasaan sempit. Seorang wanita
yang dikejar-kejar pria berlaku jual mahal dan merasa artis . Bukan hanya itu
janda yang merasa naik daun saja kala digodain pria juga jual mahal hingga perasaan sempit.
Jaman ini
sepertinya jabatan dan keberuntungan manusia bagai putaran roda mobil Datra
bukan putaran roda pedati tanah karo lagi. Tiba-tiba melejit bagai roket.
Ketika melejit pandanglah tanah. Hiruplah semerbak aroma tanah. Maka itu akan
mengingatkan awal mula diri dan manusia. Jangan lantas karena melejit langsung
mencari motto “ Taik Kuccing”. Setiap marah selalu melontarkan kalimat yang
tidak bermoral tersebut. Hingga kini belum ada memang penelitian untuk
membongkar derajat kenikmatan seseorang mengucapkan “taik kuccing “ saat
emosinya memuncak.
Itulah hidup
kadang perjalanan bergelombang jika tiba tiba juga jatuh bagai nangka masak .
Suaranya bulat menghempas dan saat dilihat buah nangka berserak yang untuk
beberapa saat langsung dikerumini lalat. Saat terkapar berlakulah biasa jangan
langsung naik sepeda ke kantor . Boleh berdalih untuk kesehatan namun awam akan
menilai minta dikasihani. Tembang Cita Citata langsung dinyanyikan “sakitnya
tuh Disini” Saat jabatan kembali malah lupa diri . lupa pernah bersandiwara
minta dikasihani merasa hebat hingga perasaan sempit.
Susi Pudjiati
menjadi menteri di kabinet Jokowi . Wanita pengusaha yang berpenampilan
eksentrik itu langsung menjadi tranding topik . Katanya disamping bertato juga
perokok berat. Konon juga hanya tamatan SMP. Siapa yang menduga mantan tukang ikan itu
dipercayakan menjadi menteri? Pemilik perusahaan penerbangan Susi Air itu
melejit bagai roket. Dari berbagai cerita yang saya himpun justru tampilannya
biasa saja jauh dari kesan perasaan sempit yang biasanya selalu dipertontonkan
orang-orang terkejut badan menjadi pejabat dan mendapat kekayaan.
Sifat dan sikap
perasaan sempit menjadi hak segala pribadi . Dan oleh sebab itu maka perasaan
sempit diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusian
dan peri keadilan. Bukan itu saja sikap perasaan sempit sering melahirkan
“sakitnya tuh Disini”
Selamat jalan
pemilik motto “ Taik Kuccing” . Tetap eksis agar tidak menjadi kompos .Bagi
yang merasa dinasti dan kroni segeralah
bertobat karena jaman sudah berubah. (Chief Of Editor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar