Hingga
Pensiun Semua Pintu Tertutup
Sidikalang-Dairi Pers : E biet G Ade pernah membuat sebuah
lagu “dari pintu kepintu” Syairnya dari pintu ke pintu kocaba tawarkan nama.
Agar terhenti tangis anakku dan keluh ibunya. Tetapi tanpak nya semua mata
memandang ku curiga.
Seperti hendak telanjangi aku dan kuliti jiwaku” . Lagu
menceritakan betapa beratnya seorang narapidana. Semua pintu tertutup baginya.
Parlemen Sinaga bukanlah narapidana hanya rival terkuat
pilkada. Namun apa yang diterimanya usai kalah putaran kedua tidak jauh beda.
Melalui ajudan bupati, melalui wakil
Bupati Irwansyah Pasi, SH sekda kala itu dijabat Arsenius Marbun, maupun lewat Julius Gurning
yang kala itu kepala BKD bermohon untuk bisa bertemu Bupati Johnny
Sitohang tidak pernah dilayani. Hingga Parlemen Sinaga harus pensiun muda.
Semua pintu yang dicobanya agaknya tertutup sudah.
Parlemen Sinaga yang masih berstatus PNS di pemkab Dairi usai pilkada
lalu secara birokrasi dan etiket wajib melapor kepada Bupati sebagai kepala
daerah. Namun entah kenapa Bupati Johnny
Sitohang tidak melayani. “ pak
sekda Arsenius Marbun, kepala BKD dan wakil bupati semua baik-baik dan berupaya
mempertemukanku dengan Bupati. Namun hingga kini tidak kesampaian. Saya tidak berharap apapun hanya
etiket dan wajar saya bertemu kepala daerah ketika saya masih berstatus PNS.
Namun memang jawabannya harus banyak bersabar . Sekitar 8 kali saya mencoba
menghadap dan saya harus kembali “ Sebutnya.
Kepada pak wakil Bupati Irwansyah Pasi saya pernah dipesan
agar ke rumah nya . saat itu ada acara open house dan saya datang. Memang saat
itu rasanya semua mata memandang saya dan saya jadi asing di tengah-tengah
orang –orang yang saya kenal.
Sebenarnya semua bisa indah ketika kita semua menghargai
demokrasi dan perbedaan . Namun memang kita semau harus banyak belajar “ Kandidat yang kalah wajar diundang pada
pelantikan bupati terpilih. Apalagi jika diberikan kesempatan mengucapkan
selamat. Barang kali ini awal dari sebuah kebersamaan dan nyamannya suatu
daerah . Dengan kebersamaan para kandidat yang menang dan yang kalah maka
daerah akan maju dan nyaman untuk dihuni . Namun saya tidak diundang kala itu.
Harusnya ini menjadi pelajaran berharga ke depan siapapun pemenang pilkada
harus siap memberikan ruang pada yang kalah . Saling menghormati akan berdampak
positif kepada rakyat” sebutnya.
Belajar dari kepahitan yang saya alami justru membawa saya
pada satu kesimpulan apapun besok suratan yang diberikan Tuhan andai saja
diberi kesempatan memimpin Dairi maka
tidak akan pernah saya lakukan yang demikian. Rasanya tidak patut dan kurang negarawan siapapaun jika sudah menang lantas tidak menghargai
perbedaan . Jika menerima perbedaan maka
itu awal dari bagusnya kehidupan rakyat dan kenyamanan selama menjabat.
Hanya dengan cara itu siatusi bisa nyaman . Hanya dengan merangkul perbedaan
rakyat bisa bangkit bersama untuk perubahan yang lebih baik.
Parlemen menceritakan
hal yang membuat dadanya sesak
yakni kala mutasi pertama pemerintahan. “ saya didatangi sabahat-sahabat
usai mutasi. Jika hanya saya yang korban
saya tidak persoalkan. Namun karena saya
hingga sahabat-sahabat saya juga jadi
korban. Saya tidak dapat berbuat apa-apa
. Kadang saya berfikir apakah manusia tidak punya hak demokrasi? Jika saya yang
menjadi korban boleh saya terima . Namun
ini semua menjadi korban asal dicurigai sahabat saya .
Terus terang Pak RE Nainggolan kala itu masih menjabat sekda
Propsu meminta saya lebih baik pindah ke
Pemrovsu saat mendegar keluh kesah saya. Namun apa yang terjadi kepada para pendukung dan simpatisan saya
khususnya di PNS rasanya saya tidak punya moral jika meninggalkan Dairi. Maka saya putuskan tetap bertahan
sepahit apapun yang harus saya jalani.
Mendengar dan mendapat laporan satu persatu sahabat dan pendukung saya dipindahkan , turun jabatan dan berbagai
macam rasanya sangat mengiris.
Memang gejalanya sudah
terasa pasca kekalahan saya pada putaran ke dua 9 desember. Waktu itu akan
merayakan natal sudah terasa bakal menghadapi yang lebih berat. Dan semua itu
terjadi. Atas semua yang menimpa sahabat-sahabat saya dan rasanya saya telah
berdosa hingga banyak orang menjadi menderita karena saya. Maka saya usulkan
pensiun muda . “saat itu saya langsung menghadap sekda Arsenius Marbun dan
menyampaikan permohonan untuk dibantu agar secepatnya dipesiunkan. Memang pak
sekda langsung menyatakan agar saya berpikir dulu dan saya sampaikan hal itu
sudah saya pikirkan matang dan memang hanya tempo beberapa hari saja langsung
saya direkomendasi dan saya antarkan ke pemprovsu.
Disitu kembali pak RE
Naingolan bertanya kepada saya lebih baik bekerja di pemprovsu saja menunggu
habis masa kerja. Namun saya sampaikan hanya dengan cara seperti inilah saya
menunjukkan pertanggung jawabkan saya
atas penderitaan sahabat-sahabat. Saya tidak mau menjadi penghianat bagi orang
–orang mencintaiku . Susah senang adalah bagian dari perjalanan hidup , sebutnya.
Parlemen
menyebutkan dengan pengalaman pahit itu banyak pelajaran berharga yang dipetik.
Kekalahan itu juga menjadi perlajaran berharga bagi para pendukung . “ kita
tidak tahu apa rencana Tuhan di depan namun apapun kepahitan yang dialami lebih
baik kita ambil positifnya saja. Jika saja sekarang bupati berlaku bijaksana,
dan lekukan terbaik dan banyak perubahan di Dairi saya pastikan saya juga tidak
akan maju calon lagi karena sudah pasti tidak akan pernah menang melawannya.
Kita harus melihat sisi positifnya justru dengan gaya pemerintahan sekarang
menjadi kesempatan bagi kandidat lain
untuk bersaing “ ujar Parlemen.
Bagaimana hari-haris Parlemen dan pertemuannya dengan istri bupati dalam
acara persemian PAUD di pegagan hilir akan dilansir minggu depan (R.07)
inilah saatnya pak, dairi membutuhkan seorang pemimpin yg bijaksana dan dapat mengayomi masyarakat seperti bung parlemen sinaga, lihatlah pembangunan di dairi stagnant, tak ada perubahan, jalan2 rusak berat, diperbaiki setelah mendekati pilkada yg menandakan pemimpin incumbent skrg cari muka kemasyarakat, kenapa tidak dari dulu diperbaiki toh anggaran APBD sudah tersedia, lihat asset wisata iman yg terlantar tidak terurus yg harusnya bisa jadi penghasil pendapatan daerah, Doa kami menyertai bung parlemen...skrglah saatnya dairi bangkit dari keterpurukan.
BalasHapusTak ada pembangunan..lahan pribadi diperluas, hidup dairi!!
BalasHapus